Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1

Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Sebelum Dilaksanakan Tindakan Dari diagram tersebut terlihat hanya 25 dari jumlah seluruh siswa yang dinyatakan tuntas. Sedangkan sisanya yaitu 75 siswa tidak tuntas karena belum memperoleh nilai diatas kriteria ketuntasan minimal yaitu 62. Berikut dijelaskan secara terperinci hasil observasi selama proses pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual pada siswa kelas V A SDN Tambakaji 05 kota Semarang yang akan dijadikan sebagai pengukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini.

4.1.1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 1

4.1.1.1. Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Guru Data keterampilan guru yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer selama pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual padapelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Observasi keterampilan guru Siklus 1 Pertemuan 1 No Indikator Deskriptor yang tampak Skor Kategori a b c d 1. Menumbuhkan minat belajar siswa √ - - √ 2 Cukup 2. Menayangkan media audio visual √ √ √ √ 4 Sangat baik 3. Menjelaskan materi dengan media audio visual √ - - - 1 Kurang 4. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok √ √ √ √ 4 Sangat baik 5. Membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi √ √ - - 2 Cukup 6. Melaksanakan refleksi dalam proses pembelajaran - - - √ 1 Kurang 7. Melaksanakan evaluasi pembelajaran √ √ √ √ 4 Sangat baik 8. Memberikan penguatan dan merayakan akhir pembelajaran √ - - - 1 Kurang Jumlah Skor 19 Persentase 59 Kategori Cukup Kriteria Penilaian : Jumlah Skor Semua indikator Skor Setiap Indikator Kriteria Ketuntasan Kategori 26,5 ≤ skor ≤ 32 3,5 ≤ skor ≤ 4 Tuntas Sangat Baik 20 ≤ skor 26,5 2,5 ≤ skor 3,5 Tuntas Baik 13,5 ≤ skor 20 1,6 ≤ skor 2,5 Tidak Tuntas Cukup 8 ≤ skor 13,5 1 ≤ skor 1,6 Tidak Tuntas Kurang Dari tabel 4.2 perolehan skor keterampilan guru juga dapat dilihat dalam gambar 4.2 Gambar 4.2 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 1 Pertemuan 1 Pada tabel 4.2 dan diagram batang pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa hasil observasi keterampilan guru pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh skor 19 dengan kategori cukup. Secara lebih lanjut dapat dideskripsikan sebagai berikut: 4.1.1.1.1. Menumbuhkan minat belajar siswa Pada indikator menumbuhkan minat belajar siswa guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : 1 mempersiapkan media dan sumber belajar dan 2 menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam indikator ini guru belum melaksanakan Apersepsi yang relevan dengan materi dan belum bisa menarik perhatian siswa. 4.1.1.1.2. Menayangkan media audio visual Pada indikator menayangkan media audio visual guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat baik yaitu: 1 isi dari media audio visual sesuai dengan materi yang diajarkan; 2 materi yang disampaikan melalui media audio visual sesuai dengan tujuan pembelajaran; 3 penggunaan media audio visual menarik perhatian siswa; 4 penggunaan media audio visual efektif terkait dengan durasi penayangan media. 4.1.1.1.3. Menjelaskan materi dengan media audio visual Pada indikator menjelaskan materi dengan media audio visual guru hanya memperoleh skor 1 dengan kategori kurang berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : 1 menjelaskan materi pelajaran sesuai indikator pembelajaran. Guru belum memberikan contoh dan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Selain itu guru juga tidak melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa. 4.1.1.1.4. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok Pada indikator membimbing siswa dalam berdiskusi kelompokguru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik yaitu 1 memberikan petunjuk dalam berkelompok; 2 membagi siswa dalam kelompok; 3 mengatur tempat duduk sesuai kelompok; dan 4 berkeliling membimbing kerja siswa. 4.1.1.1.5. Membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi Pada indikator membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : 1 mengawasi jalannya presentasi dan 2 memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Namun ketika terjadi perbedaan pendapat antar kelompok, guru tidak memberikan solusi untuk pemecahan masalahnya. Selain itu guru juga tidak menutup jalannya diskusi. 