43
III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Penelitian mengenai analisis ekuitas merek produk sosis ini menggunakan dua merek produk sosis yang cukup dikenal dan diketahui oleh masyarakat, yakni
merek sosis Kimbo, sedanggkan merek sosis Farmhouse sebagai pembanding. Kedua merek ini diproduksi oleh perusahaan makanan olahan yang cukup
terkenal. Sosis merek Kimbo diproduksi oleh PT. Madusari Nusaperdana, sementara itu sosis merek Farmhouse diproduksi oleh PT. San Miguel Pure Food
Indonesia.
A. PT. Madusari Nusaperdana.
PT. Madusari Nusaperdana didirikan pada tanggal 5 Mei 1994, dengan ijin industri dan perdagangan No.20Kanwil.10.18.10IKAHbIZ.00.03II2001, SIUP
No.410-46610-08SIUPX1998. PT. Madusari Nusaperdana berlokasi di daerah Jababeka Industrial Estate, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang tepatnya terletak
di Jl. Jababeka VII blok J No. 5N-5O, Cikarang Industrial Estate-Bekasi 17530. Pada bulan April 1995, PT Madusari Nusaperdana memperluas usahanya dengan
memproduksi produk daging olahan berupa sosis sapi dan Beef Frank merek “Kimbo”, dengan rata-rata produksi sekitar 10 kghari. Jumlah produksi rata-rata
produk daging olahan PT. Madusari Nusaperdana adalah sekitar 3,5 – 4,0 tonhari. Pada bulan Desember 2001, PT. Madusari Nusaperdana memperoleh sertifikat
HACCP dari badan standarisasi SGS, dan Assessment ISO dilakukan oleh SGS pada tanggal 25-26 Maret 2002. Pada bulan April 2002, PT. Madusari
Nusaperdana memperoleh sertifikat ISO 9001:2000. Diperolehnya dua buah sertifikat dalam sistem pengendalian mutu, maka
PT. Madusari Nusaperdana memberikan kepastian mutu yang mantap terhadap produk daging olahan yang diproduksinya. Dengan demikian perusahaan berusaha
untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja. Produk yang dihasilkan sesuai dengan motto perusahaan yaitu “Great taste, More
variety, Better value”. Produk daging olahan yang diproduksi oleh PT. Madusari
Nusaperdana dipasarkan dengan merek dagang “Kimbo”, “Vigo”, “Fino”, dan “Madusarifood”.
44
B. PT. San Miguel Pure Food Indonesia
San Miguel Pure Food Inc., adalah perusahaan makanan olahan terbesar yang ada di Filipina, dengan jumlah seluruh karyawannya yang mencapai 3000
orang, yang tersebar di berbagai jaringan seperti perkantoran, pertanian, pabrik, bagian pengolahan, dan pada bagian pendistribusian. San Miguel Pure Food Inc.
mulai memproduksi makanan olahan pada tahun 1956, ketika itu para eksekutif perusahaannya membangun fasilitas pabrik makanan olahan yang lengkap di
daerah Mandaluyong, untuk memproduksi makanan olahan termasuk sosis dalam situs sanmiguelpurefood.com .
San Miguel Pure Foods Indonesia sebagai produsen produk makanan Farmhouse Vida, akan memperluas pemasaran ke manca negara untuk
meningkatkan penjualan 10 dari rata-rata kinerja pertahunnya yang mencapai Rp1 triliun. Marketing and Business Development Division Manager, Richard
Panjaitan mengatakan rencana ekspor tinggal tahapan implementasi, ke Vietnam, Malaysia, Thailand, Australia, serta negara Eropa.
“Potensi pasar luar negeri sangat besar dan kami yakin bisa diterima karena produk San Miguel telah mendapatkan sertifikasi Hazard Analysis Critical
Control Point HACCP,” ujarnya kemarin. Apalagi, lanjutnya, merek San Miguel telah menguasai pasar di Philipina dan Asia Pasifik sejak puluhan tahun.
Selain itu, San Miguel juga akan ekspansi produknya ke beberapa negara muslim karena produk San Miguel telah mendapatkan sertifikasi halal dari
LPPOM MUI dan terdaftar di Badan POM. Selama ini, Richard mengatakan orientasi baru sebatas pasar dalam negeri. Produk San Miguel telah mendominasi
pasar modern dan tradisional di seluruh Jawa, Bali, Makassar, Medan, Batam, Lampung dan sebagainya.Untuk menjawab kebutuhan pasar, kapasitas produksi
San Miguel saat ini mencapai 60 metrik ton daging per hari yang didatangkan dari Australia karena produksi daging dalam negeri tidak mencukupi dalam situs
nafed.go.id.
30
IV. METODOLOGI