pertanyaan seputar materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
e. Mengajak siswa menyanyikan lagu yel-yel kelas ketika pembelajaran berakhir
4.1.1.6.2. Aktivitas siswa
a. Guru memanfaatkan media audio visual agar siswa antusias terhadap
pembelajaran. b.
Guru mengajak siswa untuk menanyakan materi yang belum diketahui c.
Siswa diberikan contoh cara penyampaian hasil diskusi yang baik. d.
Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. e.
Guru menegur siswa yang kurang tertib dalam merayakan akhir pembelajaran. 4.1.1.6.3.
Hasil belajar Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah dengan meningkatkan ketuntasan belajar sesuai dengan indikator pembelajaran dengan memperbaiaki pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 1 secara
keseluruhan.
4.1.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2
4.1.2.1. Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Guru
Data keterampilan guru yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer selama pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan Media audio
visual padapelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.6
Hasil Observasi keterampilan guru Siklus 1 Pertemuan 2
No Indikator
Deskriptor yang tampak
Skor Kategori
A b
c d
1. Menumbuhkan minat
belajar siswa
√ √ - √
3 Baik 2. Menayangkan
media audio
visual √
√ √
√ 4 Sangat
baik 3. Menjelaskan
materi dengan
media audio visual √ - - -
1 Kurang 4.
Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok
√ √
√ √
4 Sangat baik
5. Membimbing siswa dalam
menyampaikan hasil diskusi √
√ - - 2 Cukup
6. Melaksanakan refleksi dalam
proses pembelajaran √ - - √
2 Cukup 7. Melaksanakan
evaluasi pembelajaran
√ √
√ √
4 Sangat baik
8. Memberikan penguatan dan
merayakan akhir pembelajaran
√ √ - -
2 cukup
Jumlah Skor 22
Persentase 68,75
Kategori Baik Kriteria Penilaian :
Jumlah Skor Semua indikator
Skor Setiap Indikator
Kriteria Ketuntasan
Kategori
26,5 ≤ skor ≤ 32
3,5 ≤ skor ≤ 4
Tuntas Sangat Baik
20 ≤ skor 26,5
2,5 ≤ skor 3,5
Tuntas Baik 13,5
≤ skor 20
1,6 ≤ skor 2,5
Tidak Tuntas Cukup
8 ≤ skor 13,5
1 ≤ skor 1,6
Tidak Tuntas Kurang
Dari tabel 4.4 perolehan skor keterampilan guru juga dapat dilihat dalam gambar 4.4
Gambar 4.5 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 1 Pertemuan 2
Pada tabel 4.6 dan diagram batang pada gambar 4.5 dapat diketahui bahwa hasil observasi keterampilan guru pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh skor 22
dengan kategori baik. Secara lebih lanjut dapat dideskripsikan sebagai berikut: 4.1.2.1.1.
Menumbuhkan minat belajar siswa Pada indikator menumbuhkan minat belajar siswaguru memperoleh skor 3
dengan kategori baik berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : 1 mempersiapkan media dan sumber belajar; 2 memberikan motivasi awal; dan 3 menyampaikan
tujuan pembelajaran. Dalam indikator ini guru sudah melaksanakan Apersepsi tetapi belum relevan dengan materi dan belum menarik perhatian siswa. Terdapat
peningkatan 1 skor dibanding siklus 1 pertemuan 1.
4.1.2.1.2. Menayangkan media audio visual
Pada indikator menayangkan media audiovisual guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat
baik yaitu: 1 isi dari media audio visual sesuai dengan materi yang diajarkan; 2 materi yang disampaikan melalui media audio visual sesuai dengan tujuan
pembelajaran; 3 penggunaan media audio visual menarik perhatian siswa; 4 penggunaan media audio visual efektif terkait dengan durasi penayangan media.
4.1.2.1.3. Menjelaskankan materi dengan media audio visual
Pada indikator menjelaskan materi dengan media audio visual, guru hanya memperoleh skor 1 dengan kategori kurang berdasarkan indikator yang tampak,
yaitu : 1 menjelaskan materi pelajaran sesuai indikator pembelajaran. Guru belum memberikan contoh dan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
Selain itu guru juga tidak melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa 4.1.2.1.4.
Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok Pada indikator membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru
memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat baik yaitu 1 memberikan petunjuk dalam berkeompok;2
membagi siswa dalam kelompok; 3 mengatur tempat duduk sesuai kelompok; 4 berkeliling membimbing kerja siswa.
4.1.2.1.5. Membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi
Pada indikator membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu :
1 mengawasi jalannya presentasi; dan 2 memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Namun ketika terjadi perbedaan
pendapat antar kelompok, guru tidak memberikan solusi untuk pemecahan masalahnya. Selain itu guru juga tidak menutup jalannya diskusi.
4.1.2.1.6. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
Pada indikator melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu :
1 guru bertanya kembali tentang permasalahan awal pembelajaran; dan 2 menyimpulkan materi bersama siswa. Saat melaksanakan refleksi guru belum
memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
diketahui. 4.1.2.1.7.
Melaksanakan evaluasi pembelajaran Pada indikator melaksanakan evaluasi pembelajaran guru memperoleh skor 4
yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik yaitu: 1 evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran; 2 melakukan
penilaian proses dan hasil; 3 bentuk soal tes tertulis bervariasi; 4 menggunakan pedoman penilaian yang jelas.
4.1.2.1.8. Memberikan penguatan dan merayakan akhir pembelajaran
Pada indikator memberikan penguatan dan merayakan akhir pembelajaran guru memperoleh skor 2 dengan kategori baik berdasarkan indikator yang tampak,
yaitu : 1 guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kelompok; dan 2 menggunakan penguatan gestural. Meskipun guru sudah menggunakan penguatan
gestural namun guru tidak melakukan penguatan verbal terhadap kelompok yang menyajikan hasil diskusi dengan baik. Terdapat peningkatan 1 skor dibanding siklus
1 pertemuan 1. Deskripsi data tersebut menjelaskan bahwa keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual
pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh skor dengan jumlah 22 sehingga dapat dikualifikasikan tuntas dengan ketegori baik.
4.1.2.2. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Data aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer selama pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan Media audio visual
padapelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
No Indikator
Jumlah Siswa Mendapat Skor
Jumlah Skor
Rata- rata
Kategori 1
2 3
4
1. Kesiapan siswa
sebelum mengikuti pembelajaran
0 7 10 3 56 2,8 Baik
2. Memperhatikan dan
mengamati media audio visual
yang ditampilkan guru
0 4 15 1 56 2,8 Baik
3. Memperhatikan informasi yang
disampaikan guru 0 6 9 5 55 2,75 Baik
4. Tertib dalam
pembentukan kelompok
0 5 10 5 60 3,0 Baik
5. Mempresentasikan hasil kerja
2 12 6 0 44
2,2 Cukup 6. Menanggapi
hasil kerja siswa lain
0 15 5 0 45 2,25 Cukup
7. Menyimpulkan materi yang telah
dipelajari 10 5 5 0
35 1,75 Cukup
8. Mengerjakan evaluasi
individu 0 3 7 10 67 3,35 Baik
9. Merayakan akhir
pembelajaran 0 5 15 0 55 2,75 Baik
Jumlah 473
23,65 Baik
Persentase 66
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor Semua indikator
Skor Setiap Indikator
Kriteria Ketuntasan
Kategori
30,5 ≤ skor ≤ 36
3,5 ≤ skor ≤ 4
Tuntas Sangat Baik
23 ≤ skor 30,5
2,5 ≤ skor 3,5
Tuntas Baik
16,5 ≤ skor 23
1,6 ≤ skor 2,5
Tidak Tuntas Cukup
9 ≤ skor 16,5
1 ≤ skor 1,6
Tidak Tuntas Kurang
Sesuai tabel 4.7 Dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh jumlah skor 473 dari 20 siswa dengan rata-rata skor 23,65
dengan kategori baik. Berikut digambarkan rata-rata pencapaian skor untuk setiap indikator dalam gambar 4.6
Gambar 4.6
Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Sesuai tabel 4.7 dan gambar 4.6 , berikut peneliti paparkan secara rinci
deskripsi perolehan skor setiap indikator aktivitas siswa. 4.1.2.2.1.
Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
Pada indikator kesiapan siswa mengikuti pembelajaran diperoleh rata-rata 2,8 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa memperoleh skor 4; 10
siswa memperoleh skor 3; dan 7 siswa memeperoleh skor 2. Sebagian besar siswa masih kurang antusias dalam menanggapi pertanyaan guru dalam apersepsi. Sebagian
besar deskriptor yang tampak yaitu: 1 tidak terlambat masuk ke kelas; 2 tertib dan rapi di tempat duduk masing-masing; dan 3 buku dan peralatan menulis lengkap.
Terdapat peningkatan skor 0,25 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1. 4.1.2.2.2.
Memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru
Pada indikator memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru diperoleh skor rata-rata 2,8 dengan kategori baik. Hal ini
ditunjukkan dengan1 siswa memperoleh skor 4; 15 siswa memperoleh skor 3; dan 4 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa telah menampakkan 3 deskriptor
antara lain: 1 siswa tenang tidak berbicara sendiri; 2 siswa tampak memperhatikan terhadap media yang ditayangkan; dan 3 mencatat materi penting
yang ditampilkan melalui media audio visual. Meskipun demikian masih ada satu deskriptor yang belum tampak yaitu siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang ditayangkan dalam media audio visual. Terdapat peningkatan skor 0,1 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1
4.1.2.2.3. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru
Pada indikator memperhatikan informasi yang disampaikan guru diperoleh skor rata-rata 2,75 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 4 siswa
memperoleh skor 4; 9 siswa memperoleh skor 3; dan 7 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa tidak mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh guru.
Sebagian besar deskriptor yang tampak yaitu: 1 siswa mendengarkan penjelasan guru tidak berbicara sendiri; 2 siswa menanggapi penjelasan yang disampaikan
guru bertanya atau menjawab pertanyaanyang diajukan guru; dan 3 siswa tenang saat mendengarkan penjelasan guru.
4.1.2.2.4. Tertib dalam pembentukan kelompok
Pada indikator
tertib dalam pembentukan kelompok diperoleh skor rata-rata
3,0 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 4; 10 siswa memperoleh skor 3; dan 5 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa
tidak melakukan pentunjuk yang di perintahkan oleh guru. Deskriptor yang tampak antara lain: 1 tenang saat pembentukan kelompok; dan 2 memperhatikan
penjelasan guru dalam pembentukan kelompok; dan 3 duduk berkelompok dengan tertib. Terdapat peningkatan skor 0,5 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1.
4.1.2.2.5. Mempresentasikan hasil kerja
Pada indikator mempresentasikan hasil kerja diperoleh skor 2,2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 6 siswa memperoleh skor 3; 12 siswa
memperoleh skor 2; dan 25 siswa memperoleh skor 1. Dalam mempresentasikan hasil kerjanya siswa cenderung kurang komunikatif sehingga tidak ada satupun
siswa yang menanggapi hasil kerja kelompok lainnya. Deskriptor yang tampak antara lain: 1 suara jelas; dan 2 berani atau percaya diri. Terdapat peningkatan
skor 0,3 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1.
4.1.2.2.6. Menanggapi hasil kerja siswa lain
Pada indikator menanggapi hasil kerja diperoleh skor 2,25 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 3; dan 15 siswa
memperoleh skor 2. Dalam menanggapi hasil kerja kelompok lain siswa masih terlihat ragu-ragu dan masih kurang member masukan terhadap hasil kerja siswa
yang lain. Deskriptor yang muncul antara lain: 1 memperhatikan hasil kerja siswa lain; dan 2 menggunakan bahasa yang santun. Terdapat peningkatan skor 0,05
dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1. 4.1.2.2.7.
Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Pada indikator menyimpulkan materi yang telah dipelajari diperoleh skor 1,75
dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 3;5 siswa memperoleh skor 2; dan 10 siswa memperoleh skor 1. Sebagian besar siswa
kurang antusias dalam menyimpulkan materi pelajaran, siswa tidak mancatat kembali dan memberikan contoh dari hasil kesimpulan. Deskriptor yang sering tampak antara
lain: 1 memberikan kesimpilan sesuai dengan materi. Terdapat peningkatan skor 0,6 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1
4.1.2.2.8. Mengerjakan evaluasi individu
Pada indikator mengerjakan evaluasi individu diperoleh skor 3,35 dengan kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan 10 siswa memperoleh skor 4; 7
siswa memperoleh skor 3; dan 3 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa
belum bisa mengerjakan soal sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan guru. Deskriptor yang sering tampak antara lain: 1 mengerjakan soal evaluasi tanpa
mencontek jawaban teman; 2 tenang dan tertib saat mengerjakan soal dan 3 mengerjakan soal sesuai petunjuk guru. Terdapat peningkatan skor 0,2 dibandingkan
dengan siklus 1 pertemuan 1 4.1.2.2.9.
Merayakan akhir pembelajaran Pada indikator merayakan akhir pembelajaran diperoleh skor 2,75 dengan
kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 15 siswa memperoleh skor 3; dan 5 siswa memperoleh skor 5. Walaupun sebagian besar siswa tampak bersemangat namun
siswa cenderung kurang tertib dengan sesekali menggedor-gedor meja. Deskriptor yang sering tampak antara lain: 1 siswa tampak senang dan bersemangat, dan 2
ikut bertepuk tangan. Deskripsi data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran PKn menggunakan model Quantum teaching dengan media audio visual
pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh jumlah skor 473 dengan skor rata-rata 23,65 dengan kategori baik dan diklasifikasikan tuntas.
4.1.2.3. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh dari hasil pengamatan selama pembelajaranan dan kegiatan evaluasi pada akhir pembelajaran.
1 Hasil belajar afektif
Dari pengamatan hasil belajar afektif siswa siklus 1 pertemuan 2 pada pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual
diperoleh data pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.8
Hasil Belajar Afektif Siklus 1 Pertemuan 2 No Indikator
Jumlah siswa yang mendapat skor
Jumlah Skor
Rata- rata
1 2
3 1.
Teliti 12
8 48
2,4 2. Berani
14 4 2 0 8
0,4 3. Disiplin
0 2 11 7 45
2,25 4.
Bekerjasama 0 4 8 8 44 2,2
Jumlah 145 Rata-rata 7,25
Kategori Baik
Ranah afektif yang dinilai dalam penelitian ini adalah disiplin, teliti, berani dan bekerjasama. Pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh hasil belajar afektif siswa
dengan jumlah skor 145 dan rata-rata 7,25 dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar afektif dalam pembelajaran
PKndari pertemuan sebelumnya yaitu 0,6. 2
Hasil belajar psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik siswa diperoleh dari indikator mempresentasikan hasil kerja. Dari hasil analisis pada indikator mempresentasikan hasil kerja pada
siklus 1 pertemuan 2 diperoleh skor 2,2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 6 siswa memperoleh skor 3; 12 siswa memperoleh skor 2; dan 25 siswa
memperoleh skor 1. Dalam mempresentasikan hasil kerjanya siswa cenderung kurang komunikatif sehingga tidak ada satupun siswa yang menanggapi hasil kerja kelompok
lainnya. Namun dalam mempresentasikan hasil kerjanya sebagian besar siswa sudah berani dan percaya diri dan menggunakan suara yang jelas . Terdapat peningkatan
skor 0,3 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1. 3
Hasil belajar kognitif Dari penilaian evaluasi siklus 1 pertemuan 2 pada pembelajaran PKn melalui
model Quantum Teaching dengan media audio visual diperoleh data pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Nilai Tes Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 2
Interval Nilai Frekuensi
Persentase Ketuntasan
30-40 3
15 Tidak
Tuntas 41-51 3
15 Tidak
Tuntas 52-62 1
5 Tidak
Tuntas 63-73 5
25 Tidak
Tuntas 74-84 4
20 Tuntas
85-95 4 20
Tuntas Jumlah 20
100 Nilai terendah
30
Nilai tertinggi 95
Jumlah siswa tuntas 13
Jumlah siswa tidak tuntas 7
Peresentase ketuntasan 65
Persentase ketidaktuntasan 35
Rata-rata 66
Pada tabel 4.9 , terdapat 1 siswa yang masuk kedalam interval 52-62. Siswa tersebut memeperoleh nilai di bawah KKM KKM=62 sehingga siswa dalam interval
tersebut dinyatakan tidak tuntas belajar. Untuk lebih jelasnya analisis hasil evaluasi pembelajaran PKn melalui model
Quantum Teaching dengan media audio visual pada siklus 1 pertemuan 2 dapat
dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 4.7 Diagram Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
Berdasarkan diagram 4.7 dan tabel 4.9 , dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar secara klasikal mata pelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan
media audio visual memperoleh nilai 66 lebih dari nilai KKM yaitu 62, nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 30, sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh
adalah 95. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa 65 dan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa 35. Jadi hasil belajar pada siklus 1 pertemuan 2 dapat dikatakan
belum tuntas karena belum mencapai 75.
4.1.2.4. Paparan Catatan Lapangan
Catatan lapangan berisi tentang segala kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran atau suatu gambaran rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama
proses pembelajaran baik oleh guru ataupun siswa. Pada siklus 1 pertemuan 2 catatan lapangan yang ditulis oleh kolaborator menjelaskan mengenai kegiatan pendahuluan,
inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan guru masih belum melaksanakan apersepsi yang relevan dengan materi. Pada saat menjelaskan materi
guru sudah menguasai materi namun belum bisa mengaitkannya dengan kehidupan nyata dan guru tidak memberikan jalan keluar ketika terjadi perbedaan diantara
kelompok. Selain itu sebagian besar siswa tidak mencatat kembali poin-poin penting dari hasil kesimpulan yang dilakukan.
