20
2.1.7 Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Kompetensi Lulusan
, disebutkan “IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial. ” Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah
ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi
wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa khususnya di tingkat dasar dan menengah Susanto, 2012: 137. Menurut Jarolimek 1967 dalam
Soewarso 2010: 2, “IPS adalah mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya.” Selanjutnya, Barr 1977 dalam Winataputra
2010: 1.3 mengungkapkan bahwa IPS memuat ranah-ranah ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu geografi, serta
filsafat yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
Menurut Chapin dan Messick 1992 dalam Susanto 2013: 147, tujuan pendidikan IPS di sekolah dapat dikelompokkan menjadi empat komponen, yaitu:
1 Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang;
2 Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan mencari dan mengolah informasi; 3 Menolong siswa untuk mengembangkan nilai dan sikap demokrasi
dalam kehidupan bermasyarakat; serta 4 Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berperan serta dalam kehidupan sosial.
21 Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian IPS, dapat
disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang membahas tentang ilmu-ilmu sosial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
2.1.8 Pengertian Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan Djamarah dan Zain, 2010: 5. Selanjutnya, menurut Sudjana tt dalam Sunhaji 2009: 1, strategi belajar mengajar merupakan usaha guru dalam
menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, metode, alat, serta evaluasi, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah taktik yang dilakukan guru agar pembelajaran dapat
lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Namun demikian, segala bentuk kegiatan pembelajaran yang tidak
mengacu pada tujuan pembelajaran, bukanlah termasuk strategi pembelajaran. Untuk merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang efektif
dan efisien, guru harus memiliki pengetahuan tentang metode yang beragam. Menurut Nasution 1995 dalam Sunhaji, 2009: 38, istilah metode berasal dari
bahasa Yunani yaitu Methodos yang berasal dari kata “meta” dan “hodos”. Kata
meta berarti melalui, dan hodos berarti jalan, sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui, cara melakukan sesuatu. Adapun Djamarah dan Zain 2010: 46
menyatakan “Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
” Berdasarkan pendapat Sudjana 1995 dalam Susanto
22 2013: 153, “Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnnya pengajaran.” Jadi, metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan strategi dan metode pembelajaran yaitu teknik pembelajaran.
Gerlach dan Ely 1980 dalam Aqib 2013: 70, mengemukakan “Teknik pembelajaran adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk
mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai.” Menurut Majid 2013: 24, “Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang d alam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.”
Jadi, teknik pembelajaran merupakan implementasi dari strategi dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru di dalam kelas.
Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas berpedoman pada model pembelaja
ran. Menurut Suprijono 2012: 46, “Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.” Model belajar mengajar adalah kerangka konseptual dan prosedur yang sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran serta para guru
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar Majid, 2013: 13. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah langkah-langkah yang berpedoman pada keseluruhan alur atau urutan dalam proses pembelajaran.
23
2.1.9 Pengertian Model Pembelajaran Konvensional