Hasil Penelitian yang Relevan

32 4 Penjelasan siswa dapat divariasikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh siswa Ketika siswa menjelaskan kata yang ditemukan, guru dapat memvariasikan pertanyaan sesuai penjelasan dan melontarkannya kepada seluruh siswa.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian yang relevan dengan penelitian ini yaitu kajian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya yaitu: Ajaja 2010 from Delta State University, Abraka, Nigeria. A research about “Effects of Cooperative Learning Strategy on Junior Secondary School Students Achievement in Integrated Science”. The purpose of this study was to determine how the adoption of cooperative learning as an instructional strategy for teaching Integrated Science influences students achievement and attitude towards studies. The major findings of the study included: a significant higher achievement test scores of students in cooperative learning group than those in traditional classroom; a significant higher attitude scores of students in cooperative learning group than those in traditional classroom; a significant higher achievement test scores of all students of varying abilities in cooperative learning group than those in traditional classroom. Penelitian Ajaja 2010 dari universitas Delta, Nigeria yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif terhadap Prestasi Sains Terpadu pada Siswa S MP”, bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif sebagai strategi pembelajaran untuk mengajar Sains Terpadu mempengaruhi prestasi dan sikap siswa terhadap penelitian. Hasil penelitian 33 menunjukkan bahwa: 1 Nilai tes prestasi siswa dalam kelompok pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada kelas tradisional; 2 Nilai sikap siswa di kelompok pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada mereka di kelas tradisional; 3 Nilai tes prestasi semua siswa yang memiliki kemampuan beragam dalam kelompok pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada kelas tradisional. Mundy, et.al, 2012 from Texas A M University-Kingsville, USA. A research about “Cooperative Learning In Distance Learning: A Mixed Methods Study”. This study, conducted at a Hispanic-Serving Institution, compared the effectiveness of online CL strategies in discussion forums with traditional online forums. Quantitative and qualitative data were collected from 56 graduate student participants. Quantitative results revealed no significant difference on student success between CL and Traditional formats. The qualitative data revealed that students in the cooperative learning groups found more learning benefits than the Traditional group. The study will benefit instructors and students in distance learning to improve teaching and learning practices in a virtual classroom. Penelitian Mundy, dkk, 2012 dari Universitas Texas USA yang berjudul “Pembelajaran Kooperatif pada Pembelajaran Jarak Jauh: Sebuah Penelitian Metode Campuran ”. Penelitian ini dilakukan oleh lembaga pelayanan Hispanik yang membandingkan efektivitas strategi CL secara online dalam diskusi forum dengan forum online tradisional. Data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan dari 56 mahasiswa pascasarjana. Hasil kuantitatif menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada keberhasilan siswa antara CL dan pembelajaran tradisional. Data kualitatif menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok 34 pembelajaran kooperatif menemukan manfaat belajar yang lebih dari kelompok tradisional. Penelitian ini akan menguntungkan instruktur dan siswa dalam pembelajaran jarak jauh untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran praktek dalam kelas virtual. Penelitian Lestari 2013 dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul ”Penggunaan Model Pembelajaran Word Square dalam Peningkatan Motivasi dan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Kelas IV SD”. Persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 82,15. Persentase siswa yang tuntas pada siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 85,71. Peningkatan kembali terjadi pada siklus III yaitu menjadi 96,42. Penelitian Affandi 2013 dari Universitas Negeri Medan yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri 064006 Medan Marelan Tahun Ajaran 20122013”. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa secara keseluruhan sebelum diberikan tindakan prasiklus efektivitas belajar siswa diperoleh rata-rata nilai klasikal 59,4, setelah diterapkan siklus I dengan model pembelajaran kooperatif tipe Word Square efektivitas belajar siswa meningkat dengan rata-rata klasikal menjadi 75,9, dan meningkat menjadi rata-rata 87,1 setelah dilakukan tindakan siklus II. Penelitian Pertiwi 2013 dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Lancar Aksara Jawa Melalui Model Word Square Siswa Kelas VA SDN Purwoyoso 03 Semarang”. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan masing-masing siklus satu 35 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan membaca lancar aksara Jawa melalui model Word Square mengalami peningkatan. Keterampilan guru pada siklus I mendapatkan skor 30 dengan kategori baik, siklus II 36 dengan kategori sangat baik, dan siklus III 42 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I mendapat skor rata-rata 20,3 dengan kategori aktif, siklus II 23 dengan kategori aktif, dan siklus III menjadi 26,4 dengan kategori sangat aktif. Ketuntasan hasil belajar klasikal siklus I 55,88, siklus II 70,59, dan pada siklus III meningkat menjadi 82,35. Penelitian Aningsih, dkk 2012 dari Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Gambar terhada p Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Gugus 1 Kecamatan Pupuan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square berbantuan media gambar memiliki hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Tinjauan ini didasarkan pada rata-rata skor hasil belajar siswa. Rata-rata skor hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square berbantuan media gambar adalah 23,97 dan rata-rata skor hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional adalah 16,29. Penelitian Ratnasari 2014 dari Universitas Jember yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran PKn Pokok Bahasan Keputusan Bersama di SDN Umbulrejo 01 Jember, Tahun Pelajaran 20132014”. Hasil penelitiannya menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata persentase aktivitas 36 belajar siswa dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar 20,3, sedangkan peningkatan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 14,7. