Pertumbuhan, Mobilitas, Tingkat Fertilitas dan Persebaran Penduduk

35 4.2. Keadaan Sosial Ekonomi 4.2.1. Kependudukan Jumlah penduduk Kota Bogor pada tahun 2004 sebanyak 835,571 jiwa terdiri dari laki- laki 424.819 jiwa dan 406.752 jiwa perempuan meningkat pada tahun 2005 menjadi 855.085 jiwa, terdiri dari laki- laki sebanyak 431,864 jiwa dan perempuan 423,221 jiwa dengan kepadatan penduduk 7,215 jiwa per km 2 . Dilihat dari kepadatan penduduk, yang terpadat berada di Kecamatan Bogor Tengah mencapai 12,386 jiwakm 2 , sedangkan di 5 kecamatan lainnya kepadatan penduduk merata yaitu berturut-turut di Kecamatan Bogor Utara 8.441 jiwakm 2 . Kecamatan Bogor Timur 8.569 jiwakm 2 , Kecamatan Tanah Sareal 7.507 jiwakm 2 , Kecamatan Bogor Selatan 5.2828 jiwa km 2 dan Kecamatan Bogor Barat 5.199 jiwakm 2 . Laju pertumbuhan penduduk LPP Kota Bogor tahun 2005 sebesar 2,35 persen meningkat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2004 sebesar 2,35 persen. Pada komposisi umur penduduk Kota Bogor bergeser ke level yang lebih tinggi tingkatannya yaitu mengalami transisi dari struktur umur penduduk “muda” ke “tua”. Pada tahun 2004 komposisi penduduk usia anak-anak dan remaja usia 20 tahun ke bawah sebesar 37,93 persen bergeser naik menjadi 38 persen pada tahun 2005. Sedangkan pada kelompok usia tua dan lansia usia 55 tahun ke atas kondisi baik yaitu pada tahun 2004 adalah 8,07 menjadi 8 pada tahun 2005.

4.2.2. Pertumbuhan, Mobilitas, Tingkat Fertilitas dan Persebaran Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk Kota Bogor mencapai 2,54 dengan angka pertumbuhan tertinggi di Kecamatan tanah Sareal mencapai 12,93. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Bogor mencapai 666 jiwakm 2 dengan kepadatan tertinggi di Bogor tengah mencapai 11.515 jiwakm 2 . sedangkan untuk pertumbuhan penduduk di Kota Bogor dapat dilihat pada tabel. 36 Tabel 5. Pertumbuhan Penduduk dan Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2005 No Kecamatan Luas Wil km 2 Jml Kel Jml RT KK Rata2 Jiwa RT JML Pddk Sensus 2000 Kep Pddk km 2 L P JML 1 Tanah Sareal 21,07 11 35,517 4 79,958 78,233 158,187 7.507 2 Bogor Tengah 8,33 11 24,256 4 52,034 51,142 103,176 12.386 3 Bogor Utara 17,72 8 35,187 4 74,999 74,579 149,578 8.441 4 Bogor Selatan 28,61 16 39,050 4 85,058 81,627 166.745 5.828 5 Bogor Timur 10,15 6 18,594 5 43,486 43,492 86.978 8.569 6 Bogor Barat 32,62 16 41,753 4 96,333 94,088 190,421 5.199 KOTA BOGOR 18,5 68 194,357 26 431,864 423,221 855,085 7.215 Sumber : BPS, 2005 Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan terpadat sehingga mempunyai potensi untuk penularan penyakit. Seperti kasus Demam Berdarah, Pneumoni, dan TBC. Sehingga program penyakit menular lebih dikonsentrasikan kepada Kecamatan Bogor Tengah. Untuk Mobilitas Penduduk tidak dapat disajikan karena sampai saat ini belum ada data penduduk yang beremigrasi dan berimigrasi. Tetapi secara asumsi karena adanya kemudahan transportasi dan kecepatan arus transportasi penduduk kota Bogor banyak yang bekerja di luar wilayah Kota Bogor terutama di Kota Jakarta dan BOTABEK ha l ini mempengaruhi penularan penyakit menular terutama Demam Berdarah. Untuk Tingkat Kesuburan Penduduk Fertilitas di Kota Bogor dalam kurun waktu 5 tahun 2000-2005 terlihat pada tabel berikut: Tabel 6. Angka Kesuburan Total TFR di Kota Bogor Tahun 2000-2005 Tahun Total Fertilitas Rate TFR 2000 1,71 2001 1,70 2002 1,68 2003 1,69 2004 1,69 2005 1,69 Sumber : BKKBN Kota Bogor, tahun 2000 -2005 37 Dari tabel ini menunjukkan bahwa rata-rata ibu di Kota bogor melahirkan 1-2 anak saja. Hal ini menguntungkan bagi sektor kesehatan karena seorang ibu akan lebih banyak punya waktu untuk membina anaknya dalam kehidupan yang sehat. 4.2.3. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tabel 7. Distribusi Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Berdasarkan Lapangan Usaha di Kota Bogor Tahun 2005 Penduduk Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan Jumlah Pertanian 4136 4136 Pertambangan 1551 1551 Industri 55319 14993 70312 Listrik,gas,air 517 517 1034 Konstruksi 21197 1034 22231 Perdagangan 54802 20680 75482 Angkutan 25850 25850 Keuangan 11891 5687 17578 Jasa 32571 21714 54285 Sumber : Suseda Tahun 2005 Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk produktif mempunyai mata pencaharian pada sektor perdagangan 27.7 persen, industri 25.81 persen, jasa 19.92 persen. Gambaran ini sesuai dengan kondisi Kota Bogor yang merupakan tempat pusat pelayanan jasa, perdagangan dan pariwisata.

4.2.4. Distribusi Penduduk Miskin