petunjuk yang dibuat kurang jelas. Pada siklus II penataan kalimat yang dibuat siswa semakin baik, sudah terlihat koherensi antarkalimatnya.
Pada aspek organisasi tulisan, pada siklus I tulisan siswa kurang tertata dengan jelas dan kurang telihat koherensi antarkalimat yang disusunnya. Pada
siklus II koherensi antarkalimat sudah terlihat dan tulisan siswa semakin tertata dengan baik.
Kriteria penilaian segi diksi meliputi pemilihan kata yang tepat, bervariasi, penggunaan bahasa Jawa, dan penggunaan bahasa yang singkat, padat dan jelas.
Pada siklus I ada beberapa siswa yang menuliskan kata dengan bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa yang kurang jelas untuk aspek menulis petunjuk. Pada
siklus II hal-hal tersebut semakin berkurang. Terjadi peningkatan pada aspek mekanisme penulisan. Pada siklus I
banyak siswa yang kurang memperhatikan penulisan tanda baca dan huruf besar. Melalui bimbingan guru, pada siklus II siswa menulis dengan memperhatikan
tanda baca dan penggunaan huruf besar.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian menulis petunjuk berbahasa Jawa melalui strategi TTW pada kelas IVA SDN Tambakaji 01 Semarang menunjukkan pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berlangsung baik dan terjadi peningkatan pada aktivitas siswa dan hasil menulis petunjuk. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan kebenaran hipotesis yang disusun oleh peneliti. Hasil penelitian tersebut memiliki impikasidalam berbagai aspek. Implikasi hasil
penelitian dipaparkan sebagai berikut.
4.2.2.1. Implikasi Teoretis Upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan menulis
petunjuk berbahasa Jawa adalah dengan menerapkan pembelajaran menggunakan strategi TTW. Keterlibatan siswa dalam fase berpikir, berbicara, dan menulis
memungkinkan terciptanya kemampuan siswa untuk lebih memahami pembelajaran menulis petunjuk berbahasa Jawa. Hal tersebut tidak lepas dari
kemampuan guru untuk mengelola pelaksanaan pembelajaran yang baik. Guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa tanpa mengurangi substansi
siswa sebagai subyek yang berperan aktif dalam pembelajaran. 4.2.2.2 Implikasi Praktis
Peningkatan aktivitas siswa dan keterampilan menulis petunjuk berbahasa Jawa dilakukan dengan cara penggunaan strategi yang tepat oleh guru yaitu dapat
menggunakan strategi TTW. Strategi TTW berlangsung melalui tahap berpikir, berbicara, dan menulis. Siswa memahami suatu petunjuk melalui gambar yang
disampaikan guru. Siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya secara mandiri. Kemudian didiskusikan dengan teman sebangkunya. Melalui tahap berbicara ini
siswa dapat bekerjasama memecahkan masalah sehingga siswa dapat menilai kebenaran konsep yang dibangun. Melalui kegiatan berpikir dan berbicara, siswa
memahami konsep yang benar mengenai suatu petunjuk dan dapat menulis petunjuk berbahasa Jawa dengan baik.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis Pembelajaran dengan menggunakan strategi TTW dapat meningkatkan
aktivitas siswa dan keterampilan menulis petunjuk berbahasa Jawa pada siswa
kelas IV SD. Hal ini menunjukkkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran inovatif, siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang berpengaruh terhadap hasil
belajar mereka. Oleh karena itu, para guru hendaknya selalu melakukan inovasi dalam merancang suatu pembelajaran agar siswa aktif dan hasil belajar siswa
meningkat.
117
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menulis petunjuk berbahasa Jawa pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Semarang menggunakan strategi TTW, peneliti
dapat menyimpulkan sebagai berikut. a.
Pelaksanan pembelajaran yang dikelola oleh guru berlangsung baik. Siklus I pelaksanaaan pembelajaran oleh guru memperoleh skor rata-rata 16 dengan
kriteria baik. Siklus II skor yang didapat guru pada aspek pelaksanaan pembelajaran memperoleh skor 19,5 dengan kriteria baik.
b. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Aktivitas
siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata 16 dengan kriteria baik, sedangkan pada siklus II perolehan skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 18,5
dengan kriteria baik.
c. Hasil menulis petunjuk berbahasa Jawa mengalami peningkatan dari siklus I
ke siklus II.Persentase ketuntasan klasikal hasil menulis petunjuk berbahasa Jawa pada siklus I sebesar 74,3 dan mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 86, 5 .
5.2 SARAN
Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut.