44
kegiatan secara merata serta mengurangi terkonsentrasinya kegiatan di pusat kota. 3 Kegiatan Industri yang telah ada di Kota Bogor keberadaannya tetap dipertahankan
sedangkan untuk pe ngembangannya diarahkan pada kota satelit IV Kecamatan Bogor Utara. 4 Pendidikan dikembangkan menjadi pendidikan tingkat wilayah kota,
pendidikan tingkat kecamatan, dan pendidikan tingkat lingkungan. 5 Permukiman ditujukan untuk memenuhi kebutuhan per umahan di Kota Bogor dan tertatanya
lingkungan perumahan, sehingga terciptanya lingkungan permukiman yang layak huni. 6 Sub -Terminal pengembangan kegiatan ini penempatannya di kota-kota
satelit yaitu di perbatasan antara Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
5.1.2 Rencana Pengembangan Sistem Perwilayahan
Dalam upaya menjangkau pelayanan penduduk Kota Bogor dan sekitarnya secara merata, maka diperlukan rencana pengembangan sistem perwilayahan agar menjadi
satu kesatuan yang utuh dalam sistem perkotaan, yang didasarkan atas : 1.
Fungsi dan kedudukan Kota Bogor di wilayah Jawa Barat 2.
Fungsi dan kedudukan Kota Bogor dalam konsistensi Jabodetabek 3.
Potensi perkembangan dan kemampuan berkembang Kota Bogor. Dengan demikian sistem perwilayahan yang sesuai dengan Kota Bogor adalah Model
Sistem Kota Satelit yaitu Pusat yang dikelilingi Satelit. Pusat Kota adalah Kecamatan Bogor Tengah sedangkan yang menjadi kota satelitnya adalah Kecamatan Bogor
Selatan, Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Timur dan Kecamatan Tanah Sareal.
Adapun fungsi dari masing-masing kecamatan atau satelitnya sebagai berikut : 1.
Kecamatan Bogor Tengah sebagai Pusat Kota Satelit, Fungsi utamanya sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa ditunjang oleh
kegiatan perkantoranpemerintahan, permukiman dan obyek wisata. 2.
Kecamatan Bogor Selatan sebagai Kota Satelit I, Fungsi utamanya sebagai pusat kegiatan permukiman yang ditunjang oleh
kegiatan perdagangan dan jasa serta merupakan daerah konservasi. 3.
Kecamatan Bogor Barat sebagai Kota Satelit II,
45
Fungsi utamanya sebagai kegiatan permukiman yang ditunjang oleh kegiatan perdagangan dan jasa serta merupakan daerah obyek wisata dan daerah
konservasi. 4.
Kecamatan Tanah Sareal sebagai Kota Satelit III, Fungsi utamanya sebagai kegiatan perkantoranpemerintahan yang ditunjang oleh
kegiatan permukiman serta perdagangan dan jasa. 5.
Kecamatan Bogor Utara sebagai Kota Satelit IV, Fungsi utamanya sebagai kegiatan industri non-polutan, yang ditunjang oleh
kegiatan permukiman serta perdagangan dan jasa. 6.
Kecamatan Bogor Timur sebagai Kota Satelit V, Fungsi utamanya sebagi kegiatan permukiman yang ditunjangoleh kegiatan
industri non-polutan serta perdagangan dan jasa.
5.1.3 Rencana Penggunaan Lahan
Secara umum rencana penggunaan lahan sampai dengan tahun 2009 terdiri dari kawasan lahan terbangun, kawasan lahan belum terbangun dan kawasan lahan
yang tidak boleh dibangun atau lahan konservasi. 1.
Kawasan lahan terbangun terdiri dari pemanfaatan lahan permukiman, pendidikan, peribadatan, kesehatan, perdagangan dan jasa, industri, perkantoranpemerintahan,
rumah potong hewanpasar hewan, IPAL, terminal dan stasiun Kereta Api serta jalan.
2. Kawasan lahan belum terbangun terdiri dari jenis pemanfaatan lahan pertanian dan
kebun campuran. 3.
Kawasan lahan tidak boleh dibangun atau daerah konservasi terdiri dari Kebun Raya, hutan kota, taman dan jalur hijau, kawasan hijau, lapangan olahraga, daerah
aliran sungai serta situ-situ alami maupun buatan.
5.1.4 Rencana Penyediaan Fasilitas Kesehatan