Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan segala kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran yang berupa aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas siswa dalam menulis petunjuk berbahasa Jawa dirumuskan
dalam indikator 1 mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran, 2 mengamati contoh petunjuk yang disampaikan guru, 3 berlatih menulis petunjuk
berdasarkan gambar, 4 melakukan diskusi, 5 merefleksi pemahaman dan 6 menulis petunjuk berbahasa Jawa secara individual.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian tindakan kelas mengenai pokok bahasan menulis petunjuk berbhasa Jawa pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Semarang didasarkan
pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti mengenai menulis petunjuk maupun penggunakan Strategi TTW dalam pembelajaran. Hal
ini diperlukan untuk memperkuat penelitian kali ini. Adapun hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Penelitian mengenai menulis petunjuk dilakukan oleh Lestari, Uray Dessy dengan judul “Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan
Siswa Menulis Petunjuk Bahasa Indonesia Kelas IV SDN 37 Kubu”. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis petunjuk bahasa Indonesia kelas IV SDN 37 Kubu. Metode yang digunakan dalam penulisan ini
yaitu metode deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil belajar siswa menulis petunjuk
dengan menggunakan media gambar pada siklus I, nilai 60 sebanyak 6 orang
siswa 37,5, di atas 60 sebanyak 10 orang siswa 62,5. Pada siklus II, nilai rata-rata 70,62 sebanyak 16 orang siswa 100. Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis petunjuk bahasa Indonesia kelas IV SDN 37 Kubu. Penelitian ini memiliki
kesamaan dalam hal permasalahan yang dihadapi dengan peneliti yaitu mengenai keterampilan menulis petunjuk.
Penelitian melalui Strategi TTW dilakukan oleh Muktadir, Abdul 2011 dengan judul “Penerapan Metode Think, Talk, Write TTW dalam Meningkatkan
Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”.
Penelitian yang telah dilakukan dalam 2 siklus terjadi peningkatan pada aktivitas guru dan siswa. Untuk aktivitas guru pada siklus I diperoleh rata-
rata skor 22,5 dengan kriteria cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata skor 25,5 dengan kriteria baik. Aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata skor
18,5 dengan kriteria cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata skor 23,5 dengan kriteria baik. Kemudian untuk hasil tes menulis paragraf eksposisi pada siklus I
mendapat nilai rata-rata kelas 68,75 dengan ketuntasan belajar menulis paragraf eksposisi secara klasikal mencapai 60 dan untuk siklus II diperoleh nilai rata-
rata kelas 77,6 dengan ketuntasan belajar menulis paragraf eksposisi secara klasikal mencapai 85. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menerapkan metode TTW dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan siswa dalam
menulis paragraf eksposisi. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal penggunaan Strategi TTW dalam pemecahan masalah yang dihadapi di kelas.
Penelitian lain yang relevan juga dilakukan oleh Hasil penelitian Qomariyah 2010 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun
melalui Metode TTW Think, Talk, and Write Siswa Kelas IV SDN I Platar, Tahunan, Jepara”
. Penelitian ini menunjukkan pada siklus I kemampuan menulis pantun diperoleh rerata skor kelas sebesar 64,27 dengan persentase ketuntasan
sebesar 40. Siklus II diperoleh informasi bahwa hasil kemampuan menulis pantun diperoleh rerata skor kelas sebesar 74,13 dengan persentase ketuntasan
sebesar 40. dan untuk siklus III diperoleh rerata skor kelas sebesar 87,27 dengan persentase ketuntasan sebesar 86,67, nilai ini sudah mencapai indikator yang
ditetapkan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran, pada siklus I menunjukkan rerata persentase seluruh indikator sebesar 69 dengan kategori cukupC. Siklus
berikutnya, rerata persentase seluruh indikator sebesar 76 dengan kategori baikB, dan pada siklus III rerata persentase seluruh indikator sebesar 87 dengan
kategori sangat baikA. Penelitian ini juga membahas keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran pada materi menulis pantun dnegan menggunakan
metode TTW. Siklus I memperoleh rerata persentase sebesar 68,7 masuk pada kategori cukupC, pada siklus II diperoleh rerata persentase sebesar 85,71
masuk pada kategori sangat baikA, dan pada siklus III diperoleh rerata persentase sebesar 96,49 masuk pada kategori sangat baikA. Penelitian ini memiliki
kesamaan dalam hal permasalahan yang dihadapi dengan peneliti yaitu mengenai keterampilan menulis petunjuk.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat diperoleh informasi bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran oleh guru,
aktivitas siswa, dan keterampilan menulis petunjuk berbahasa Jawa. Penelitian- penelitian tersebut dapat dijadikan acuan dalam penelitian yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Petunjuk Berbahasa Jawa melalui Strategi Think Talk Write
TTW pada Siswa Kelas IVA SDN Tambakaji 01 Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR