meningkatkan kinerja karyawan yang akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Sistem kompensasi yang telah diterapkan di PT Coats Rejo Indonesia perlu diketahui dan ditinjau kembali oleh perusahaan agar kejadian yang tidak
diinginkan dapat dihindari, seperti semangat kerja menurun, kinerja karyawan yang rendah yang ditandai dengan hasil pekerjaan yang tidak optimal,
berkurangnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang mengakibatkan turn over
karyawan tinggi. Bila hal-hal tersebut dapat dihindari maka kepuasan karyawan akan tetap terjaga, dan hal ini dapat memotivasi karyawan
untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat dan tujuan akhirnya adalah peningkatan laba perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah Perusahaan perlu memperhatikan sistem kompensasi yang diterapkan di
perusahaan, karena diduga akan berpengaruh terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan tersebut. Kompensasi digunakan karyawan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, bila kompensasi yang diterima karyawan tersebut sesuai dengan biaya hidupnya maka karyawan akan terdorong untuk meningkatkan
kinerjanya sehingga tujuan perusahaan akan mudah tercapai. Berdasarkan hal tersebut diatas maka masalah yang akan diteliti oleh
penulis adalah: 1.
Bagaimana sistem kompensasi di PT Coats Rejo Indonesia ? 2.
Bagaimana hubungan sistem kompensasi dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan?
3. Bagaimana upaya alternatif perusahaan untuk meningkatkan motivasi
kerja dan kinerja karyawan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui sistem kompensasi yang diterapkan di PT Coats Rejo Indonesia
2. Menganalisis hubungan antara sistem kompensasi yang diterapkan
perusahaan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan.
3. Memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk meningkatkan
motivasi kerja dan kinerja karyawan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan, referensi, solusi, bagi manajemen PT Coats Rejo Indonesia, dalam mengembangkan sistem
kompensasi dalam hubungannya dengan motivasi dan peningkatan kinerja karyawan. Bagi penulis penelitian ini berguna untuk menerapkan teori-teori
yang dimiliki untuk mengkaji fakta-fakta yang terjadi di perusahaan sehingga dapat memberikan masukan bagi perusahaan dan meningkatkan wawasan
mengenai aspek-aspek sumberdaya manusia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Cascio Awad dalam Tanjung dan Arep 2002, mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai penarikan, seleksi pemeliharaan,
pengembangan dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mengaktifkan baik tujuan individu maupun tujuan organisasi.
Menurut Mangkunegara 2002, manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tanjung dan Arep 2002 membagi fungsi manajemen sumberdaya manusia menjadi dua bagian yaitu :
2.2.1. Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial yaitu fungsi manajemen yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek manajerial yaitu fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian : a.
Fungsi perencanaan, yaitu melaksanakan tugas dalam hal merencanakan kebutuhan, pengadaan pengembangan dan
pemeliharaan SDM. Termasuk dalam hal ini adalah merencanakan karir bagi para karyawan tenaga kerja.
b. Fungsi pengorganisasian, yaitu menyusun suatu organisasi dengan
membentuk stuktur dan hubungan antara tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan. Struktur dan
hubungan yang dibentuk, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi organisasi yang bersangkutan.
c. Fungsi pengarahan, yaitu memberikan dorongan untuk
menciptakan kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d. Fungsi pengendalian, yaitu melakukan pengukuran antara kegiatan
yang telah dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan, khususnya di bidang tenaga kerja.
2.2.2. Fungsi Operasional
Fungsi operasioanal yaitu fungsi yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek operasional sumberdaya manusia di organisasi perusahaan
meliputi rekutmen, seleksi, pengangkatan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.
2.3. Motivasi