4.1.1.1.6. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Pada indikator melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran guru hanya memperoleh skor 1 dengan kategori kurang berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : 1 menyimpulkan materi bersama siswa. Guru tidak bertanya kembali untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, selain itu guru juga tidak melakukan pemantapan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 4.1.1.1.7. Melaksanakan evaluasi pembelajaran Pada indikator melaksanakan evaluasi pembelajaran guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat baik yaitu 1 evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran; 2 melakukan penilaian proses dan hasil; 3 bentuk soal tes tertulis bervariasi; 4 menggunakan pedoman penilaian yang jelas. 4.1.1.1.8. Memberikan penguatan dan merayakan akhir pembelajaran Pada indikator memberikan penguatan dan merayakan akhir pembelajaran guru hanya memperoleh skor 1 dengan kategori kurang berdasarkan deskriptor yang tampak, yaitu : 1 guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kelompok. Guru hanya memberikan reward saja tanpa memberikan penguatan verbal dan gestural, selain itu guru tidak melakukan perayaan akhir pembelajaran.. Deskripsi data tersebut menjelaskan bahwa keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh skor dengan jumlah 19 sehingga masuk ke dalam klasifikasi tidak tuntas dengan kategori cukup. 4.1.1.2. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer selama pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan Media audio visual padapelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 No Indikator Jumlah Siswa Mendapat Skor Jumlah Skor Rata- rata Kategori 1 2 3 4 1. Kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran 0 10 9 1 51 2,55 Baik 2. Memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru 0 6 14 0 54 2,7 Baik 3. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru 0 8 9 3 55 2,75 Baik 4. Tertib dalam pembentukan kelompok 0 9 10 1 52 2,6 Baik 5. Mempresentasikan hasil kerja 5 12 3 0 38 1,9 Cukup 6. Menanggapi hasil kerja siswa lain 0 16 4 0 44 2,2 Cukup 7. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari 17 3 0 0 23 1,15 Kurang 8. Mengerjakan evaluasi individu 0 2 13 5 63 3,15 Baik 9. Merayakan akhir pembelajaran 0 5 15 0 55 2,75 Baik Jumlah 435 21,75 Cukup Persentase 61 Kriteria Penilaian: Jumlah Skor Semua indikator Skor Setiap Indikator Kriteria Ketuntasan Kategori 30,5 ≤ skor ≤ 36 3,5 ≤ skor ≤ 4 Tuntas Sangat Baik 23 ≤ skor 30,5 2,5 ≤ skor 3,5 Tuntas Baik 16,5 ≤ skor 23 1,6 ≤ skor 2,5 Tidak Tuntas Cukup 9 ≤ skor 16,5 1 ≤ skor 1,6 Tidak Tuntas Kurang Sesuai tabel 4.3 Dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh jumlah skor 435 dari 20 siswa dengan rata-rata skor 21,75 dengan kategori cukup. Berikut digambarkan rata-rata pencapaian skor untuk setiap indikator dalam gambar 4.3 Gambar 4.3 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 Sesuai tabel 4.3 dan gambar 4.3 , berikut peneliti paparkan secara rinci deskripsi perolehan skor setiap indikator aktivitas siswa. 4.1.1.2.1. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran Pada indikator kesiapan siswa mengikuti pembelajaran diperoleh rata-rata 2,55 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 1 siswa memperoleh skor 4; 9 siswa memperoleh skor 3; dan 10 siswa memeperoleh skor 2. Sebagian besar siswa belum menyiapkan buku dan peralatan menulis, serta siswa kurang antusias dalam menanggapi pertanyaan guru dalam apersepsi. Sebagian besar deskriptor yang tampak hanya : 1 tidak terlambat masuk ke kelas; dan 2 tertib dan rapi di tempat duduk masing-masing. 