Seni sebagai Terapi: Penyembuhan Alternatif melalui Kegiatan Seni

pada bahan tepung sehingga bahan tepung tersebut menjadi adonan clay yang siap pakai; 3 proses berkarya seni membentuk dengan adonan clay tepung; dan 4 proses pengeringan pada hasil karya yang sudah jadi.

2.3.4 Seni sebagai Terapi: Penyembuhan Alternatif melalui Kegiatan Seni

Seni merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat terhadap nilai-nilai keindahan Rondhi, 2002: 4. Selain itu seni berfungsi sebagai media ekspresi dan sekaligus media komunikasi. Seni adalah bahasa yang dapat digunakan untuk mengungkapkan pikiran maupun perasaan seseorang. Oleh karena itu kebebasan dalam berekspresi khususnya melalui seni sangat penting bagi perkembangan kepribadian seseorang. Kebebasan dalam berekspresi juga dapat memicu terjadinya kreativitas. Berekspresi merupakan kebutuhan dasar manusia. Menurut Rondhi 2002: 9 seni merupakan salah satu sarana yang tepat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Oleh karena itu, kebebasan dalam berekspresi khususnya melalui seni sangat penting bagi perkembangan kepribadian seseorang. Lebih lanjut menurut Lowenfeld dalam Rondhi, 2002: 16 kebebasan berekspresi dapat membantu pertumbuhan mental anak. Selain sebagai media ekspresi seni juga dapat digunakan sebagai terapi. Terapi merupakan cara merawat atau mengobati penyakit. Pengobatan ini ditujukan pada orang yang memerlukan perawatan masalah kejiwaan dan kekurangan dari segi fisik dan mental Zaiton, 2011. Luca dalam Triyanto, 2007: 155 mengemukakan bahwa terapi di sini merujuk pada cara penyembuhan alternatif, yakni suatu proses pemulihan yang melibatkan tindakan atau perlakuan untuk membantu menyembuhkan seseorang dari gangguan yang dideritanya. Dengan tujuan untuk membangkitkan kembali semangat, keyakinan, kepercayaan diri, daya hidup, dan hal-hal bersifat kejiwaan lainnya. Terapi seni adalah suatu upaya penyembuhan alternatif yang menderita gangguan atau masalah kejiwaan dengan menggunakan media seni. Koh dalam Triyanto, 2007: 155 mengemukakan bahwa membuat seni adalah sebuah proses dan cara menyembuhkan. Melalui kegiatan seni, berbagai perasaan, frustasi, marah, bersalah dan malu dapat dilepaskan. Lebih lanjut menurut Rahma 2008: 73 terapi seni lebih mementingkan proses kreatif daripada kemampuan individu dalam menghasilkan karya sesungguhnya. Tujuan terapi seni bukanlah untuk mengasah bakat untuk menghasilkan seorang seniman, akan tetapi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh terapi seni adalah untuk membantu agar merasa lebih nyaman terhadap diri sendiri. Dengan demikian seni, melalui aktivitas berekspresi, dapat difungsikan sebagai salah satu sarana untuk membantu menyembuhkan seseorang dari gangguan yang dideritanya yang memerlukan perawatan kejiwaan dan kekurangan dari segi fisik dan mental dengan menggunakan media seni. Tegasnya seni dapat digunakan sebagai sarana terapi.

2.3.5 Membentuk dengan Clay Tepung sebagai Sarana Terapi