Pengertian Petunjuk Menulis Petunjuk

3 Tahap Pascatulis Tahap pascatulis merupakan tahap penyelesaian akhir tulisan. Dalam tahap pascatulis terdapat dua kegiatan utama yaitu penyuntingan dan penulisan naskah jadi.

2.1.6 Menulis Petunjuk

Menulis petunjuk membuat sesuatu merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa di kelas IV. Penulisan petunjuk membuat sesuatu menggunakan bahasa Jawa ragam ngoko yang merupakan bahasa Jawa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.5.1 Pengertian Petunjuk

Petunjuk menurut KBBI edisi IV tahun 2008 memiliki arti sesuatu tanda, isyarat untuk menunjukkan atau memberi tahu; ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan; nasihat; ajaran; pedoman. Menurut Tarigan 2003: 2.42 “petunjuk berarti ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan. Petunjuk dibagi atas petunjuk lisan dan petunjuk tulis”. Adapun pengertian petunjuk menurut Aminuddin dkk 2004: 94, “petunjuk adalah segala sesuatu yang menunjukkkan, memberi tahu, dan sebagainya. Petunjuk dapat berupa lambangtanda maupun berupa buku petunjuk”. Berdasarkan definisi tersebut, dapat diketahui bahwa petunjuk berarti juga arah, bimbingan, atau pedoman. Jadi, petunjuk melakukan sesuatu berarti arah, bimbingan, atau pedoman yang harus dilakukan untuk melakukan sesuatu. Petunjuk membuat sesuatu berarti arah, bimbingan, atau pedoman yang harus dilakukan untuk membuat sesuatu. Petunjuk memakai sesuatu berarti arah, bimbingan, atau pedoman yang harus dilakukan untuk memakai sesuatu. 2.1.5.2 Ciri Ragam Bahasa Petunjuk Sebuah petunjuk yang baik perlu memperhatikan bahasa yang digunakan agar petunjuk tersebut mudah diikuti oleh orang yang hendak membuat, memakai, atau melakukan sesuatu dengan suatu barang atau produk tertentu Depdiknas: 2008. 1. Singkat dan informatif Bahasa petunjuk harus singkat, berarti dalam petunjuk tersebut hanya mencantumkan hal-hal yang dianggap penting dan bahasa yang digunakan pun harus informatif, artinya berisi langkah-langkah yang mudah diikuti oleh pemakaipengguna. 2. Tidak menyesatkan logis Bahasa petunjuk tidak boleh menyesatkan. Artinya, langkah-langkah yang diberikan itu harus berurutan dan sistematis. Antara urutan yang satu dan urutan yang lain harus praktis, logis, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda pada pemakai. 3. Langsung menuju kepada hal yang akan dilakukan Bahasa petunjuk pun harus langsung kepada hal-hal yang akan dilakukan. Artinya, langkah-langkah yang dicantumkan hanya langkah-langkah yang penting dan tidak bertele-tele agar tidak terjadi ketumpangtindihan informasi. Bahasa yang digunakan harus jelas dan lugas atau menggunakan kata-kata yang sudah umum digunakan. Tidak lupa untuk menambahkan gambar agar petunjuk tersebut lebih jelas dan menarik. 2.1.5.3 Menyusun Petunjuk dengan Sajian Bahasa yang Efektif Kalimat dalam petunjuk haruslah efektif agar apa yang disampaikan tepat dan tidak salah pengertian. Kalimat efektif dalam petunjuk dapat menuntun calon pemakaipembuatpengguna suatu barang atau produk untuk bisa mengikuti langkah-langkah dalam petunjuk tersebut Depdiknas: 2008. Berikut ini merupakan langkah-langkah menyusun petunjuk yang baik. 1. Tentu kan terlebih dahulu petunjuk apa yang hendak diinformasikan, apakah petunjuk memakai sesuatu, membuat sesuatu, atau melakukan sesuatu. Ketiga kegiatan tersebut pasti berbeda pada langkah-langkahnya. 2. Setela h menentukan petunjuk apa yang akan diinformasikan, harus dipahami semua hal yang berhubungan dengan apa yang hendak diinformasikan. Oleh karena itu, orang yang akan menulis petunjuk tersebut adalah orang yang pernah mengalami, mempraktikkan, atau melihat langsung suatu hal yang akan diinformasikan. Tulislah petunjuk secara berurutan dan sistematis. 3. Lengk apilah setiap tahapan dengan keterangan dan rambu-rambu yang jelas. Lebih bagus dan menarik lagi apabila ditambah dengan gambar, denah, bagan, atau grafik jika diperlukan. 4. Tulislah petunjuk dengan menggunakan bahasa yang singkat dan informatif, tidak menyesatkan, dan langsung menuju kepada hal-hal yang akan dilakukan. Gunakan bahasa yang lugas. Selain itu, hindari kata-kata atau istilah yang sulit dipahami. Sebaiknya gunakan kata kunci yang biasa digunakan antara lain dalam sebuah petunjuk, seperti ambil, langkah pertama, selanjutnya, kemudian, sesudah itu, dan tahap terakhir. Penilaian keterampilan menulis petunjuk dapat dilakukan dengan tes keterampilan menulis.Kriteria yang menjadi dasar dalam perumusan kisi-kisi penilaian keterampilan menulis petunjuk adalah 1 sistematika penulisan, 2 isi petunjuk, 3 organisasi tulisan, 4 diksi, dan 5 mekanisme penulisan Nurgiyantoro, 1988: 281. Siswa memperoleh ketuntasan hasil menulis ketika komponen-komponen tersebut tercapai dengan kategori baik.

2.1.7 Strategi Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 6 269

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV-A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN.

0 2 209