Metode penarikan contoh Metode Penelitian

30

IV. METODOLOGI

A. Metode Penelitian

Menurut Singarimbun et. al. 1995, langkah-langkah yang lazim ditempuh dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah penelitian dan menetukan tujuan survai. 2. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan. 3. Pengambilan sampel. 4. Pembuatan kuesioner. 5. Pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih pewawancara. 6. Pengolahan data. 7. Analisa dan pelaporan. Metode penelitian yang digunakan adalah :

1. Metode penarikan contoh

Riset ini dilakukan dengan menggunakan kaidah kuantitatif dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan pada wilayah pemukiman penduduk yang merupakan konsumen rumah tangga. Menurut Maholtra dalam Simamora 2004, proses sampling mengikuti tahap-tahap berikut ini : a. Tentukan target populasi. b. Tentukan kerangka sampling. c. Pilih teknik sampling yang sesuai. d. Tentukan jumlah sampel. e. Lakukan proses sampling. 1.1. Menentukan target populasi. Unit sampel : Rumah tangga yang tinggal di lima kompleks perumahan di wilayah Cibubur. Populasi kompleks perumahan yang ditetapkan adalah Puri Sriwedari Cibubur, Raffles Hills, Taman Laguna Cibubur, Kota Wisata, dan Kota Legenda. 31 Elemen : Para decision maker dalam keluarga, hal ini dikarenakan seorang decision maker dalam rumah tangga adalah orang yang menentukan pembelian suatu produk, terutama produk rumah tangga. Berusia antara 25-40 tahun, karena diasumsikan pada usia tersebut seorang responden dapat menilai sesuatu dengan tepat dan rasional. Responden tersebut harus memiliki anak, karena diasumsikan umumnya produk sosis dalam rumah tangga dikonsumsi oleh anak- anak, atau keluarga yang telah memiliki anak, dengan usia minimal 5 tahun. Tingkatan : Responden yang dituju harus masuk ke dalam kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dikarenakan, merek Kimbo merupakan merek produk premium, begitu juga dengan merek pesaingnya yakni Farmhouse. Scoop : Wilayah Cibubur. Waktu : Tahun 2006. 1.2. Menentukan kerangka sampling. Gambar 9. Kerangka Sampling Wilayah Penelitian. CIBUBUR Puri Sriwedari Cibubur Raffles Hills Kota Wisata Kota Legenda Taman Laguna Responden di rumah tangga Quota Sampling 50 responden 20 responden 40 responden 40 responden 50 responden 32 1.3. Menentukan teknik pengambilan sampel. Pada kerangka sampling sebelumnya, teknik sampling yang digunakan adalah adalah non-probability sampling. Untuk penentuan lokasi lima kompleks perumahan di Cibubur digunakan teknik quota sampling, dimana peneliti memeriksa variabel-variabel segmentasi populasi, misalnya jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan dan pengeluaran. Variabel ini disebut kategori pengendali ataupun kuota. Kemudian responden dipilih secara convenience atau judgement. Syaratnya, proporsi sampel harus sama dengan proporsi target populasi. Dalam pemilihan rumah-rumah responden yang diberikan kuisioner, dilakukan secara sembarang hingga memenuhi jumlah sampel responden yang diharapkan 200 orang. 1.4. Menentukan jumlah sampel. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Simamora, 2004 : n = Z α2 . S E 2 Keterangan : n = jumlah sampel. Z α2 = nilai Z,tingkat keyakinan 95 . S = standar deviasi. E = Error yang diharapkan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang digunakan sebagai berikut : Z α2 = 95 1,96 E = 5 S = 0,36 Maka pada penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan berjumlah 200 responden 33

2. Metode uji validitas dan reliabilitas kuesioner