semata. Kondisi tanah liat atau lempung yang yang pekat dan kotor menjadikan sebagian orang kurang berminat dalam berkarya dengan media tersebut.
Menurut Ganda Prawira dalam Syakir 2009 clay merupakan media yang digunakan dalam membentuk dengan sifat elastisnya sehingga mudah dibentuk
dengan teknik membentuk atau butsir.Monica dalam Uchiyah, 2009: 152 berpendapat bahwa clay adalah semacam bahan yang menyerupai lilin, lembut,
mudah dibentuk, dapat mengeras, mengering dengan sendirinya, dan tidak mengandung racun. Penggunaan clay aman bagi siapa pun termasuk anak-anak
dan proses pengeringannya sangat mudah, yaitu hanya dibiarkan saja atau diangin-anginkan pada tempat terbuka namun tidak terkena sinar matahari secara
langsung.Pendapat serupa dikemukakan oleh Joyce 2009:v bahwa adonan clay bersifat lunak menyerupai malam atau lilin mainan, mudah dibentuk, serta dapat
mengeras dengan sendirinya apabila diangin-anginkan. Berdasarkan berbagai pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa clay adalah media berkarya yang memiliki sifat liat namun mudah dibentuk, dan clay tepung adalah media membentuk yang terbuat dari bahan
tepung dan diolah menjadi bahan yang liat, lembut, mudah dibentuk, dan proses pengeringannya cukup dengan diangin-anginkan.
2.3.3 Proses Pembuatan Clay Tepung
Proses pembuatan clay tepung yaitu menyiapkan bahan berupa tepung terigu, tepung tapioka, tepung beras dengan perbandingan 1:1:1:2,5, lem putih
dan pewarna makanan. Contoh komposisi pembuatan clay tepung menurut Indira dalam Uchiyah, 2009: 153 adalah tepung tapioka 20 gr, tepung maezena 20 gr,
tepung beras 20 gr, lem kayu atau putih 50 gr, dan pewarna makanan. Cara pembuatan masukkan semua tepung tepung terigu, tepung tapioka, tepung beras,
dan lem putih, dicampur menjadi satu, kemudian tepung tersebut dipijit-pijit dengan tujuan untuk meratakan adonan sampai kalis atau tidak lengket
ditangan.Bersihkan sisa-sisa adonan yang menempel pada tangan, campurkan ke adonan yang lebih besar. Bagi beberapa bagian sesuai warna
–warna yang diinginkan dan campurkan sedikit demi sedikit pewarna makanan sesuai yang
diinginkan.Setelah itu clay tepung siap dibentuk.Hasil finishingkaryadiangin- anginkan hingga kering.
Apabila bahan clay tepung sisa simpan adonan clay tepung yang sudah tercampur di dalam kantong plastik, tutup kantongnya lalu simpan supaya adonan
terlindung dari udara sehingga tahan lama. Sebelum membentuk, cuci tangan bekas menguleni atau mimijat adonan dengan air terlebih dahulu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat adonan clay tepung Indira 2009: 7, yaitu 1 pada saat adonan clay dibentuk, sebaiknya tangan
dalam keadaan bersih; 2 Pada saat pembentukan adonan clay sebaiknya diberi alas plastik, agar meja tidak kotor; 3 bagian-bagian clay yang sudah dibentuk
dibiarkan terlebih dahulu, kemudian dirangkai, dan penempelan tiap bagian- bagian menggunakan lem putih; 4 selama proses pengeringan, clay jangan
disentuh karena akan mempengaruhi bentuk. Pengeringan sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan diangin-anginkan.
Dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan clay tepung melalui beberapa tahap, yaitu 1 proses pengolahan bahan tepung, danlem; 2 proses pewarnaan
pada bahan tepung sehingga bahan tepung tersebut menjadi adonan clay yang siap pakai; 3 proses berkarya seni membentuk dengan adonan clay tepung; dan 4
proses pengeringan pada hasil karya yang sudah jadi.
2.3.4 Seni sebagai Terapi: Penyembuhan Alternatif melalui Kegiatan Seni