64
Berdasarkan tabel standar kebutuhan fasilitas kesehatan Kecamatan Bogor Tengah dalam rencana kebutuhan fasilitas umum dan sosial 2000-2012, kecamatan
ini sudah memiliki jumlah eksisting fasilitas kesehatan yang memadai. Hal ini dikarenakan Bogor Tengah yang merupakan pusat kota sehingga fasilitas
kesehatannya cukup memadai di kecamatan ini. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kebutuhan fasilitas kesehatan
dalam Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW sampai tahun 2012 di Kota Bogor secara umum terus mengalami kenaikan. Kecamatan-kecamatan yang bisa
dikatakan cukup memadai dalam kuantitas fasilitas kesehatannya adalah Bogor Barat, Bogor Utara dan Bogor Tengah. Kebutuhan fasilitas kesehatan yang perlu
diperhatikan adalah di Kecamatan Bogor Selatan yakni fasilitas Rumah Sakit, kecamatan ini belum memiliki fasilitas Rumah Sakit. Untuk Kecamatan Bogor Timur
diperlukan penambahan pada fasilitas kesehatan pendukung seperti Balai pengobatan dan Puskesmas. Begitu pula dengan Kecamatan Tanah Sareal yang memerlukan
penambahan pada fasilitas yang sama. Hal ini berarti adanya keterkaitan antara hasil analisis skalogram hirarki fasilitas kesehatan setiap kecamatan Kota Bogor dengan
analisis standar kebutuhan fasilitas kesehatannya, yang menggambarkan bahwa kecamatan yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemerataan fasilitas kesehatan
adalah Kecamatan Tanah Sareal, Bogor selatan dan Bogor Timur.
7.4. Analisis Deskriptif Mutu Fasilitas Rumah Sakit Kota Bogor
Analisis mutu fasilitas Rumah Sakit digunakan untuk melihat sejauh mana daya layan fasilitas Rumah Sakit di Kota Bogor terhadap masyarakat terutama dari
variabel mutu atau akreditasi Rumah Sakit. Pada tabel dibawah ini terlihat bahwa hanya 4 buah Rumah Sakit di Kota
Bogor yang telah melaksanakan akreditasi. Hal tersebut menunjukan bahwa mutu pelayanan di 2 rumah sakit yang belum terakreditasi, belum dapat
dipertanggungjawabkan sehingga Dinas Kesehatan harus mendorong agar Rumah Sakit tersebut segera melaksanakan akreditasi agar dapat menjamin pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu bagi masyarakat Kota Bogor.
65
Tabel 22. Akreditasi Rumah Sakit di Kota Bogor tahun 2005 No
Nama Rumah Sakit Type Akreditasi
Sudah Belum
1 RS Karya Bhakti
C+ Tahun 2002 12 pelayanan
2 RS Salak
B Tahun 2002 5 pelayanan
3 RS Azra
C+ 4
RS PMI B
Tahun 2000 5 pelayanan 5
RS Islam C
6 RS Marzoeki Mahdi
A Tahun 2002 5 pelayanan
7 RS Hermina
8 RS BMC
Sumber : Laporan Tahunan Rumah Sakit, tahun 2004 dalam Profil Kesehatan Kota Bogor 2005
7.5 Analisis Deskriptif Mutu Fasilitas Puskesmas Kota Bogor
Jenis Puskesmas di Kota Bogor sebanyak 44 Puskesmas yang tersebar di enam kecamatan seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 23. Jumlah Puskesmas menurut Kecamatan Kecamatan
Jumlah Puskesmas per 30.000 penduduk
Bogor Selatan 9
Bogor Timur 6
Bogor Utara 5
Bogor Tengah 9
Bogor Barat 8
Tanah Sareal 7
Kota Bogor 44
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bogor, 2004
Sejak Pelita IV sampai dengan tahun 2004 jumlah Puskesmas di Kota Bogor telah terjadi peningkatan. Peningkatan ini ada yang berupa pembangunan puskesmas
baru maupun peningkatan fisik dari Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas.
66
Peningkatan sarana puskesmas dari Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas induk telah dilakukan sejak adanya pengembangan wilayah Kota Bogor.
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan dan agar petugas dapat lebih efektif melakukan pelayanan diluar gedung, dikembangkan juga puskesmas keliling
pusling, pada tahun 2004 tercatat jumlah Puskesmas keliling sebanyak 3 buah. Secara umum pemanfaatan fasilitas kesehatan dasar di Puskesmas se Kota
Bogor sudah cukup baik, hal ini ditunjukan dengan kecenderungan peningkatan kunjungan Puskesmas setiap tahun sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 24. Kunjungan Puskesmas di Kota Bogor Tahun 2003-2005
No Jenis Kunjungan
Jumlah Kunjungan 2003
2004 2005
1 Jumlah kunjungan 24
Puskesmas Jumlah Penduduk
Contact Rate 675.778
820.707 0,82
695.788
831.571 0,84
705.175
855.085 0,82
2 Jumlah kunjungan Gakin
Jumlah Penduduk Gakin Contact Rate
683.988 89.735
7,6 92.298
92.087 10
79.859 21.895
27,4
3 Jumlah kunjungan ASKES
Jumlah Peserta ASKES Contact Rate
97.030 72.289
1,34 107.608
258.377 0,42
90.864 211.685
0,42
Sumber : lb1 Puskesmas, tahun 2003-2005
Berdasarkan jenis kunjungan, contact rate yang paling tinggi yaitu kunjungan oleh orang miskin Kota Bogor memanfaatkan fasilitas Puskesmas sebagai sarana
pelayanan kesehatan. Menurut Dinas Kesehatan dalam Profil Kesehatan Kota Bogor salah satu indikator untuk utilisasi atau dapat diartikan sebagai daya layan Puskesmas
adalah jumlah kunjungan pasien dalam satu tahun.
67
7.6 Analisis Deskriptif Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit Kota Bogor