4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan di
BBRSBG Kartini Temanggung
Pembelajaran keterampilan kerajinan tangan di BBRSBG Kartini Temanggung dilaksanakan setiap hari kecuali hari Rabu, dilaksanakan dengan
alokasi waktu 45 menit untuk setiap pertemuannya. Selain pembelajaran keterampilan juga terdapat bimbingan yang lain yaitu olahraga kesehatan, agama,
kesenian, mental budi pekerti, dan integrasi sosial. Pembelajaran dimulai dari jam 07.30-12.30 WIB. Berdasarkan kurikulum alokasi waktu yang disediakan untuk
bimbingan keterampilan cukup besar yaitu hampir 60, yang terbagi dalam beberapa jenis keterampilan. Alokasi waktu tersebut diberi lebih banyak agar anak
dapat menguasai keterampilan dengan latihan secara rutin bidang keterampilan yang dipelajarinya.
Pembelajaran keterampilan kerajinan tangan di BBRSBG Kartini Temanggung salah satunya adalah keterampilan kerajinan tangan fitrit,
membentuk anyaman dari rotan dengan menghasilkan benda-benda pakai seperti lampu duduk dan keranjang untuk buah, sesuai kurikulum dengan kompetensi
dasar KD keterampilan produksi barangjasa,dan standar kompetensi SK menghasilkan produk-produk keterampilan, dengan indikator dapat membuat
produk-produk keterampilan tertentu sesuai dengan jenis keterampilan yang diikuti.
Gambar 6: Suasana bimbingan kerajinan tangan Sumber: dokumentasi peneliti
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran pembimbing terlebih dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran bimbingan. Perangkat pembelajaran
tersebut berupa Silabi dan RPP dengan Standar Kompetensi SK kemampuan menghasilkan produk-produk keterampilan dan Kompetensi Dasar KD
keterampilan produksi barang jasa. Tujuan indikator yang sesuai dengan SK dan KD tersebut adalah dapat membuat produk-produk keterampilan tertentu sesuai
dengan keterampilan yang diikuti. Dalam pembuatan RPP terdapat beberapa komponen yang meliputi
sebagai berikut. 1 tujuan pembelajaran, 2 materi, 3 media pembelajaran, 4metode pembelajaran, dan 5 evaluasi pembelajaran. Adapun komponen
pembelajaran keterampilan kerajinan tangan fitrit dapat diuraikan sebagai berikut. 4.1.4.1
Tujuan Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman Fitrit Tujuan pembelajaran keterampilan kerajinan anyaman fitrit bagi siswa
anak tunagrahita BBRSBG Kartini Temanggung yaitu agar anak tunagrahita dapat memililih desain, menentukan bentuk, menentukan alat dan bahan, serta
pembuatan keranjang buah.
4.1.4.2 Materi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman Fitrit
Materi kerajinan anyaman fitrit anak tunagrahita sesuai dengan tujuan yang diinginkan yaitu pengetahuan membuat keranjang dari anyaman fitrit mulai
dari persiapan bahan dan alat, mendesain bentuk alas anyaman, pemotongan, melubangi, cara menganyam fitrit, pemberian warna finishing barang anyaman,
dan memelitur. Dengan demikian materi kerajinan anyaman fitrit anak tunagrahita pengetahuan dan pengenalan bahan, alat, proses pembuatan dan teknik yang
digunakan. 4.1.4.3
Metode Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman Fitrit Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan guru pembimbing
dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode yang selama ini digunakan dalam bimbingan keterampilan adalah metode mencontoh dan penugasan. Menurut
pembimbing di BBRSBG Kartini Temanggung metode yang paling tepat adalah metode mencontoh, karena keterbatasan anak tunagrahita dalam berpikir sehingga
anak tunagrahita sedikit sekali yang dapat berkreasi. 4.1.4.4
Media Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman Fitrit Media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada anak serta dapat dimanfaatkan untuk memperjelas materi gurupembimbing dalam kegiatan pembelajaran. Media yang digunakan dalam
pembelajaran keterampilan kerajinan tangan anyaman fitrit hasil karya anyaman yang sudah jadi sebagai model atau contoh anak dalam membuat kerajinan, dan
gambar contoh-contoh hasil kerajinan anyaman fitrit.
