Pengertian Model Pembelajaran Konvensional

23

2.1.9 Pengertian Model Pembelajaran Konvensional

Menurut Djamarah 2010: 97, model pembelajaran konvensional adalah pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Selanjutnya, Freire 1999 dalam Kholik 2011, wordpress.com memberikan istilah terhadap model konvensional sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan bergaya “bank”, dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal. Menurut Kholik 2011, wordpress.com, model konvensional memiliki ciri-ciri, keunggulan, serta kelemahan. Ciri-ciri pembelajaran konvensional yaitu: 1 Siswa adalah penerima informasi yang pasif; 2 Proses belajar terjadi secara individual; 3 Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis; 3 Perilaku dibangun atas kebiasaan; 4 Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final; 5 Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran; 6 Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik; 7 Interaksi di antara siswa kurang; 8 Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Model konvensional mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: 1 Berbagai informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain; 2 Menyampaikan informasi dengan cepat; 3 Membangkitkan minat akan informasi; 4 Mengajari siswa cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan; 5 Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar. Model konvensional memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain: 1 Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan; 2 Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik 24 dengan materi yang dipelajari; 3 Siswa tidak mengetahui tujuan mereka belajar pada hari itu; 4 Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas; 5 Daya serapnya rendah dan cepat hilang, karena bersifat menghafal. Dalam pembelajaran konvensional terdapat kelompok belajar sebagai sarana untuk berdiskusi. Ciri-ciri diskusi kelompok yang dilakukan dalam pembelajaran konvensional menurut Trianto 2012: 58-9, yaitu: 1 Guru sering membiarkan siswa yang mendominasi kelompok atau bergantung pada kelompok; 2 Tanggung jawab individu sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh salah satu anggota kelompok saja; 3 Kelompok belajar biasanya homogen; 4 Pemimpin kelompok ditentukan oleh guru atau dibiarkan untuk memilih pemimpinnya sendiri; 5 Keterampilan sosial sering diabaikan dalam pembelajaran; 6 Pemantauan terhadap kelompok sering tidak dilakukan; 7 Guru tidak selalu memperhatikan kerjasama yang terjadi dalam kelompok; 8 Berfokus pada penyelesaian tugas.

2.1.10 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif