Perencanaan Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

75 Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka perlu diadakan siklus II karena belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Penyebab belum tercapainya indikator keberhasilan adalah hasil prestasi belajar siswa. Ketuntasan belajar klasikal yang diharapkan adalah sebesar 80, sedangkan hasil yang dicapai adalah 73. Oleh karena itu perlu diadakan siklus II.

e. Revisi

Perbaikan yang direncanakan untuk siklus II adalah; 1 guru lebih memberikan kebebasan kepada siswa untuk memecahkan masalah; 2 guru akan lebih memberikan motivasi agar siswa mau bekerjasama dengan baik terhadap kelompok heterogen yang telah ditentukan guru; 3 guru lebih memberikan pengarahan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT; dan 4 Siswa tertentu mendapat bimbingan secara khusus agar tidak bergantung negatif terhadap anggota kelompok yang lain.

2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Perencanaan

Langkah-langkah yang direncanakan untuk melaksanakan tindakan siklus II adalah: 1 menyusun RPP tematik yang berfokus pada mata pelajaran matematika dengan materi luas daerah bangun persegi dan persegi panjang; 2 mempersiapkan sumber dan media pembelajaran: berupa Standar Isi, silabus, buku paket, buku penunjang yang relevan, dan alat peraga; 3 mempersiapkan alat evaluasi berupa 76 tes tertulis pilihan ganda; 4 mempersiapkan teks bacaaan dan LKS; 5 mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa; dan 6 mempersiapkan catatan lapangan. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 03 Mei 2011. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 05 Mei 2011. Alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 3x35 menit mulai pukul 07.15- 09.00. Materi yang dipelajari yaitu luas daerah bangun persegi pada pertemuan pertama dan luas daerah bangun persegi panjang pada pertemuan kedua. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari empat bagian utama yaitu: pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. 1 Pra Kegiatan Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam. Salah satu siswa memimpin doa kemudian guru mengadakan presensi. Siswa kemudian mempersiapkan perlengkapan belajar dan guru mempersiapkan media yang dibutuhkan. 2 Kegiatan Awal Kegiatan awal berlangsung sekitar 10 menit. Pada kegiatan ini guru memberikan apersepsi dengan cara mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari. Pada pertemuan pertama, guru mengaitkan 77 pelajaran yang telah lalu dengan menanyakan rumus keliling bangun persegi dan persegi panjang. Pertemuan kedua, guru mengaitkan kembali materi dengan menanyakan rumus luas daerah bangun persegi dan memberikan contoh soal untuk mencari luas daerah bangun persegi. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan meteri yang akan dipelajari. 3 Kegiatan Inti Kegiatan inti berlangsung selama 75 menit. Kegiatan inti memadukan antara NHT dengan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi terdiri dari dua tahapan HNT yaitu: penomoran dan pengajuan pertanyaan. Sebelum melakukan penomoran, guru membagi siswa menjadi enam kelompok. Guru membacakan nama dan anggota kelompok. Setelah siswa berkelompok, guru memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok. Guru selanjutnya memberikan teks bacaan yang berjudul “Bank Indonesia” pada pertemuan pertama. Siswa kemudian diberi waktu 5 menit untuk mempelajari teks bacaan.Selanjutnya guru menunjuk nomor kepala 1 dari kelompok 3 untuk membaca di depan kelas. Guru kemudian mengadakan tanya jawab mengenai isi teks bacaan. Guru menanyakan uang Rini digunakan untuk apa. Guru memanggil siswa dengan nomor kepala 1 dari kelompok 4 78 untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab,“Ditabung”. Guru membenarkan jawaban kemudian menanyakan nama dan bentuk tanah dimana bank tersebut berdiri. Guru memanggil siswa dengan nomor kepala 5 dari kelompok 6 untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab,“Bank Indonesia dan berdiri di atas tanah berbentuk persegi”. Guru membenarkan jawaban kemudian