Penggunaan Merkuri Hg Epidemiologi dan Gejala Toksisitas Merkuri Hg

2.6. Penggunaan Merkuri Hg

Merkuri telah dikenal manusia sejak manusia mengenal peradaban. Merkuri dan senyawa-senyawaannya, seperti halnya dengan logam-logam yang lain tersebar luas di alam mulai dari batuan, air, udara, dan bahkan dalam tubuh mahluk hidup. Penyebaran dari logam merkuri ini dipengaruhi oleh faktor geologi, fisika, kimia dan biologi. Saat ini merkuri banyak digunakan di dalam industri pembuatan amalgam, perhiasan, instrumentasi, fungisida, bakterisida, campuran obat dan lainnya. Merkuri organik juga digunakan untuk pembasmi hama pada tanaman apel, tomat, dan kentang dan digunakan juga pada lahan padi sawah. Selama kurun waktu beberapa tahun, merkuri telah banyak digunakan untuk pengobatan, bidang pertanian dan industri. Bidang pengobatan telah menggunakan merkuri sejak abad ke-15, dimana Hg digunakan untuk pengobatan sifilis penyakit kelamin. Kalomel HgCI digunakan sebagai pembersih luka sampai diketahui bahwa bahan tersebut beracun sehingga tidak digunakan lagi. Komponen merkuri organik digunakan untuk obat diuretika sampai bertahun-tahun dan masih banyak lagi merkuri digunakan sebagai bahan untuk kosmetika. Dalam bidang pertanian merkuri digunakan untuk membunuh jamur sehingga baik digunakan untuk pengawet produk. Pada dasarnya ada dua bentuk industri yang menggunakan merkuri, yaitu industri cat dan industri kertas. Pada industri cat terutama digunakan untuk obat anti jamur sehingga cat dapat tahan lama. Sedangkan untuk industri kertas, merkuri digunakan untuk mencegah jamur tumbuh pada kayu pulp sebagai bahan baku kertas tersebut. Industri lain yang menggunakan merkuri ialah sebagai katalis, terutama pada industri klorin, natrium hidroksida, kawat dan industri vinil-klorida yang mensintesis plastik Darmono, 2001.

2.7. Epidemiologi dan Gejala Toksisitas Merkuri Hg

Toksisitas merkuri pada manusia dibedakan menurut bentuk senyawa Hg merupakan racun sistemik dan diakumulasikan di hati, ginjal, limpa, dan tulang. Oleh tubuh Hg diekskresikan lewat urin, feses, keringat, saliva, dan air susu. Keracunan Hg akan menimbulkan gejala pada susunan syaraf pusat SSP seperti kelainan kepribadian dan tremor, convulsi, pikun, insomnia, kehilangan kepercayaan diri, iritasi, depresi, dan rasa ketakutan. Gejala gastro-intestinal GI seperti stomatitis, hipersalivasi, colitis, sakit pada mengunyah ginggivitis, garis hitam pada gusi, leadline dan gigi yang mudah melepas. Kulit dapat menderita dermatitis dan ulcer. Hg yang organik cenderung merusak SSP tremor, ataxia, lapangan penglihatan menciut, perubahan kepribadian, sedangkan Hg inorganik biasanya merusak ginjal, dan menyebabkan cacat bawaan Darmono, 1995. Ada tiga bentuk merkuri yang toksik terhadap manusia ialah merkuri elemen merkuri murni, bentuk garam inorganik dan bentuk organik. Bentuk garam inorganik Hg dapat berbentuk merkuri Hg 2+ dan bentuk merkuro Hg + , dimana bentuk garam merkuri lebih toksik daripada merkuro. Bentuk organik Hg seperti aril, alkil dan alkoksi alkil sangat beracun di antara bentuk garam lainnya.

2.8. Permasalahan Toksisitas Merkuri Hg