Media Audio Visual KAJIAN TEORI

2 Banyak memakan waktu dalam hal persiapan 3 Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, Karena tanpa ditunjang hal semacam itu pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. Dari beberapa kelemahan yang disebutkan, untuk meminimalisir hal tersebut,yang pertama materi yang disampaikan dalam satu pertemuan tidak terlalu banyak. Hal tersebut dapat teratasi karena materi dalam mata pelajaran PKn tidak begitu banyak dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Yang kedua,banyak memakan waktu dalam hal persiapan. Untuk mengatasinya terlebih dahulu guru harus mempersipkan segala kebutuhan yang diperlukan selama proses pembelajaran seperti media dan lembar evaluasi tanpa mengganggu jam pelajaran. Untuk menunjang keterampilan guru dalam mengajar guru berusaha menggunakan media audio visual sebagai sarana penyampaian informasi dan menyelipkan permainan-permainan kreatif agar kegiatan belajar lebih menyenangkan dengan tetap menggunakan sistem kerangka TANDUR

2.1.8. Media Audio Visual

Ruminiati 2007:2.11 menjelaskan media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu, Hamdani 2011:243 berpendapat bahwa media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran Sementara Djamarah 2010:120 menjelaskan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuaan pengajaran. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media memiliki arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Media dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Hal tersebut dikemukakan oleh Djamarah 2010:124 secara garis besar jenis media pembelajaran terbagi atas : 1 Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio dan rekaman suara 2 Media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Seperti foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. 3 Media audio visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, seperti film, film bingkai suara, dan video casset Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu yang dapat mengkomunikasikan informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud pengajaran dari pengajar kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pengajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audio visual untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa. Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya, setiap jenis alat memiliki tingkat keefektifannya sendiri-sendiri. Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar tergantung kepada jenisnya, ketersediaanya, dan kemampuan menggunkannya Sumiati, 2009:161. Menurut Hamalik 2010: 249 sesuai dengan namanya media audio visual merupakan media kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang dengar. Media audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu media audio visual dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peranan dan tugas guru. Sebab, dalam penyajian materi dapat digantikan oleh media, dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Ruminiati 2007, 2.13-2.14 menyebutkan beberapa contoh media audio visual antara lain televisi, video, film atau demonstrasi langsung. Media audio visual dapat dibedakan lagi menjadi media audio visual diam dan media audio visual gerak. Audio visual diam adalah media yang menampilkan suara dan gambar diam tidak bergerak. Misalnya, film bingkai suara sound sistem, film rangkai suara, dan cetak suara. Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video. Menurut Putusutrisna 2011 kelebihan menggunakan media audio visual antara lain : 1 menarik, beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan media visual, sekaligus dengan pendengaran, dapat memepercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. 2 baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan melihat. 3 dapat menampilkan grafik, gambar, diagram ataupun cerita. 4 variatif karena jenisnya yang beragam sehingga siswa merasa tidak bosan. 5 dapat diperlambat dan diulang. 6 dapat digunakan tidak hanya untuk satu orang. 7 dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media audio visual merupakan kombinasi antara audio suaradan visual penglihatan. Dimana informasi yang diberikan dapat ditangkap oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, sehingga informasi yang disampaikan bisa lebih cepat diserap oleh siswa.

2.1.9. Penerapan Model Quantum Teaching dengan Media Audio Visual pada

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

0 20 251

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

0 16 294

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

26 122 280

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STRUCTURED NUMBERED HEADS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TAMBAKAJI 05 SEMARANG

0 17 374

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 24 291

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308