Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kerangka Pemikiran 1. Kerangka Pemikiran Konseptual

c. Standar dan biaya hidup pegawai Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. d. Ukuran perbandingan upah Perbandinagn tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran perusahaan. e. Permintaan dan persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai. f. Kemampuan membayar Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai. Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi diluar batas kemampuan yang ada pada perusahaan. 2.5. Kinerja 2.5.1. Pengertian Kinerja Mangkunegara 2002, mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan 2005, prestasi kerja atau kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja atau kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuam dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yang dipengaruhi oleh tiga factor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuam dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja.

2.5.2. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Mangkunegara 2002 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. a. Faktor kemampuan ability Pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110-120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. b. Faktor motivasi motivation Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja.

2.6. Penelitian Terdahulu

Yakin 2004 melakukan penelitian mengenai hubungan antara sistem kompensasi terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan bagian produksi. Penelitian ini dilakukan di PT Sariwangi A.E.A Bogor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kompensasi dan motivasi kerja karyawan harian. Kuatnya hubungan ini disebabkan oleh bagi sebagian karyawan masih menganggap kompensasi hal yang sangat penting. Pada karyawan bulanan hubungan yang terjadi antara kompensasi terhadap motivasi kerja agak lemah. Lemahnya hubungan dikarenakan sebagian karyawan wanita menganggap kompensasi tidak terlalu penting karena bagi wanita yang sudah berkeluarga masalah gaji sudah ditanggung oleh suaminya. Hasil Analisis hubungan kompensasi dengan produktivitas karyawan harian menunjukan tidak ada hubungan antara kompensai terhadap produktivitas kerja mereka. Pada karyawan bulanan terdapat hubungan yang agak lemah antara kompensasi terhadap produktivitas kerja mereka. Dalam penelitiannya tentang kajian penerapan kompensasi, motivasi kerja dan kinerja karyawan di restoran cepat saji makanan khas sunda “BARAYA” Jakarta, Fahmi 2004 menyimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh nyata terhadap motivasi kerja dan motivasi kerja yang dimiliki karyawan juga berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan. Hubungan kompensasi dengan motivasi kerja memiliki hubungan yang agak kuat dan hubungan motivasi dengan kinerja karyawan memiliki hubungan yang agak kuat. Kartikasari 2005, melakukan penelitian tentang analisis motivasi kerja dan kinerja pada peneliti dan non peneliti. Penelitian ini dilakukan di Pusat Riset Pengolahan Produk Perikanan dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan PRPPSE. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan kerja secara kseluruhan berhubungan nyata dengan tingkat motivasi kerja dan motivasi kerja berhubungan nyata dengan kinerja karyawan. Relevansi penelitian yang akan dilakukan yaitu menganalisis sistem kompensasi dihubungkan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS 11.5 dan microsoft excel dan menggunakan metode analisis korelasi Rank Spearman . Keunikannya adalah penelitian ini menyangkut sistem kompensasi secara keseluruhan yaitu bagaimana perusahaan menetapkan kompensasi kepada karyawan, jadi bukan hanya jumlah nominal kompensasi dan komponen-komponen kompensasi, tetapi lebih ke sistem kompensasinya dihubungkan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan rekomendasi kepada perusahan untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran 3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Coats Rejo Indonesia memiliki visi, misi dan tujuan perusahaan yang dapat terwujud bila didukung oleh berbagai pihak diantaranya karyawan sebagai penggerak dalam melakukan kegiatan perusahaan, dan karyawan merupakan asset yang sangat berharga yang dimiliki perusahaan, karena karyawan sangat berperan dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perusahaan membuat kebijakan yang berhubungan dengan sistem kompensasi, yang diharapkan akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya Motivasi kerja adalah dorongan yang mengerakan seseorang baik dari dalam dirinya faktor internal atupun dari faktor di luar dirinya faktor eksternal. Faktor internal berupa sikap dan kepribadian, pendidikan dan keahlian,serta pengalaman yang dimiliki dan faktor eksternal yaitu kompensasi, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, pekerjaan itu sendiri. Dalam melakukan analisis hubungan kompensasi dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan, maka dikaitkan antara kompensasi yang diterima dengan faktor-faktor yang memotivasi karyawan dalam bekerja faktor eksternal motivasi. Penilaian karyawan terhadap faktor-faktor tersebut dapat diketahui melalui hasil pengisian kuesioner karyawan. Motivasi kerja yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan kerangka pemikiran konseptual penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4. Kebijakan PT. Coats Rejo Indonesia Sistem Kompensasi Kinerja Karyawan Kinerja PT. Coats Rejo Indonesia Visi, Misi dan Tujuan PT. Coats Rejo Indonesia Faktor Internal Motivasi • Sikap dan Kepribadian • Pendidikan, Keahlian • Pengalaman Motivasi Kerja Faktor Eksternal Motivasi • Kompensasi • Hubungan dengan atasan • Hubungan dengan rekan kerja • Pekerjaan itu sendiri Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual = Ruang Lingkup Penelitian