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari tahap prasiklus ke siklus I sebesar 5,7, sedangkan peningkatan rata-rata hasil belajar dari tahap siklus I ke siklus II sebesar 8,1. Penelitian Rahmatika 2014 dari Universitas Negeri Medan yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Word Square Kelas IV SD Negeri 101868 Desa Sena Batang Kuis”. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil observasi pada siklus I terhadap 31 orang siswa sebanyak 7 orang siswa 22,58 memiliki kategori termotivasi, 13 orang siswa 41.94 kategori cukup termotivasi, dan 11 orang siswa 35.48 kategori belum termotivasi, sehingga perlu dilakukan tindakan melalui siklus II. Hasil observasi motivasi siswa pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 24 orang siswa 77.42 kategori sangat termotivasi, dan sebanyak 7 orang siswa 22.58 kategori termotivasi. Penelitian Suratman 2014 dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul “Penggunaan Model Word Square dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 2 Sidogede”. Pada kondisi awal, siswa yang tuntas belajar sebanyak 3 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa dengan nilai rata-rata 59,38 dan persentase ketuntasan 16,67. Siklus I, jumlah siswa tuntas 8 siswa dan 10 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 68,83 dan persentase ketuntasan 44,44. Siklus II, jumlah siswa tuntas 11 siswa dan 7 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 75,50 dan persentase ketuntasan 61,11. Siklus III, jumlah siswa 37 tuntas 16 siswa dan 2 siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 82,44 dan persentase ketuntasan 88,88. Penelitian Widiartini, dkk 2014 dari Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul “Pengaruh Model Word Square terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Kelas V SD Gugus IX Kecamatan Buleleng”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan menyimak cerita secara signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Word Square dan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional t hitung t tabel . Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Word Square mencapai skor rata-rata 87,21 kategori sangat tinggi. Siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional mencapai skor rata-rata 73,55 kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak cerita yang dicapai oleh siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Word Square lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian Kurnia 2012 dari Universitas Jember yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS Materi Kenampakan Alam di Lingkungan Setempat melalui Penerapan Model Pembelajaran Word Square di SD Negeri Wotgalih 02 Lumajang Tahun Pelajaran 20112012”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Pada siklus I yaitu aktivitas belajar siswa mencapai 57,69 dan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 53,85. Pada siklus II 38 mengalami peningkatan yaitu aktivitas belajar siswa mencapai 67,95 dan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 69,23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Word Square mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan keberhasilan tersebut, peneliti bermaksud mengadakan penelitian eksperimen mengenai keefektifan model Word Square terhadap hasil belajar materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan pada siswa kelas III SD Negeri 1 Pepedan Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ajaja dan Mundy, dkk yaitu pada penggunaan pembelajaran kooperatif, sedangkan perbedaannya pada variabel yang diteliti. Peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan dengan variabel yang diteliti berupa hasil belajar siswa. Ajaja menerapkan pembelajaran kooperatif pada Sains Terpadu dengan variabel hasil belajar. Mundy menerapkan pembelajaran kooperatif pada pembelajaran jarak jauh dengan variabel hasil belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Affandi, Pertiwi, Aningsih, Ratnasari, Rahmatika, Suratman, Widiartini, Kurnia yaitu pada pembelajaran menggunakan model Word Square, sedangkan perbedaannya pada mata pelajaran dan variabel yang diteliti. Peneliti menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPS materi uang dalam tema permainan dengan variabel yang diteliti berupa hasil belajar siswa. Lestari menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran Bahasa 39 Inggris dengan variabel motivasi dan penguasaan kosa kata. Affandi dan Aningsih menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPA dengan variabel hasil belajar siswa. Pertiwi menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran Bahasa Jawa dengan variabel hasil belajar siswa. Ratnasari menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran PKn dengan variabel aktivitas dan hasil belajar siswa. Widiartini menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan variabel keterampilan menyimak cerita. Rahmatika, Suratman, dan Kurnia menerapkan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran IPS dengan variabel motivasi belajar siswa, hasil belajar siswa, serta aktivitas dan hasil belajar siswa.

2.3 Kerangka Berpikir