4.1.1.2.2. Memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru Pada indikator memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru diperoleh skor rata-rata 2,7 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 14 siswa memperoleh skor 3; dan 6 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa telah menampakkan 3 deskriptor antara lain: 1 siswa tenang tidak berbicara sendiri; 2 siswa tampak memperhatikan terhadap media yang ditayangkan; dan 3 mencatat materi penting yang ditampilkan melalui media audio visual. Meskipun begitu masih ada satu deskriptor yang tidak tampak yaitu tidak ada satupun siswa yang mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang ditayangkan dalam media audio visual. 4.1.1.2.3. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru Pada indikator memperhatikan informasi yang disampaikan guru diperoleh skor rata-rata 2,75 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa memperoleh skor 4; 9 siswa memperoleh skor 3; dan 8 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa tidak mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh guru. Sebagian besar deskriptor yang tampak yaitu: 1 siswa mendengarkan penjelaan guru tidak berbicara sendiri; 2 siswa menanggapi penjelasan yang disampaikan guru bertanya atau menjawab pertanyaanyang diajukan guru; dan 3 siswa tenang saat mendengarkan penjelasan guru. 4.1.1.2.4. Tertib dalam pembentukan kelompok Pada indikator tertib dalam pembentukan kelompok diperolleh skor rata-rata 2,6 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 1 siswa memperoleh skor 4; 10 siswa memperoleh skor 3; dan 9 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dalam pembentukan kelompok yang sehingga sebagian besar siswa tidak melakukan sesuai pentunjuk yang di perintahkan oleh guru. Deskriptor yang tampak antara lain: 1 tenang saat pembentukan kelompok; dan 2 duduk berkelompok dengan tertib. 4.1.1.2.5. Mempresentasikan hasil kerja Pada indikator mempresentasikan hasil kerja diperoleh skor 1,9 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa memperoleh skor 3; 12 siswa memperoleh skor 2; dan 5 siswa memperoleh skor 1. Dalam mempresentasikan hasil kerjanya siswa cenderung kurang komunikatif. Deskriptor yang tampak antara lain: 1 suara jelas; dan 2 berani atau percaya diri. 4.1.1.2.6. Menanggapi hasil kerja siswa lain Pada indikator menanggapi hasil kerja diperoleh skor 2,2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 4 siswa memperoleh skor 3; dan 16 siswa memperoleh skor 2. Dalam menanggapi hasil kerja kelompok lain siswa masih terlihat ragu-ragu dan masih kurang memberi masukan terhadap hasil kerja siswa yang lain. Deskriptor yang muncul antara lain: 1 memperhatikan hasil kerja siswa lain; dan 2 menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 4.1.1.2.7. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pada indikator menyimpulkan materi yang telah dipelajari diperoleh skor 1,15 dengan kategori kurang. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa memperoleh skor 3; dan 17 siswa memperoleh skor 1. Sebagian besar siswa kurang antusias dalam menyimpulkan materi pelajaran, siswa tidak mancatat kembali dan memberikan contoh dari hasil kesimpulan. Deskriptor yang sering tampak adalah: 1 memberikan kesimpulan sesuai dengan materi. 4.1.1.2.8. Mengerjakan evaluasi individu Pada indikator mengerjakan evaluasi individu diperoleh skor 3,15 dengan kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 4; 13 siswa memperoleh skor 3; dan 2 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa belum bisa mengerjakan soal sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan guru. Deskriptor yang sering tampak antara lain: 1 mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman; 2 tenang dan tertib saat mengerjakan soal dan 3 mengerjakan soal sesuai petunjuk guru. 4.1.1.2.9. Merayakan akhir pembelajaran Pada indikator merayakan akhir pembelajaran diperoleh skor 2,75 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 15 siswa memperoleh skor 3; dan 5 siswa memperoleh skor 2. Walaupun sebagian besar siswa tampak bersemangat namun siswa cenderung kurang tertib dengan sesekali menggedor-gedor meja. Deskriptor yang sering tampak antara lain: 1 siswa tampak senang dan bersemangat, dan 2 ikut bertepuk tangan. Deskripsi data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Quantum teaching dengan media audio visual pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh skor 21,75 dengan kategori cukup dan diklasifikasikan tidak tuntas. 4.1.1.3. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus 1 pertemuan 1 diperoleh dari hasil pengamatan selama pembelajaranan dan kegiatan evaluasi pada akhir pembelajaran. 1 Hasil belajar afektif Dari pengamatan hasil belajar afektif siswa siklus 1 pertemuan 1 pada pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual diperoleh data pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.4 Hasil Belajar Afektif Siklus 1 Pertemuan 1 No Indikator Jumlah siswa yang mendapat skor Jumlah Skor Rata- rata 1 2 3 1. Teliti 15 5 45 2,25 2. Berani 16 4 4 0,2 3. Disiplin 0 5 8 7 42 2,1 4. Bekerjasama 0 6 6 8 42 2,1 Jumlah 133 Rata-rata 6,65 Kategori Baik Ranah afektif yang dinilai dalam penelitian ini adalah disiplin, teliti, berani dan bekerjasama. Pada siklus 1 pertemuan 1 diperoleh hasil belajar afektif siswa dengan jumlah skor 133 dan rata-rata 6,65 dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran PKn siswa dapat mulai dilatih dalam menanamkan sikap sesuai dengan katakter yang diharapkan agar tujuan pembelajaran afektif dapat tercapai. 2 Hasil belajar psikomotorik Hasil belajar psikomotorik siswa diperoleh dari indikator mempresentasikan hasil kerja. Dari hasil analisis pada indikator mempresentasikan hasil kerja pada sisklus 1 pertemuan 1 diperoleh skor 1,9 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa memperoleh skor 3; 12 siswa memperoleh skor 2; dan 5 siswa memperoleh skor 1. Dalam mempresentasikan hasil kerjanya sebagian besar siswa sudah berani dan percaya diri dan menggunakan suara yang jelas, tetapi siswa cenderung kurang komunikatif dan tidak ada yang menanggapi pertanyaan dari kelompok lain . 3 Hasil belajar kognitif Dari penilaian evaluasi siklus 1 pertemuan 1 pada pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual diperoleh data pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Tes Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 1 Interval Nilai Frekuensi Persentase Ketuntasan 25-35 2 10 Tidak Tuntas 36-46 1 5 Tidak Tuntas 47-57 4 20 Tidak Tuntas 58-68 2 10 Tidak Tuntas 69-79 6 30 Tuntas 80-90 5 25 Tuntas Jumlah 20 100 Nilai terendah 25 Nilai tertinggi 90 Jumlah siswa tuntas 11 Jumlah siswa tidak tuntas 9 Peresentase ketuntasan 55 Persentase ketidaktuntasan 45 Rata-rata 64,75 Pada tabel 4.5 , dalam interval kelas 58-68 semua siswa mendapat nilai dibawah 62 KKM=62 sehingga semua siswa dalam interval tersebut tidak tuntas belajar. Untuk lebih jelasnya analisis hasil evaluasi pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada diagram berikut ini. Gambar 4.4 Diagram Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 Berdasarkan diagram 4.4 dan tabel 4.5 , dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar secara klasikal mata pelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh nilai 64,75 lebih dari nilai KKM yaitu 62, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 25, sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 90. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa 55 dan yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa 45. Jadi hasil belajar siswa pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dikatakan belum tuntas karena belum mencapai 75. 4.1.1.4. Paparan Catatan lapangan Catatan lapangan berisi tentang segala kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran atau suatu gambaran rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran baik oleh guru ataupun siswa. Pada siklus 1 pertemuan I catatan lapangan yang ditulis oleh teman sejawat menjelaskan mengenai kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan guru belum melaksanakan apersepsi yang relevan dengan materi sehingga siswa kurang tertarik menanggapi apersepsi yang dilakukan guru. Pada saat menjelaskan materi guru belum terlalu menguasai materi dan guru tidak memberikan jalan keluar ketika terjadi perbedaan diantara kelompok. Selain itu sebagian besar siswa masih ragu-ragu dalam mengutarakan pendapatnya maupun mengajukan pertanyaan seputar materi. 