Membentuk dengan Clay Tepung sebagai Sarana Terapi

2.3.5 Membentuk dengan Clay Tepung sebagai Sarana Terapi

Kata membentuk berasal dari kata bentuk.Setelah mendapatkan imbuhan me-, maka menjadi sebuah kata kerja yang berarti suatu kegiatan untuk menghasilkan bentuk. Membentuk sebagai terapi, berkaitan dengan aspek kotemplatif atau sublimasi. Menurut Rahma 2008: 74 kontemplatif atau sublimasi merupakan suatu cara atau proses yang bersifat menyalurkan atau mengeluarkan segala sesuatu yang bersifat kejiwaan, seperti perasaan, memori, pada saat kegiatan berkarya seni berlangsung. Kneith Beittel dalam Iswidayati: 2009 memandang proses membentuk mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kejiwaan atau kehidupan batin seseorang pembuatnya, yaitu untuk melatih kesabaran, mempertinggi kepekaan rasa dan menciptakan ketenangan serta kesederhanaan tingkah laku. Dengan demikian membentuk dapat melatih, mempertinggi kepekaan rasa dan menciptakan ketenangan dalam tingkah laku. Lebih lanjut menurut Joyce 2009:v, selain mengasah kemampuan otak kanan dan meningkatkan kreativitas, seni membentuk juga dapat meningkatkan daya konsentrasi, melatih kesabaran dan ketekunan, serta melatih kerja syaraf motorik. Melatih syaraf motorik ini akan membantu untuk berlatih menggerakkan tubuhnya, karena sebagian besar anak tunagrahita masih kesulitan untuk menggerakkan dengan baik seluruh anggota tubuh Smart, 2010:100. Membentuk dengan clay tepung dapat melatih syaraf motorik, karena media clay tepung merupakan media yang lentur dan mudah dibentuk sehingga dapat digunakan sebagai terapi untuk melatih gerak tangan dan jari-jari. Berkaitan dengan terapi untuk melatih gerak tangan dan jari-jari teknik membentuk yang dipilih yaitu teknik pilin dan teknik pijit. Menurut Iswidayati 2011: 80 teknik pijit dan teknik pilin sebagai berikut. 1. Teknik Pijit Teknik pijit merupakan teknik yang paling sederhana dalam membentuk, yaitu dibentuk dengan cara dipijit-pijit, dibentuk sesuai dengan rencana. Teknik pijit dipilih untuk melatih kerja otot tangan dan jari-jari dalam membentuk dengan memijit-mijit dan meremas clay tepung sampai menghasilkan bentuk yang diinginkan. Selain melatih gerak tangan juga melatih kesabaran, kosentrasi, dan kecermatan dalam membentuk. Gambar 1: Teknik Pijit Sumber: Iswidayati, 2011: 80 2. Teknik Pilin Teknik pilin,membentuk dengan membuat pilinan. Pilinan panjang diperoleh dari cara memilin bahan hingga menyerupai seutas tali. Dari bentuk tali tersebut dibuat sesuai dengan keinginan. Bentuk tali diharapkan antara bagian ujung dan tengah bentuknya sama. Teknik pilin dipilih untuk melatih gerak tangan, kecermatan, dan konsentrasi anak dalam membentuk dengan cara digulung-gulungkan sehingga menghasilkan bentuk pilinanyang bagian ujung dan tengah sama. Gambar 2: Teknik Pilin Sumber: Iswidayati, 2011: 81 Dalam membentuk kedua teknik tersebut dapat dipadukan. Kedua teknik tersebut melatih kerja otot tangan dan jari-jari dalam membentuk. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membentuk dengan media clay tepung dapat digunakan sebagai terapi, karena clay tepung merupakan media yang lentur dan mudah dibentuk dengan teknik pijit dan teknik pilin untuk melatih gerak tangan dan jari-jari. Selain itu membentuk dengan clay tepung dapat melatih kesabaran, meningkatkan kosentrasi, dan kecermatan.

2.4 Anak Tunagrahita