4.1.4.5 Media Berkarya Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman
Fitrit Media berkarya adalah media yang digunakan dalam membuat kerajinan
anyaman fitrit, media berkarya tersebut yaitu papan triplek, bahan fitrit yang bulat, dan bahan pewarna. Selain itu, juga dibutuhkan alat dalam membuat
kerajinan anyaman fitrit yaitu gergaji, gunting, amplas, kuas, boor listrik, dan panci alumunium.
4.1.4.6 Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman Fitrit
Evaluasi pembelajaran keterampilan kerajinan tangan anyaman fitrit terdapat empat kategori yaitu baik sekali dengan kategori nilai 8-10, baik nilai 7-
8, cukup nilai 6-7 dan kurang nilai 5. Nilai baik sekali jika anak mengerjakan dengan baik tanpa bantuan pembimbing. Nilai baik jika anak dapat mengerjakan
dengan baik dan sedikit bantuan dari pembimbing. Nilai cukup jika anak mengerjakan cukup baik dengan bantuan pembimbing. Nilai kurang jika anak
mengerjakan sepenuhnya masih dibantu pembimbing. Penilaian dilakukan mulai dari persiapan bahan dan alat, mendesain bentuk
alas anyaman, pemotongan, membuat lobang pada alas anyaman, menganyam fitrit, dan pemberian warna finishing. Penilaian kreasi pada hasil karya kurang
diperhatikan, penilaian yang ada adalah ketepatan anak dalam mengerjakan kerajinan.
4.1.4.7 Hasil Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Anyaman Fitrit
Hasil keterampilan kerajinan tangan anyaman fitrit ada beberapa jenis yaitu keranjang buah, lampu duduk, vas bunga dan keranjang sampah. Hasil-hasil
karya kerajinan anyaman fitrit sebagian besar bentuknya sama. Sebelum membuat kerajinan anyaman fitrit pembimbing terlebih dahulu memilih bentuk barang yang
akan dibuat, kemudian memberikan contoh langkah-langkah pembuatannya. Termasuk di dalamnya adalah memilih alat dan bahan serta gambaran mengenai
ukuran-ukuran bahan yang diperlukan. Hasil kerajinan anyaman fitrit cenderung monoton, bentuk yang dihasilkan
sama dengan yang dicontohkan. Ukuran dan motif pada hasil kerajinan anyaman fitrit yang dihasilkan juga cenderung sama, tidak ada variasi lain yang diciptakan.
Anak-anak membuat karya sesuai dengan prosedur yang diberikan dengan bahan dan alat yang disediakan serta bentuk yang telah ditentukan oleh pembimbing
sehingga kreativitas anak tidak muncul. Berikut adalah contoh hasil kerajinan anyaman fitrit.
Gambar 7: Hasil kerajinan tangan anyaman fitrit Sumber: dokumentasi peneliti
Selain keterampilan kerajinan tangan fitrit dari rotan, pada keterampilan tangan terdapat keterampilan kerajinan tangan menempel cangkang telur dengan
teknik mozaik. Keterampilan kerajinan tangan menempel cangkang telur tersebut adalah keterampilan dari bahan cangkang telur yang ditempelkan dengan teknik
mozaik pada gerabah yang sudah jadi. Sama halnya dengan keterampilan
anyaman fitrit, pada keterampilan menempel cangkang telur anak tidak dapat berkreasi. Pada keterampilan menempel dengan cangkang telur, bahan dan alat
sudah disediakan. Bahan utamanya adalah cangkang telur dan gerabah. Gerabah yang digunakan sudah disediakan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda
ada yang berukuran kecil dan besar. Cangkang telur tersebut dipecah menjadi bentuk kecil-kecil kemudian ditempelkan pada gerabah menggunakan lem PVAC.
Motif yang dihasilkan dari penempelan cangkang telur monoton. Pada proses finishing yaitu pemberian warna, pembimbing yang menentukan warna yang akan
digunakan. Anak hanya melaksanakan tugas untuk memberi warna, dan mengamplas, sehingga anak tidak dapat memilih warna sesuai kreasinya.
Berikut adalah contoh gambar kerajinan menempel dengan cangkang telur
Gambar 8: Hasil kerajinan tangan menempel cangkang telur Sumber: dokumentasi peneliti
4.2 Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Menggunakan Media
Clay Tepung 4.2.1
Tepung sebagai Media Berkarya
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung. Tepung dipilih karena merupakan bahan yang mudah didapatkan dan mudah diolah. Tepung
diolah menjadi clay tepung. Tepung yang digunakan terdiri dari tepung terigu,