3.1.2. Kerangka Pemikiran Operasional

PT Coats Rejo Indonesia memberikan kompensasi kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan termotivasi dalam bekerja sehingga kinerja karyawan tersebut meningkat. Sistem kompensasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang berdampak pada peningkatan produktivitas perusahaan sehingga meningkatkan daya saing perusahaan. Sistem kompensasi terdiri atas metode penetapan kompensasi, asas kompensasi yaitu adil layak dan wajar, kompensasi itu sendiri dan manajemen kompensasi maksudnya bagaimana perusahaan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengontrol sistem kompensasi yang diterapkan. Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi dibagi menjadi dua macam yaitu kompensasi finansial dan non finansial, kompensasi finansial dibagi menjadi dua komponen yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi finansial langsung merupakan imbalan yang diterima karyawan berupa gaji, upah insentif, bonus, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung berupa imbalan yang diterima karyawan berupa tunjangan, jaminan asuransi dan uang liburan. Kompensasi non finansial dimaksudkan untuk menjaga loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Kompensasi non finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan berupa kenyamanan lingkungan kerja fasilitas kerja, serta pengakuan dan pujian atas prestasi karyawan, dan program rekreasi bagi karyawan. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja Mangkunegara, 2002. Motivasi kerja adalah dorongan yang mengerakan seseorang baik dari dalam dirinya faktor internal atupun dari faktor di luar dirinya faktor eksternal. Sistem kompensasi dan motivasi kerja itu berkaitan, dan dapat diteliti dengan menggunakan dasar pemikiran pada teori- teori berikut ini : 1. Teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow 2. Teori dua faktor Herzberg 3. Teori ERG Alderfer Berdasarkan teori hirarki kebutuhan Maslow dikemukakan bahwa manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas sehingga yang memotivasinya adalah kebutuhan yang belum terpenuhi, Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia itu berjenjang. Teori dua faktor Herzberg menjelaskan bahwa motivasi merupakan sebuah dampak langsung dari kepuasan kerja. Herzberg menemukan faktor-faktor yang berkaitan dengan kepuasan kerja faktor motivator yaitu faktor yang berasal dari isi pekerjaan itu sendiri, dan ketidakpuasan kerja faktor- faktor Higiene, ketidakpuasan atas kompensasi yang diterima, hubungan di lingkungan kerja, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan. Teori Motivasi ERG Existence, Relatedness, Growth dari Alderfer menjelaskan bahwa kebutuhan manusia itu dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu kebutuhan eksistensi, kebutuhan akan hubungan relasi serta kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang, dalam kebutuhan eksistensi terdapat unsur kompensasi, sehingga jelas bahwa kompensasi itu memiliki hubungan dengan motivasi kerja. Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja menurut Mangkunegara 2002, adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, adanya motivasi yang tinggi dalam diri karyawan untuk bekerja secara maksimal akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut. Peningkatan kinerja karyawan akan berpengaruh pada kinerja organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Pengukuran korelasi antara kompensasi dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan menggunakan alat analisis Rank Spearman, dari uraian diatas dapat disimpulakan kerangka pemikiran operasional dari penelitian, dapat dilihat pada Gambar 5, berikut ini: Finansial Non Finansial • Kondisi fisik lingkungan kerja • Pengakuan dan pujian • Program rekreasi Tidak Langsung : Tunjangan, jaminan asuransi, dan uang liburan Motivasi Kerja Karyawan Langsung : Gajiupah, upah insentif, bonus Uji Rank Spearman Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional

3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan produksi PT.Cypress Adimulia

1 5 114

Analisis hubungan antara sistem kompensasi terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Sariwangi A.E.A

0 2 95

Analisis gaya kepemimpinan manajer dan supervisor berdasarkan persepsi karyawan PT Coats Rejo Indonesia Divisi Produksi

23 146 88

Analisis pengaruh sistem kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan departemen produksi PT Unitex Tbk Bogor

0 4 108

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 6 18

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 13

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 18

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

1 3 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dengan Kinerja Karyawan.

0 0 15

Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Takeda Indonesia

0 0 14