Kreativitas Anak Tunagrahita dalam Berkarya Kerajinan Tangan

6 Motor activities yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7 Mental activities seperti mengingat, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. 8 Emosional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup. Dari beberapa jenis aktivitas belajar, dalam pembelajaran membentuk tergolong dalam jenis motor activities.Anak tunagrahita belajar membentuk dengan media clay tepung.Selain motor activities, aktivitas belajar dalam membentuk juga berkaitan dengan visual activities, oral activities, emosional activities.

2.6 Kreativitas Anak Tunagrahita dalam Berkarya Kerajinan Tangan

dengan Teknik Membentuk Pada dasarnya setiap individu itu kreatif, namun kreativitas tiap individu berbeda.Tiap- tiap individu memiliki tingkatan, sesuai dengan potensi yang dimiliki sejak lahir dan pengaruh lingkungan sekitar.Perbedaan kreativitas tiap individu akan mempengaruhi pengalaman yang dimiliki.Semakin kreatif seseorang, maka ungkapan ekspresinya akan semakin unik. Unik berarti individu tersebut memiliki ide-ide baru yang berbeda dengan lainnya. Syafi’i 2006: 10 menyatakan bahwa kreativitas adalah kelenturan atau kelincahan dalam berpikir, kelancaran dalam mengemukakan pendapat, kemampuan untuk memunculkan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan orang lain. Ide-ide kreatif seseorang itu dipengaruhi oleh kelincahan dan kecerdasan seseorang dalam berfikir. Dengan kreativitas yang dimiliki, seseorang akan dikenal oleh orang lain secara spesifik karena memiliki kekhususan atau keterampilan tersendiri baik dalam pribadi ataupun karena ide-idenya. Lebih jauh lagi, Munandar 1999:26-28 menguraikan konsep-konsep kreativitas sebagai berikut. Pribadi, bahwa setiap anak adalah pribadi unik, dan tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.Proses, bahwa kreativitas sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru atau untuk menemukan hubungan- hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya dalam mencari jawaban baru terhadap suatu masalah, merupakan manifestasi dari kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas pemikiran anak.Pendorong, faktor dorongan internal maupun dorongan eksternal.Produk, definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, dan kebermaknaan. Prinsip dasar kreativitas sama dengan inovasi, yaitu memberi nilai tambah pada benda-benda, cara kerja, cara hidup dan sebagainya, agar senantiasa muncul produk baru yang lebih baik dari produk yang sudah ada sebelumnya Begitu pula menurut Haefele 1962, dalam Munandar, 1999 dinyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial.Definisi Haefele ini menunjukkan bahwa tidak keseluruhan produk itu harus baru, tetapi kombinasinya. Untuk mengetahui produk kreasi tersebut langkah selanjutnya yaitu dengan analisis.Ocvirk Rohidi 2011 memberikan gambaran tentang karya seni visual dan menunjukkan tiga komponen dasar dari sebuah karya seni untuk dianalisis yaitu subjek, nas, dan bentuk.Subjek yaitu sebagai benda atau gagasan. Nas content pesan-pesan yang bersifat emosional dan intelektual yaitu pernyataan ekspresi atau gejolak yang terbaca. Bentuk form yaitu penggunaan unsur-unsur garis, teksture, warna, raut shape dan hubungan dengan prinsip keselarasan dan keragaman. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan dalam kelincahan berpikir, kelancaraan dalam mengemukakan pendapat, keunikan pribadi individu dalam pengungkapan ekspresi, dan kemampuan menemukan hubungan-hubungan baru antara unsur- unsur yang sudah ada sebelumnya yang belum saling berkaitan, sehingga dapat mengembangkan suatu gagasan atau ide-ide dan muncul karya baru yang lebih baik dari karya yang sudah ada sebelumnya. Selain itu dalam menganalisis produk kreasi ada tiga komponen dasar yaitu subjek, nas dan bentuk.

2.7 Kerangka Berpikir