Analisis Hubungan Sistem Kompensasi Dengan Kinerja Karyawan

Upah lembur dan asas layak dalam kompensasi tidak berhubungan dengan motivasi kerja karyawan, hal ini disebabkan karena orientasi karyawan kontrak bukan pada layak tidaknya gaji, tapi mereka lebih ingin menunjukan kepada perusahaan bahwa mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja dengan baik sesuai dengan tugasnya, sehingga mereka memiliki kinerja yang tinggi. Dari seluruh sistem kompensasi yang diduga memiliki hubungan nyata dan positif dengan motivasi kerja karyawan kontrak, setelah diurutkan adalah jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, metode penetapan kompensasi, asas adil dalam kompensasi, tunjangan, bonus, ijin cuti karyawan, fasilitas, kesesuaian gaji dengan UMR, kesesuaian kompensasi dengan tanggung jawab. Asas layak dalam kompensasi yaitu gaji dapat memenuhi kebutuhan hidup dan upah lembur, tidak memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi kerja karyawan kontrak. Hal ini didapat dari nilai kolerasi yang rendah dan angka signifikansi α = 0,10 yaitu 0.250.

4.13. Analisis Hubungan Sistem Kompensasi Dengan Kinerja Karyawan

Faktor-faktor sistem kompensasi yang dianalisis dan diduga memiliki hubungan yang nyata dengan kinerja karyawan terdiri dari metode penetapan kompensasi, asas kompensasi dan kompensasi itu sendiri yang terdiri dari gaji yang diterima, kesesuaian gaji dengan UMR, tunjangan, upah lembur, bonus, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, kebijakan ijin cuti karyawan dan fasilitas. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor sistem kompensasi dengan kinerja karyawan, dilakukan uji kolerasi Rank Spearman. Bila terjadi hubungan yang nyata dan positif diantara keduanya, maka apabila perusahaan melakukan perbaikan terhadap faktor tersebut diharapkan akan memberikan manfaaat bagi peningkatan kinerja karyawan. Hasil uji kolerasi antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan tetap dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hubungan sistem kompensasi dengan kinerja karyawan tetap, 2006 Pada Tabel 11, tampak variabel yang berhubungan nyata dengan kinerja karyawan tetap adalah variabel kompensasi yaitu fasilitas yang disediakan perusahaan, upah lembur yang diberikan perusahaan serta kebijakan tentang ijin cuti karyawan. Hal ini menunjukan bahwa apabila perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawan tetap maka variabel yang harus diperhatikan adalah variabel kompensasi khususnya fasilitas dan upah lembur serta ijin cuti karyawan. Variabel metode penetapan kompensasi, asas adil dalam kompensasi, kompensasi sesuai dengan tanggung jawab, gaji sesuai dengan UMR, tunjangan, bonus karena prestasi kerja, dan jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja ternyata tidak berhubungan dengan No Indikator Sistem Kompensasi Nilai Kolerasi Angka Signifikansi Taraf Nyata α Hubungan Dengan Kinerja 1 Metode Penetapan kompensasi a Sistem kompensasi terkait dengan penilaian kinerja 0.194 0.147 0.10 Tidak ada hubungan

2 Asas Kompensasi

a Sistem kompensasi disesuaikan dengan prestasi karyawan asas adil 0.119 0.378 0.10 Tidak ada hubungan b Gaji sudah memenuhi kebutuhan hidup asas layak 0.321 0.015 0.10 Agak lemah, positif dan nyata

