dalam hal menganyam. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dimana 55,56 responden menyebutkan bahwa alat produksi yang memenuhi kualitas dan
permintaan pasar hanya sebesar 50-75.
Kekuatan Persaingan
Lingkungan eksternal yang sangat berpengaruh saat ini adalah faktor persaingan dari negara tetangga 81,82 responden menyatakan tingginya
ancaman ini. Negara-negara seperti China, Thailand dan Vietnam sangat berpotensi untuk menggeser dominasi produk rotan dari Indonesia karena selain
dapat menghasilkan produk rotan yang kualitasnya tidak jauh dari Indonesia, produk dari negara-negara tersebut juga dapat dijual dengan harga yang lebih
murah. Sementara itu dari dalam negeri perusahaan-perusahaan yang lebih dulu berdiri mendapat ancaman berupa munculnya perusahaan-perusahaan baru.
F. Penerapan Strategi dalam Industri Pengolahan Rotan di Kabupaten Cirebon
Setelah melakukan pemisahan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada maka dapat dibuat Matrik Faktor Strategis Internal IFAS
yang berisi kekuatan dan kelemahan industri serta Matriks Faktor Strategis Eksternal EFAS yang berisi peluang dan ancaman industri.
F. 1. Matriks Faktor Strategis Internal
Berdasarkan penilaian terhadap industri pengolahan rotan di kabupaten Cirebon Tabel 10., dapat disusun sembilan faktor yang merupakan kekuatan
industri dengan matriks IFAS Internal Strategic Factors Analysis Summary, faktor-faktor tersebut yaitu : 1 Mantapnya jaringan pemasaran dan produk; 2
Alat produksi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar; 3 Penyerapan tenaga kerja; 4 Sumbangan pajak, retribusi terhadap daerah; 5
Perbandingan keuntungan dengan Investasi ROI; 6 Memberi nilai tambah; 7 Ketrampilan tenaga kerja; 8 Penciptaan lapangan usaha lain; 9 Dukungan
terhadap upaya pengembangan pemanfaatan HHNK. Delapan faktor yang merupakan kelemahan perusahaan juga
diidentifikasi, yaitu : 1 Kesulitan dalam memperoleh pasokan bahan baku; 2 Tidak memiliki mitra pemasok bahan baku; 3 Belum ditemukannya cara untuk
mengantisipasi kelangkaan bahan baku; 4 Teknik produksi yang belum efisien;
5 Rendahnya disiplin dan produktifitas tenaga kerja; 6 Produksi tergantung pesanan dari luar negeri; 7 Kesulitan melayani permintaan dengan desain
produk baru; 8 Kemampuan permodalan. Tabel 10. Matriks IFAS Industri Pengolahan Rotan
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan
1. Mantapnya jaringan pemasaran dan produk 0.066
4 0.26
2. Alat produksi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar
0.055 3
0.17 3. Penyerapan tenaga kerja
0.055 3
0.17 4. Sumbangan pajak, retribusi terhadap daerah
0.062 3
0.19 5. Perbandingan keuntungan dengan Investasi ROI
0.059 3
0.18 6. Memberi nilai tambah
0.058 2
0.12 7. Ketrampilan tenaga kerja
0.064 3
0.19 8. Penciptaan lapangan usaha lain
0.057 3
0.17 9. Dukungan terhadap upaya pengembangan pemanfaatan
HHNK 0.053 2
0.11 Total
0.529 1.54
Kelemahan
1. Kesulitan dalam memperoleh pasokan bahan baku 0.06
2 0.12
2. Tidak memiliki mitra pemasok bahan baku 0.057
3 0.17
3. Belum ditemukannya cara untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku
0.063 4
0.25 4. Teknik produksi yang belum efisien
0.057 2
0.11 5. Rendahnya disiplin dan produktifitas tenaga kerja
0.058 2 0.12
6. Produksi tergantung pesanan dari luar negeri 0.063
4 0.25
7. Kesulitan melayani permintaan dengan desain produk baru 0.054
2 0.11
8. Kemampuan permodalan 0.059
3 0.18
Total 0.471
1.31 Kekuatan - Kelemahan
0.23 Kekuatan + Kelemahan
1.000 2.85
Berdasarkan hasil skor yang didapatkan dari perkalian antara bobot dengan rating terhadap faktor strategis diketahui bahwa kekuatan yang utama
dari industri pengolahan rotan di Kabupaten Cirebon adalah mantapnya jaringan pemasaran dan produk skor 0,26. Sementara itu kelemahan yang paling
berpengaruh bagi perusahaan adalah produksi tergantung pesanan dari luar negeri dan belum ditemukannya cara untuk mengantisipasi kelangkaan bahan
baku skor 0,25.
Matriks IFAS memberikan nilai skor total 2,85 yang menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi internal perusahaan, maka posisi industri pengolahan rotan
di Kabupaten Cirebon cukup kuat diatas rata-rata 2,5, dimana kekuatan yang dimiliki industri dapat menutupi kelemahannya.
F. 2. Matriks Faktor Strategis Eksternal
Identifikasi peluang dan ancaman industri rotan di Kabupaten Cirebon dengan menggunakan matriks EFAS External Strategic Factors Analysis
Summary. Tabel 11. memperlihatkan faktor peluang yang dihadapi perusahaan yaitu : 1 Peningkatan permintaan pasar dari tahun ke tahun; 2 Mutu produk
yang diakui di dalam maupun diluar negeri; 3 Peningkatan harga produk rotan dari tahun ke tahun; 4 Peran asosiasi ASMINDO; 5 Peran pemerintah dalam
membantu masalah ketercukupan bahan baku; 6 Fasilitas promosi pemerintah dan asosiasi terhadap produk industri rotan; 7 Kebijakan pemerintah dalam
pengembangan UKM dengan membuka akses pendanaan; 8 Melimpahnya tenaga kerja yang terampil; 9 Melemahnya nilai tukar rupiah akhir-akhir ini; 10
Banyaknya sub-kerja sub-kontraktor yang dapat diikutsertakan dalam produksi.
Ancaman merupakan hal yang selalu ingin diantisipasi oleh suatu industri karena semakin besar ancaman maka semakin besar industri mengalami
kemunduran. Ancaman yang dapat diidentifikasi dari industri rotan di Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut : 1 Lobby tekanan Asosiasi Pengusaha Rotan
Indonesia APRI; 2 Budidaya rotan sebagai alternatif sumber bahan baku belum berkembang; 3 Tingginya biaya pengurusan ijin, pajak, retribusi,
Terminal Handling Charge THC, dan lain sebagainya; 4 Ancaman dari negara-negara pesaing seperti China, Vietnam, dan Thailand; 5 Banyaknya
produsen baru yang bermunculan; 6 Hambatan-hambatan dalam perdagangan. Peluang terbesar yang dimiliki oleh industri pengolahan rotan di
Kabupaten Cirebon adalah banyaknya sub-kerja sub-kontraktor yang dapat diikut sertakan dalam produksi skor 0,28. Sementara ancaman paling
berbahaya yang sedang dihadapi industri dengan nilai skor 0,29 adalah ancaman dari negara-negara pesaing seperti China, Vietnam dan Thailand. Matriks EFAS
menunjukkan nilai total sebesar 2,66 diatas rata-rata 2,5 yang berarti industri tersebut mampu merespon dan memanfaatkan peluang yang ada, serta dapat
merespon ancaman yang dihadapi dengan baik.
Tabel 11. Matriks EFAS Industri Pengolahan Rotan
F. 3. Matriks Internal Eksternal IE