4.1.2.5. Refleksi
Sesuai analisis hasil penelitan siklus 1 pertemuan 2, diperoleh data hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual. Refleksi ini dilaksanakan oleh peneliti bersama kolaborator untuk menganalisis
kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Kendala-kendala tersebut dianalisis sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran
pada siklus 2 pertemuan 1. Adapun hasil refleksi tersebut antara lain sebagai berikut:
4.1.2.5.1. Keterampilan Guru
Hasil observasi pada Siklus 1 pertemuan 2 menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 22 dengan kategori baik. Namun, ada beberapa kekurangan
yang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut: a.
Dalam apersepsi guru belum melaksanakan apersepsi yang relevan dengan materi. b.
Guru belum mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. c.
Dalam diskusi ketika terjadi perbedaan pendapat antar kelompok guru tidak memberikan jalan keluar. Selain itu guru juga tidak menutup akhir diskusi.
d. Dalam melakukan refleksi guru tidak bertanya kembali untuk mengecek
pemahaman siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, selain itu guru juga tidak melakukan pemantapan dengan memberikan pertanyaan seputar
materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. e.
Dalam merayakan akhir pembelajaran guru tidak mengajak siswa untuk menyanyikan yel-yel kelas.
4.1.2.5.2. Aktivitas Siswa
Hasil observasi pada Siklus 1 pertemuan 2 menunjukkan bahwa aktivitas siswa memperoleh skor 23,65 dengan kategori cukup. Namun, ada beberapa
kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut: a.
Siswa terlihat kurang antusias dalam memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan oleh guru.
b. Siswa belum berani mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum
diketahui c.
Siswa kurang komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusinya, selain itu siswa juga belum berani menanggapi hasil kerja kelompok lainnya
d. Siswa kurang antusias dalam menyimpulkan materi pelajaran
4.1.2.5.3. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dari tes evaluasi pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 65 yaitu 13 siswa tuntas dan persentase ketidaktuntasan
35 yaitu 7 siswa tidak tuntas dalam belajar. Hasil belajar klasikal belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam indikator keberhasilan yaitu 75.
4.1.2.6. Revisi
Sesuai temuan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn melalui model Quantum
Teaching dengan media audio visual masih diperlukan adanya perbaikan atau revisi
untuk melanjutkan penelitian ke siklus 2 pertemuan 1. Hal ini dikarenakan indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan untuk siklus 1
pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
4.1.2.6.1. Keterampilan Guru
Perbaikan yang harus dilakukan untuk mningkatkan keterampilan guru pada pertemuan berikutnya adalah:
a. Guru melaksanakan apersepsi yang lebih relevan dengan materi.
b. Mengaitkan meteri dengan kehidupan nyata yang terjadi di sekitar siswa.
c. Guru memberikan jalan keluar ketika terjadi perbedaan pendapat diantara siswa.
d. Guru bertanya kembali untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya, melakukan pemantapan dengan memberikan pertanyaan seputar materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran e.
Mengajak siswa menyanyikan lagu yel-yel kelas ketika pembelajaran berakhir 4.1.2.6.2.
Aktivitas siswa a.
Guru memanfaatkan media audio visual agar siswa antusias terhadap pembelajaran.
b. Guru mengajak siswa untuk menanyakan materi yang belum diketahui
c. Siswa diberikan contoh cara penyampaian hasil diskusi yang baik.
d. Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.
4.1.2.6.3. Hasil belajar
Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatkan ketuntasan belajar sesuai dengan indikator
pembelajaran dengan memperbaiaki pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 secara keseluruhan
4.1.2.7. Rekapitulasi Data Siklus 1
Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatkan ketuntasan belajar sesuai dengan indikator
pembelajaran dengan memperbaiaki pembelajaran pada siklus 1 secara keseluruhan.Rekapitulasi Data Siklus 1
Tabel 4.10
Rekapitulasi data siklus 1
No Variabel
Siklus 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2
1. Keterampilan guru
59 68
2. Aktivitas siswa
61 66
3. Hasil belajar
55 65
Berdasarkan tabel 4.10 Menunjukkan adanya peningkatan di setiap variable penelitian. Peningkatan keterampilan guru pada siklus 1 pertemuan 1 sebesar 59,
siklus 1 pertemuan 2 sebesar 68. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1 sebesar 61, siklus 1 pertemuan 2 sebesar 66. Ketuntasan klasikal
pada siklus 1 pertemuan 1 sebesar 55, siklus 1 pertemuan 2 sebesar 65. Dari tabel 4.10, perolehan skor keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar ketuntasan klasikal pada siklus 1 disajikan dalam diagram batang berikut.
Gambar 4.8 Diagram Rekapitulasi Data Siklus 1
4.1.3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 1