38
Tabel 8. Distribusi Penduduk Miskin di kota Bogor Tahun 2005
No Kecamatan
KK Miskin
Jml Pddk Miskin
Total KK
Total Penduduk
Proporsi Gakin Penkin
1 Tanah Sareal
4082 12.882
35.517 150.636
11,5 8,5
2 Bogor Utara
2978 13.499
35.187 148.187
8,5 9,1
3 Bogor Barat
5121 21.181
41.753 184.464
12,3 11,5
4 Bogor Selatan
4729 21.308
39.050 163.295
12,1 13,0
5 Bogor Timur
2214 9.304
18.594 83.907
11,9 11,0
6 Bogor Tengah
2771 10.048
24.256 101.162
11,4 9,9
JUMLAH 21.914
92.087 194.357
831.671 11,2
11,0
Sumber: P2KT Puskesmas, tahun 2005
Pada tabel tersebut tampak bahwa jumlah Gakin terendah terdapat di Kecamatan Bogor Utara dengan proporsi 8,5 persen, sedangkan Penkin terendah
terdapat di Kecamatan Tana h Sareal dengan proporsi 8,5 persen dan Kecamatan Bogor Utara dengan proporsi 9,1 persen. Dengan adanya penduduk miskin ini maka
program-program penanggulangan kemiskinan harus diadakan misalnya mulai dari pelayanan dasar di puskesmas sampai dengan rujukan ke rumah sakit.
4.3. Kondisi Perekonomian
Indikator makro perekonomian diukur dari Produk Domestik Bruto PDRB, yaitu PDRB Kota Bogor tahun 2003 berdasarkan Harga berlaku sebesar Rp
3.645.650,79 juta. Meningkat 11,1 persen menjadi sebesar Rp 4.051.722,6 juta tahun 2004. Pada tahun 2005 sebesar Rp 450.000.000 juta. Sedangkan berdasarkan Harga
Konstan sebesar Rp 3.361.586,14 juta meningkat pada tahun 2004. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor tahun 2005 sebesar 6,12 persen meningkat sebesar 0,02 persen
dari tahun 2004 yaitu sebesar 6,10 persen. Laju inflasi tahun 2005 sebesar 8,47 persen menurun 0,03 persen dibanding tahun 2004 sebesar 7,61 persen. Meningkatnya
PDRB tersebut berimplikasi terhadap meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat Bogor, yaitu berdasarkan harga berlaku sebesar 111.070.000 juta menjadi
39
111.140.000 juta, sedangkan berdasarkan harga konstan sebesar Rp 106.070.000 juta menjadi Rp 106.100.000 juta.
PDRB Kota Bogor
Ditinjau atas dasar harga berlaku, PDRB Kota Bogor tahun 2005 secara umum seluruh sektor lapangan usaha mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar
30,33 persen dibanding tahun 2004, yaitu dari Rp 5.245.746,83 juta pada tahun 2004 menjadi Rp 6.836.918,89 juta di tahun 2005. PDRB atas dasar harga konstan 2000
mengalami peningkatan sebesar 6,12 persen dari Rp 3.361.438,93 juta di tahun 2004 menjadi Rp 3.567.230,91 juta pada tahun 2005. Keadaan PDRB Kota Bogor atas
dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan 2000 kurun waktu 2001- 2005 disajikan pada tabel.
Tabel 9 . PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga
Konstan 2000 Tahun 2001-2005 jutaan Rp
No Tahun
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga Konstan
1 2001
2.994.826,20 2.823.430,21
2 2002
3.456.398,20 2.986.837,37
3 2003
4.165.569,12 3.168.185,54
4 2004
5.245.746,83 3.361.438,93
5 2005
6.836.918,89 3.567.230,91
Angka Perbaikan Angka Sementara
Sumber : BPS Kota Bogor, 2005
Dengan melihat bahwa PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp 2.994.826,20 juta ditahun 2001 meningkat menjadi Rp 6.836.918,89 juta ditahun
2005 dan PDRB konstan pun mengalami peningkatan dari Rp 2.823.430,21 juta pada tahun 2001 menjadi Rp 3.567.230,91 juta tahun 2005. Maka hal ini menggambarkan
bahwa dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini telah terjadi peningkatan rill yang walaupun tidak terlalu besar tetapi cukup menunjukkan bahwa peningkatan
40
yang terjadi bukan hanya peningkatan yang disebabkan oleh harga yang jauh meningkat atau inflasi yang terjadi.
4.4. Pembangunan Kota Bogor