STRATEGI BAURAN PEMASARAN Aplikasi Metode Structural Equation Modelling (SEM) dalam Menganalisis Ekuitas Merek Produk Sosis

104

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN

Penelitian yang dilakukan terhadap ekuitas merek produk sosis ini memiliki tujuan akhir untuk menetapkan strategi beuran pemasaran. strategi bauran pemasaran ini dilihat dari tujuh komponen, yakni produk, harga, distribusi, promosi, bukti fisik, karyawan perusahaan, dan proses pembuatan produk. Pada aspek bauran produk, dapat dilihat dari aspek persepsi kualitas merek dan persepsi nilai dari konsumen. Persepsi kualitas berhubungan dengan prestise dan penghargaan terhadap merek produk tersebut, sedangkan persepsi nilai menjelaskan aspek fungsional dari merek produk tersebut. Dari hasil penelitian untuk sosis merek Kimbo dan Farmhouse memiliki persepsi kualitas merek dan persepsi nilai yang positif. Secara keseluruhan nilai persepsi kualitas merek Kimbo 3,88 lebih tinggi dibandingkan merek Farmhouse 3,65, sedangkan untuk nilai persepsi nilai merek Farmhouse 38,19 lebih tinggi dibandingkan merek Kimbo 36,53. Berdasarkan hasil tersebut, perusahaan merek Kimbo harus tetap memepertahankan kualitas produknya yang telah dipersepsikan positif, dan perlu meningkatkan manfaat fungsional yang ditawarkan produk tersebut kepada konsumen, sehingga dapat menciptakan persepsi konsumen yang lebih baik terhadap produk merek Kimbo. Pada aspek bauran harga, dapat dilihat dari pengukuran harga optimum, serta tingkat keloyalan konsumen merek tersebut. Berdasarkan hasil penelitian harga optimum, perusahaan merek Kimbo dapat meningkatkan harganya sampai pada tingkat harga Rp.26.000 25 batang, sedangkan untuk merek Farmhouse harga yang ada di pasar sudah tidak dapat ditingkatkan lagi. Pada hasil penelitian tingkat keloyalan merek, merek Kimbo memiliki konsumen yang lebih loyal dibandingkan merek Farmhouse jika dilihat dari faktor harga. Hal ini dapat dijelaskan dari tingkat switcher buyer merek Kimbo 35 lebih rendah daripada switcher buyer merek Farmhouse 48,65. Pada aspek distribusi dapat dilihat dari segi sumber pengetahuan utama responden terhadap merek tersebut, dan tingkat kesadaran merek para responden. Berdasarkan data penelitian, perusahaan merek Kimbo dan merek Farmhouse harus terus meningkatkan distribusi produknya ke swalayan, minimarket, 105 supermarket dan hypermarket, karena lokasi tersebut menjadi sumber pengetahuan utama responden terhadap kedua merek sosis. Merek Kimbo memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi 50,7 dari merek Farmhouse 13,13, berdasarkan hal tersebut perusahaan merek Kimbo dapat lebih memperluas wilayah distribusinya, karena merek Kimbo telah dikenal oleh konsumen di wilayah Cibubur. Pada aspek promosi dapat dilihat dari sumber pengetahuan utama para konsumen, dan tingkat keloyalan konsumen. Berdasarkan data sumber pengetahuan utama para konsumen, sebaiknya perusahaan merek Kimbo melakukan promosi yang gencar di wilayah supermarket, swalayan, dan hypermarket. Aspek promosi ini dapat dilakukan oleh konsumen yang loyal. Berdasarkan hasil penelitian tingkat commited buyer merek Kimbo 53 lebih tinggi dari merek Farmhouse 45,95. Konsumen yang loyal ini dapat mempromosikan produk yang telah dikonsumsinya kepada orang lain melalui komunikasi word of mouth . Disarankan kepada perusahaan merek Kimbo lebih meningkatkan promosinya, karena dari asosiasi yang terkait dengan aspek promosi, responden masih menilai promosinya kurang baik. Promosi ini dapat dilakukan melalui iklan di televisi. Pada aspek bukti fisik dapat dilihat dari asosiasi kepribadian merek yang dimiliki oleh tiap merek dan persepsi kualitas yang terkait dengan aspek fisik merek tersebut. Berdasarkan hasil penelitian merek Kimbo memperoleh rata-rata yang baik, karena telah dipersepsikan memiliki desain kemasan yang baik 3,72 dan informasi pada kemasan lengkap 3,87. Secara keseluruhan apek bukti fisik merek Kimbo telah dipersepsikan baik, ini dibuktikan dengan keyakinan kosumen yang tinggi bahwa merek Kimbo aman untuk dikonsumsi serta bergizi 3,99, rasanya enak 3,96, dan produknya halal 4,11. Hal ini harus dapat terus dipertahankan oleh perusahaan. Pada aspek proses, dapat dilihat dari segi kepemimpinan dan persepsi kualitas. Para responden telah menilai bahwa produk merek Kimbo diolah dengan teknologi yang moderen 3,91 sehingga inovasi 3,69 serta produknya selalu up to date 3,81. Persepsi konsumen yang seperti ini, harus terus dipertahankan oleh 106 perusahaan. Cara mempertahankannya dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan mutu produk dengan baik serta perubahan desain kemasan yang disesuaikan dengan perkembangan isu di masyarakat. Karyawan merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung dalam kegiatan penyaluran produk ke tangan konsumen. Kesuksesan pemasaran sangat tergantung pada seleksi pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia yang baik.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN