1. Analisis Nilai Tambah METODE PENELITIAN

Cirebon. Responden merupakan pemilik industri, pegawai, serta masyarakat yang bersangkutan dengan industri tersebut.

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis nilai tambah, daya serap tenaga kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pekerja pada industri pengolahan rotan akan diuraikan secara kualitatif dan kuantitatif. Data akan dikelompokkan sesuai dengan keperluan analisis.

E. 1. Analisis Nilai Tambah

Analisis nilai tambah pada penelitian ini menggunakan metode nilai tambah Hayami Hayami, Y. et al, 1987 dalam Firdous, 2001. Metode pengolahan analisis nilai tambah Hayami dilakukan seperti yang tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Kerangka Analisis Nilai Tambah No Variabel Nilai Output, Input dan Harga 1 Output A 2 Bahan Baku B 3 Tenaga Kerja HOKbulan C 4 Faktor Konversi D = AB 5 Koefisien Tenaga Kerja Langsung E = CB 6 Harga Output Rpbuah F 7 Upah Rata-rata Tenaga Kerja RpHOK G Pendapatan dan Keuntungan 8 Harga Bahan Baku RpKg H 9 Sumbangan Input Lain I 10 Nilai Output J = D x F 11.a Nilai Tambah K = J - I - H 11.b Rasio Nilai Tambah L = KJ x 100 12.a Imbalan Tenaga Kerja M = E x G 12.b Bagian Tenaga Kerja N = MK x 100 13.a Keuntungan O = K - M 13.b Tingkat Keuntungan P = OJ x 100 Balas Jasa Pemilik Faktor-faktor Produksi 14 Marjin Q = J - H a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung R = MQ x 100 b. Sumbangan Input Lain S = IQ x 100 c. Keuntungan Perusahaan T = OQ x 100 Adapun kelebihan dari analisis nilai tambah Hayami adalah: 1. Dapat diketahui besarnya nilai tambah, nilai output dan produktivitas produksi 2. Dapat diketahui besarnya balas jasa terhadap pemilik-pemilik faktor produksi. 3. Prinsip analisis nilai tambah menurut Hayami dapat diterapkan pula untuk subsistem lain diluar pengolahan, misal untuk kegiatan pemasaran. Konsep pendukung dalam analisis nilai tambah metode hayami untuk subsistem pegolahan adalah: 1. Faktor konversi, menunjukkan jumlah output yang dihasilkan satu satuan input. 2. Koefisien tenaga kerja langsung, menunjukkan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk mengolah satu satuan input. 3. Nilai output, menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu satuan input. 4. Rasio nilai tambah, menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai produk. 5. Imbalan tenaga kerja, menunjukkan upah yang diterima tenaga kerja langsung untuk mengolah satu satuan bahan baku. 6. Bagian tenaga kerja, menunjukkan persentase pendapatan tenaga kerja langsung dari nilai tambah yang diperoleh. 7. Keuntungan, menunjukkan bagian yang diterima diperoleh perusahaan. 8. Tingkat keuntungan, menunjukkan persentase keuntungan dari nilai produk. 9. Marjin, menunjukkan besarnya kontribusi pemilik faktor-faktor produksi selain bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. 10. Pendapatan tenaga kerja langsung 14.a, menunjukkan persentase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin. 11. Sumbangan input lain 14.b, menunjukkan persentase input lain terhadap marjin. 12. Keuntungan perusahaan 14. c, menunjukkan persentase keuntungan perusahaan terhadap marjin.

E. 2. Analisis Kontribusi Penyerapan Tenaga Kerja