Fungsi dan peran Puskesmas 1. Fungsi Puskesmas

50 kesehatan serta tugas pokok dan fungsi yang menggambarkan lebih dominannya aroma kepentingan daerah tingkat II, yang memungkinkan terjadinya perbedaan penentuan skala prioritas upaya peningkatan pelayanan kesehatan di tiap daerah tingkat II, dengan catatan setiap kebijakan tetap mengacu kepada Renstra Kesehatan Nasional. Di sisi lain daerah tingkat II dituntut melakukan akselerasi di semua sektor penunjang upaya pelayanan kesehatan. Pelayanan Kesehatan Menyeluruh Pelayanan Kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan: a. Kuratif pengobatan b. Preventif upaya pencegahan c. Promotif peningkatan kesehatan d. Rehabilitatif pemulihan kesehatan Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua pendud uk, tidak membedaan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia. Pelayanan Kesehatan Integratif sebelum ada Puskesmas, pelayanan kesehatan di Kecamatan meliputi Balai Pengobatan, Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak, Usaha Hyegiene Sanitasi Lingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular, dan lain- lain. Usaha-usaha tersebut masih bekerja sendiri-sendiri dan langsung melapor kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II. Petugas Balai Pengobatan tidak tahu menahu apa yang terjadi di BKIA, begitu juga petugas BKIA tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh petugas Hygiene Sanitasi dan sebaliknya. Dengan adanya sistem pelayanan kesehatan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat yakni Puskesmas, maka berbagai kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan bersama dibawah satu koordinasi dan satu pimpinan.

6.1.3 Fungsi dan peran Puskesmas 1. Fungsi Puskesmas

: 1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya. 2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat 51 3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara: a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien. c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program Puskesmas.

2. Peran Puskesmas :

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Rangkaian manajerial di atas bermanfaat dalam penentuan skala prioritas daerah dan sebagai bahan kesesuaian dalam menentukan RAPBD yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Adapun ke depan, Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.

3. Kedudukan Puskesmas :

1. Kedudukan secara administratif: Puskesmas merupakan perangkat teknis 52 Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II. 2. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan: Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan, sesuai SKN maka Puskesmas berkedudukan pada Tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pertama. Yang dimaksud Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas, sedangkan dalam hal pengembangan pelayanan kesehatan, Puskesmas dapat meningkatkan dan mengembangkan diri ke arah modernisasi sistem pelayanan kesehatan di semua lini, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif sesuai kebijakan Rencana Strategis daerah tingkat II di bidang kesehatan. Sebagai contoh: Di bidang promotif, Puskesmas dimungkinkan menggunakan LCD Proyektor sebagai sarana penyuluhan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi terkini yang bersifat interaktif menggunakan perangkat audiovisual multimedia. Penyuluhan Kesehatan Interaktif : Di bidang penunjang kuratif, Puskesmas dapat mengembangkan Laboratorium modern menggunakan Elektro Fotometri, USG, EEG dan lain- lain secara bertahap, agar mutu pelayanan meningkat dan masyarakat dapat menikmati berbagai pelayanan kesehatan di Puskesmas. Di bidang pengembangan SDM petugas, pimpinan Puskesmas dapat mengupayakan medical review dan prosedur tetap pelayanan medis, agar upaya kuratif lebih bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan. Di bidang preventif, Puskesmas dapat mengembangkannya dalam bentuk pembuatan brosur semisal Brosur jadwal imunisasi, brosur DBD, Diare dan lain- lain sesuai skala priotitas dan kondisi tiap Puskesmas. Di bidang rehabilitatif, juga dapat dikembangkan transfer pengetahuan kesehatan kepada khalayak berupa brosur, Semisal brosur jadwal makan Diabetes saat Puasa dan lain- lain.

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1 Hirarki Aktual Fa silitas Kesehatan Kecamatan Kota Bogor Berdasarkan

Metode Skalogram Untuk mengetahui hirarki fasilitas kesehatan kecamatan Kota Bogor yang tersebar digunakan metode skalogram. Seperti yang telah disebutkan dalam metodologi penelitian, metode ini memberikan hirarki yang lebih tinggi kepada pusat pertumbuhan dan pelayanan yang memiliki jumlah unit sarana dan prasarana pembangunan yang lebih banyak. Metode skalogram lebih menekankan kriteria kualitatif dibandingkan kriteria yang menyangkut derajat fungsi sarana dan prasarana pembangunan, distribusi penduduk dan jangkauan pengaruh pelayanan secara spasial tidak dipertimbangkan secara spesifik. Metode skalogram ini digunakan dalam penelitian untuk mengidentifikasi kecamatan mana di Kota Bogor yang belum lengkap atau yang sudah lengkap dalam ketersediaan fasilitas kesehatan. Berdasarkan jumlah dan jenis unit fasilitas kesehatan pada setiap kecamatan di Kota Bogor dapat disusun skalogram untuk fasilitas kesehatan kecamatan Kota Bogor seperti disajikan pada tabel lampiran 1 skalogram. Pada skalogram tersebut dapat diperoleh informasi hirarki fasilitas kesehatan di setiap kecamatan Kota Bogor dari peringkat teratas sampai dengan yang terbawah seperti disajikan dalam tabel. Tabel 10. Hirarki Fasilitas Kesehatan di Kota Bogor 2005 No Kecamatan Jumlah Penduduk Jml unit fas kesehatan Jml jenis fas kesehatan Peringkat 1 Tanah Sareal 158.187 55 10 6 2 Bogor Tengah 103.176 138 12 2 3 Bogor Utara 149.578 119 11 3 4 Bogor Selatan 166.745 66 10 4 5 Bogor Barat 190.421 175 11 1 6 Bogor Timur 86.978 62 11 5 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bogor 2005 diolah