3 Kompensasi

a Kompensasi sesuai dengan tanggung jawab 0.091 0.499 0.10 Tidak ada hubungan b Gaji sesuai dengan UMR 0.251 0.059 0.10 Tidak ada hubungan c Tunjangan 0.045 0.739 0.10 Tidak ada hubungan d Upah lembur sesuai dengan standar 0.374 0.004 0.10 Agak lemah, positif dan nyata e Adanya bonus karena prestasi kerja 0.091 0.503 0.10 Tidak ada hubungan f Perusahaan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja 0.198 0.140 0.10 Tidak ada hubungan g Adanya kebijakan tentang ijin cuti karyawan 0.360 0.006 0.10 Agak lemah, positif dan nyata h Fasilitas 0.434 0.001 0.10 Agak lemah, positif dan nyata kinerja karyawan tetap hal ini disebabkan karena sebagai karyawan tetap mereka sudah merasa bahwa posisi mereka aman yaitu lebih memiliki ikatan dengan perusahaan, dibandingkan dengan karyawan kontrak, sehingga yang menjadi fokus mereka adalah menunjukan kinerja yang tinggi untuk mencapai jenjang karir yang lebih baik. Hubungan antara sistem kompensasi dengan kinerja karyawan kontrak dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hubungan sistem kompensasi dengan kinerja karyawan kontrak, 2006 Tabel 12, memperlihatkan variabel yang berhubungan nyata dengan kinerja karyawan kontrak adalah variabel kompensasi yaitu kompensasi sesuai dengan tanggung jawab, bonus karena prestasi kerja, jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja serta fasilitas. Hal ini menunjukan bahwa apabila perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawan kontrak maka No Indikator Sistem Kompensasi Nilai Kolerasi Angka Signifikansi Taraf Nyata α Hubungan Dengan Kinerja 1 Metode Penetapan kompensasi a Sistem kompensasi terkait dengan penilaian kinerja 0.199 0.309 0.10 Tidak ada hubungan

2 Asas Kompensasi

a Sistem kompensasi disesuaikan dengan prestasi karyawan asas adil 0.075 0.704 0.10 Tidak ada hubungan b Gaji sudah memenuhi kebutuhan hidup asas layak -0.042 0.833 0.10 Tidak ada hubungan

3 Kompensasi

a Kompensasi sesuai dengan tanggung jawab 0.317 0.100 0.10 Agak lemah, positif dan nyata b Gaji sesuai dengan UMR 0.274 0.159 0.10 Tidak ada hubungan c Tunjangan 0.148 0.453 0.10 Tidak ada hubungan d Upah lembur sesuai dengan standar 0.254 0.191 0.10 Tidak ada hubungan e Adanya bonus karena prestasi kerja 0.323 0.094 0.10 Agak lemah, positif dan nyata f Perusahaan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja 0.340 0.077 0.10 Agak lemah, positif dan nyata g Adanya kebijakan tentang ijin cuti karyawan 0.205 0.294 0.10 Tidak ada hubungan h Fasilitas 0.362 0.058 0.10 Agak lemah, positif dan nyata variabel yang harus diperhatikan adalah variabel bonus karena prestasi kerja, jaminan akan kesehatan dan keselamatan kerja serta fasilitas. Variabel metode penetapan kompensasi, asas kompensasi, upah lembur, gaji sesuai dengan UMR, tunjangan dan kebijakan ijin cuti karyawan ternyata tidak memiliki hubungan yang nyata dengan kinerja karyawan kontrak, hal ini disebabkan karena mereka selalu ingin menunjukan kinerja yang tinggi agar perusahaan menggangkat mereka menjadi karyawan tetap. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Plowman dan Peterson dalam Hasibuan 2005, menyatakan bahwa orang mau bekerja karena hal-hal tertentu salah satunya adalah keinginan akan pengakuan The desire for recognation. Pengakuan yang dimaksud dalam konteks ini adalah pengakuan sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki ikatan yang erat dengan perusahaan yaitu sebagai karyawan tetap. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan produksi PT.Cypress Adimulia

1 5 114

Analisis hubungan antara sistem kompensasi terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT. Sariwangi A.E.A

0 2 95

Analisis gaya kepemimpinan manajer dan supervisor berdasarkan persepsi karyawan PT Coats Rejo Indonesia Divisi Produksi

23 146 88

Analisis pengaruh sistem kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan departemen produksi PT Unitex Tbk Bogor

0 4 108

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 6 18

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompensasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 13

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

0 2 18

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos indonesia Kantor Pos Wonogiri.

1 3 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi terhadap Kompensasi dengan Kinerja Karyawan.

0 0 15

Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Takeda Indonesia

0 0 14