menanyakan ukuran tanah tempat bank berdiri. Guru memanggil siswa dengan nomor kepala 3 dari kelompok 3 untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab,“100m 2 ”. Guru membenarkan jawaban siswa tersebut kemudian menjelaskan konsep tentang mencari luas daerah persegi. Pada pertemuan kedua, guru membagikan teks bacaan yang berjudul “Jalan-Jalan ke Taman Bunga Ceria” kepada setiap kelompok.Siswa kemudian diberi waktu 5 menit untuk mempelajari teks bacaan.Selanjutnya guru menunjuk nomor kepala 6 kelompok 1 untuk membaca di depan kelas. Guru kemudian mengadakan tanya jawab mengenai isi teks bacaan. Guru menanyakan siapa yang pergi ke taman bunga. Guru memanggil siswa dengan nomor kepala 3 dari kelompok 5 untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab,“Ayah dan saya”. Guru membenarkan jawaban siswa kemudian menanyakan panjang taman. Guru memanggil siswa dengan nomor kepala 2 dari kelompok 6 untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab,“25m”. Guru membenarkan jawaban kemudian menanyakan lebar taman. Guru memanggil siswa dengan nomor 79 kepala 4 dari kelompok 1 untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab,“10m”. Guru membenarkan jawaban siswa kemudian menjelaskan konsep tentang mencari luas daerah persegi panjang. Tahap selanjutnya adalah elaborasi. Tahap elaborasi terdiri dari tiga tahapan NHT yaitu tahap pengajuan pertanyaan yang berupa pemberian LKS, tahap berpikir bersama yang berupa kegiatan mendiskusikan LKS, dan tahap menjawab atau mempresentasikan hasil diskusi. Tiap kelompok memperoleh LKS dengan meteri luas daerah bangun persegi pada pertemuan pertama dan LKS dengan materi luas daerah bangun persegi panjang pada pertemuan kedua. Siswa saling memberikan pendapat untuk menyelesaikan LKS. Siswa yang sudah mengetahui jawabannya harus memastikan bahwa setiap anggota mengetahui dan bisa mengerjakan. Selesai berdiskusi, nomor yang dipanggil guru harus menyampaikan hasil diskusi. Pada pertemuan pertama, nomor yang dipanggil guru untuk mempresentasikan hasil diskusi yaitu nomor kepala 2 dari kelompok 5.Guru kemudian memanggil nomor kepala 4 dari kelompok 2 untuk menanggapi. Guru kemudian menanyakan jawaban dari kelompok lain yang berbeda dengan siswa yang mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok mempunyai jawaban yang sama dengan kelompok yang telah presentasi. Guru kemudian memberikan penguatan bahwa jawaban yang dipresentasikan adalah 80 benar. Pada pertemuan kedua, nomor yang dipanggil guru untuk mempresentasikan hasil diskusi yaitu nomor kepala 7 dari kelompok 2.Guru kemudian memanggil nomor kepala 3 dari kelompok 5 dan nomor kepala 5 dari kelompok 6 untuk menanggapi. Guru menanyakan jawaban dari kelompok lain yang berbeda dengan siswa yang mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok mempunyai jawaban yang sama dengan kelompok yang presentasi. Guru kemudian memberikan penguatan bahwa jawaban semua kelompok adalah benar. Tahap terakhir dari kegiatan inti adalah konfirmasi yaitu berupa pemberian umpan balik atas jawaban siswa. Guru memberikan masukan dan penguatan atas jawaban siswa. Setelah semua siswa paham, guru meminta siswa kembali ke tempat duduk masing-masing untuk meringkas materi. Guru kemudian mengadakan evaluasi. 4 Kegiatan Akhir Kegiatan akhir dilaksanakan selama 15 menit. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Guru memotivasi siswa agar bertambah rajin belajar. Selanjutnya guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. 81

c. Hasil Proses Pembelajaran Siklus II

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

KETERAMPILAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IV C SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 20 179

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUIPENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Sambirejo 02 Tahun 2013/2014.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUIPENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Sambirejo 02 Tahun 2013/2014.

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN GANTANG 2 MAGELANG.

0 0 97