Keterkaitan ketiga tahap pengolahan dan pasar yang lahir daripadanya adalah satu tahap pengolahan menggunakan input dari tahap pengolahan
sebelumnya dan menghasilkan output untuk tahap berikutnya. Dari sudut pasar hal ini berarti bahwa satu tahap pengolahan melahirkan permintaan input
terhadap tahap pengolahan sebelumnya dan penawaran output bagi tahap berikutnya.
B. Nilai Tambah
Dalam industri nilai tambah berarti ukuran untuk menyatakan sumbangan proses produksi terhadap nilai jual suatu barang. Nilai tambah tersebut dapat
dinyatakan untuk tiap meter kubik kayu bulat, setiap dolar modal, setiap orang kerja, dan sebagainya Widarmana, 1978 dalam Tarigan, 1998.
Nilai tambah menurut Gittinger 1986 dalam Tarigan 1998 adalah nilai output dikurangi input yang dibeli dari luar. Dalam tiap satuan produksi, nilai
tambah diukur dengan perbedaan antara nilai output perusahaan dan nilai seluruh input yang dibeli dari luar perusahaan.
Nilai tambah = Nilai penjualan output – Nilai Pembeliaan Input
Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai tambah adalah penyusutan, yaitu biaya penggantian untuk keausan dan kelapukan modal dalam produksi,
penyusutan dalam arti ini yaitu konsumsi modal dan pemakaian modal. Dengan memperhatikan penyusutan tersebut, ada 2 konsep nilai tambah yaitu nilai
tambah netto dan nilai tambah brutto. Nilai tambah netto adalah nilai yang memperhitungkan penyusutan yang terjadi, sedangkan nilai tambah brutto
adalah nilai yang tidak memperhatikan penyusutan Sicat dan Arndt, 1991.
C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman
Threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian perencana strategis Strategic planner harus menganalisis faktor- faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
kondisi yang ada saat ini Rangkuti, 2001.
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisi SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengts dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan
kelemahan.
D. Penawaran dan Permintaan
Dalam Ensiklopedia Indonesia Ichtiar Baru, 1984 dalam Dewi, 1998 disebutkan definisi yang berkaitan dengan permintaan adalah berbagai jumlah
suatu barang tertentu yang hendak dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga pada waktu tertentu.
Ada 4 faktor yang berpengaruh terhadap permintaan berbagai jenis barang, yang pertama adalah harga barang itu sendiri. Harga barang itu sendiri
mempunyai pengaruh negatif terhadap jumlah yang diminta, artinya jika harga naik maka jumlah yang diminta berkurang dan sebaliknya. Faktor kedua yang
berpengaruh adalah harga barang lainnya. Kenaikan harga barang lainnya akan berpengaruh negatif atau positif, tergantung dari hubungan penggunaan barang
yang bersangkutan apakah barang subtitusi bersifat mengganti atau barang komplemen saling melengkapi. Faktor ketiga adalah pendapatan, perubahan
besarnya pendapatan akan berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kenaikan pendapatan akan menambah permintaan bila barang tersebut adalah
normal atau mahal dan sebaliknya permintaan akan berkurang bila barang itu adalah murahan. Terakhir yang mempengaruhi permintaan adalah selera
konsumen, selera ini tidak dapat diperhatikan dalam teori perilaku konsumen dan merupakan sasaran empuk para pengusaha untuk meningkatkan jumlah
penjualan melalui periklanan Syahruddin, 1990. Penawaran suatu komoditi barang atau jasa adalah jumlah barang atau
jasa yang ingin dijual oleh perusahaan pada suatu waktu tertentu. Hubungan antara jumlah atau kuantitas yang ditawarkan dan harga jika faktor lainnya tetap
sama digambarkan dalam suatu kurva penawaran. Kurva penawaran memiliki kemiringan positif yang menunjukkan bahwa kuantitas atau jumlah yang
ditawarkan bervariasi dalam arah yang sama dengan harga. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penawaran dari suatu barang menunjukkan berbagai
kuantitas barang tersebut yang akan dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual selama periode waktu tertentu pada berbagai macam
kemungkinan harga, ceteris paribus Lipsey et al, 1997.
III. METODE PENELITIAN