aturan-aturan yang berlaku di Indonesia baik itu masalah ketenagakerjaan ataupun tentang pemeliharaan lingkungan dan aturan-aturan lainnya.
4.2. Visi dan Misi Perusahaan
PT CRI memiliki visi “ Menjadi perusahaan yang terdepan dalam menyediakan benang jahit berkualitas tinggi”.
Misi PT CRI yaitu “mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia”.
4.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menggambarkan hubungan kerjasama orang-orang dalam seluruh kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi yang baik menggambarkan pembagian tugas, rentang kekuasaan, dan jenjang pengawasan, pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab. Pimpinan puncak perusahaan di PT CRI berada langsung dibawah
organisasi regional asia pasifik yang berpusat di India, dan organisasi regional berada langsung dibawah pengawasan pusat organisasi yang berkedudukan di
Inggris. PT CRI memiliki empat departemen yaitu : Departemen Sumber Daya Manusia, Departemen Produksi, Departemen Keuangan dan Departemen
Pemasaran. Departemen Produksi dibagi menjadi lima bagian yaitu pewarnaan benang dye house, penguatan bonding, penggulungan akhir finishing,
Engineering , jaminan kualitas QA. Untuk lebih lengkapnya mengenai
stuktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah sebagai
berikut: 1.
Direktur Manajer Direktur Manajer memegang pimpinan tertinggi di perusahaan dan
bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan serta menentukan target laba perusahaan. Direktur Manajer memiliki wewenang untuk memberikan
petunjuk dan pengarahan kepada direktur tentang kebijaksanaan operasional perusahaan.
2. Direktur Keuangan Direktur
keuangan bertanggung jawab atas masalah yang
berhubungan dengan keuangan perusahaan. Departemen keuangan berperan dalam menangani pencatatan akuntansi, seperti mencatat arus kas
masuk dan arus kas keluar, pembayaran kredit, pembayaran upah pegawai, pembayaran pembelian atas barang, dan pembuatan laporan keuangan,
seperti laporan rugi-laba, neraca dan pembayaran pajak perusahaan. 3. Manajer Pabrik
Manajer Pabrik bertanggung jawab kepada Direktur Manajer dan membawahi Manajer QA yang bertanggung jawab atas kualitas produk
yang dihasilkan, Manajer Finishing, Manajer Produk Khusus bonding, Manajer Dyehouse yang bertanggung jawab atas hasil proses pewarnaan
benang, dan Manajer Engineering, adapun tugas dan wewenang serta tanggung jawab manajer pabrik adalah bertanggung jawab atas budget
pada departemennya, membina dan memelihara suasana kerja yang nyaman antar departemen, membuat laporan hasil perkembangan produksi
tiap akhir bulan, memelihara aset departemen, memberikan pengarahan dan mengkoordinasi bagian-bagian yang ada di bawahnya serta
bertanggung jawab atas kelancaran operasional tiap departemen. 4. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran bertanggung jawab pada Direktur Manajer dalam pencapaian target penjualan dan pemasaran produk. Direktur
pemasaran membawahi : a.
Manajer Penjualan Bagian ini bertugas menangani hal-hal atau kegiatan yang
berhubungan dengan penjualan produk perusahaan termasuk didalamnya kegiatan pencarian order dan hal lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan pemasaran. b.
Manajer Customer Service Bagian ini bertugas menangani hal-hal yang berhubungan dengan
pelayanan kepada pelanggan, departemen ini merupakan perantara antara pelanggan dengan PPIC Production Planing and Inventory
Control, sehingga dapat meminimalisasi kesalahan yang dapat mengecewakan pelanggan.
c. Manajer Technical Service Manajer
Technical Service bertanggung jawab kepada direktur
pemasaran dalam hal promosi produk, misalnya kegiatan promosi produk baru yang dilakukan lewat seminar di perusahaan pelanggan.
5. Direktur Logistik dan Sumber Daya Manusia Departemen logistik berwenang untuk mengatur arus distribusi
produk yang dihasilkan perusahaan, mengurusi masalah pembelian bahan baku ataupun pembelian untuk kebutuhan tiap departemen, perizinan, dan
merencanakan produksi dan melakukan pengawasan terhadap produk inventory. Departemen personalia berperan dalam ketenagakerjaan dan
kesejahteraan karyawan, memberikan pelatiahan bagi karyawan baru dan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja karyawan serta analisis
dampak limbah terhadap lingkungan. Metode pelatihan yang digunakan untuk melatih karyawan baru yaitu off the job training selama satu minggu
dilaksanakan di ruang pelatihan, karyawan diberikan pengarahan tentang proses bisnis, tugas serta tanggung jawab pekerjaannya, kemudian
dilanjutkan dengan metode pelatihan on the job training selama dua bulan tiga minggu, pelatihan ini bertujuan agar karyawan mendapat pengalaman
langsung pada situasi dan kondisi yang sebenarnya, serta mengetahui semua hal yang menyangkut pekerjaannya.
4.4. Sumber Daya Manusia 4.4.1. Komposisi Tenaga Kerja