Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

24 dengan materi yang dipelajari; 3 Siswa tidak mengetahui tujuan mereka belajar pada hari itu; 4 Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas; 5 Daya serapnya rendah dan cepat hilang, karena bersifat menghafal. Dalam pembelajaran konvensional terdapat kelompok belajar sebagai sarana untuk berdiskusi. Ciri-ciri diskusi kelompok yang dilakukan dalam pembelajaran konvensional menurut Trianto 2012: 58-9, yaitu: 1 Guru sering membiarkan siswa yang mendominasi kelompok atau bergantung pada kelompok; 2 Tanggung jawab individu sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh salah satu anggota kelompok saja; 3 Kelompok belajar biasanya homogen; 4 Pemimpin kelompok ditentukan oleh guru atau dibiarkan untuk memilih pemimpinnya sendiri; 5 Keterampilan sosial sering diabaikan dalam pembelajaran; 6 Pemantauan terhadap kelompok sering tidak dilakukan; 7 Guru tidak selalu memperhatikan kerjasama yang terjadi dalam kelompok; 8 Berfokus pada penyelesaian tugas.

2.1.10 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman 2013: 202, pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Taniredja, dkk 2013: 55 berpendapat “Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas y ang terstruktur.” Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono 2012: 54, adalah semua jenis kerja kelompok yang dipimpin oleh pendidik atau diarahkan oleh pendidik. Siregar dan Nara 2014: 115 mengemukakan, Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang 25 menekankan aktivitas belajar siswa dalam bentuk kelompok, mempelajari materi pelajaran, dan memecahkan masalah secara kolektif. Menurut Siregar dan Nara 2014: 114, prinsip utama dalam pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Saling ketergantungan positif berupa keberhasilan kelompok yang merupakan hasil kerja keras seluruh anggotanya; 2 Tanggung jawab perseorangan muncul ketika anggota kelompok bertugas untuk menyajikan yang terbaik di hadapan guru dan teman sekelasnya; 3 Interaksi tatap muka yang merupakan cara memecahkan masalah dan membahas materi pelajaran; 4 Komunikasi antar anggota ketika setiap siswa memperoleh kesempatan berlatih mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif tanpa menyinggung perasaan orang lain; 5 Evaluasi proses secara kelompok dan hasil kerjasama. Prosedur pembelajaran kooperatif menurut Rusman 2013: 212 memiliki empat tahap, yaitu: 1 Tahap penjelasan materi, merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok; 2 Tahap belajar kelompok, tahap ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi kemudian siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk; 3 Tahap penilaian, dapat dilakukan melalui tes atau kuis yang dilakukan secara individu dan kelompok; serta 4 Tahap pengakuan tim, pemilihan tim yang dianggap paling berprestasi untuk diberi penghargaan dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.

2.1.11 Pengertian Model Pembelajaran Word Square