4.1.1.5. Refleksi Sesuai analisis hasil penelitan siklus 1 pertemuan 1, diperoleh data hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual. Refleksi ini dilaksanakan oleh peneliti bersama kolaborator untuk menganalisis kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Kendala-kendala tersebut dianalisis sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2. Adapun hasil refleksi tersebut antara lain sebagai berikut: 4.1.1.5.1. Keterampilan Guru Hasil observasi pada Siklus 1 pertemuan 1 menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 19 dengan kategori cukup. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut: a. Dalam apersepsi guru belum melaksanakan apersepsi yang relevan dengan materi dan guru tidak menggunakan media untuk menarik perhatian siswa. b. Guru kurang menguasai materi sehingga dalam penyampaiannya guru masih sering melihat ke buku pegangan. c. Dalam diskusi ketika terjadi perbedaan pendapat antar kelompok guru tidak memberikan jalan keluar. Selain itu guru juga tidak menutup akhir diskusi. d. Dalam melakukan refleksi guru tidak bertanya kembali untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, selain itu guru juga tidak melakukan pemantapan dengan memberikan pertanyaan seputar materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. e. Dalam merayakan akhir pembelajaran guru tidak mengajak siswa untuk menyanyikan yel-yel kelas. 4.1.1.5.2. Aktivitas Siswa Hasil observasi pada Siklus 1 pertemuan 1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa memperoleh skor 21,75 dengan kategori cukup. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut: a. Siswa terlihat kurang antusias dalam memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan oleh guru. b. Siswa belum berani mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum diketahui c. Siswa kurang komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusinya, selain itu siswa juga belum berani menanggapi hasil kerja kelompok lainnya d. Siswa kurang antusias dalam menyimpulkan materi pelajaran e. Dalam merayakan akhir pembelajaran siswa masih kurang tertib. 4.1.1.5.3. Hasil Belajar Hasil belajar siswa dari tes evaluasi pada siklus 1 pertemuan 1 memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 55 yaitu 11 siswa tuntas dan persentase ketidaktuntasan 45 yaitu 9 siswa tidak tuntas dalam belajar. Hasil belajar klasikal belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam indikator keberhasilan yaitu 75. 4.1.1.6. Revisi Sesuai temuan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 1 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual masih diperlukan adanya perbaikan atau revisi untuk melanjutkan penelitian ke siklus 1 pertemuan 2. Hal ini dikarenakan indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan untuk siklus 1 pertemuan 2 adalah sebagai berikut: 4.1.1.6.1. Keterampilan Guru Perbaikan yang harus dilakukan untuk mningkatkan keterampilan guru pada pertemuan berikutnya adalah: a. Guru melaksanakan apersepsi yang lebih relevan dengan materi dan menggunakan media audio visual untuk menarik perhatian siswa. b. Guru harus menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada sehingga ketika menjelaskan materi guru sudah menguasai materi tersebut. c. Guru memberikan jalan keluar ketika terjadi perbedaan pendapat diantara siswa. d. Guru bertanya kembali untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, melakukan pemantapan dengan memberikan pertanyaan seputar materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran e. Mengajak siswa menyanyikan lagu yel-yel kelas ketika pembelajaran berakhir 4.1.1.6.2. Aktivitas siswa a. Guru memanfaatkan media audio visual agar siswa antusias terhadap pembelajaran. b. Guru mengajak siswa untuk menanyakan materi yang belum diketahui c. Siswa diberikan contoh cara penyampaian hasil diskusi yang baik. d. Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. e. Guru menegur siswa yang kurang tertib dalam merayakan akhir pembelajaran. 4.1.1.6.3. Hasil belajar Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatkan ketuntasan belajar sesuai dengan indikator pembelajaran dengan memperbaiaki pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 1 secara keseluruhan.

4.1.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STRUCTURED NUMBERED HEADS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 17 374

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308