Keterampilan Mengajar Guru Kerangka Teori

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Keterampilan Mengajar Guru

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pembelajaran dilaksanakan tidak terbatas di ruangan saja atau hanya dengan mendengarkan, melainkan dapat juga dilakukan dengan cara membaca buku dan belajar di luar ruangan kelas. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan mengajar. Menurut Uno 2010:79, keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental. Tugas guru selain mendidik dan melatih adalah mengajar. Sudjana 2009:29 menjelaskan bahwa mengajar bukanlah menyampaikan pelajaran, melainkan suatu proses membelajarkan siswa. Marno 2010:57 mengemukakan bahwa mengajar merupakan pekerjaan profesional yang memerlukan keahlian khusus yang ditempuh melalui pendidikan dan pengalaman. Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab secara profesional, guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengajar secara teoritik maupun praktik. 10 Sedangkan menurut Purwanto 2010:66, mengajar adalah mengorganisasikan fasilitas dan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar. Mengajar dilakukan untuk mengusahakan perubahan perilaku yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mengajar bukan hanya mentransfer ilmu kepada siswa tetapi juga harus memiliki keterampilan-keterampilan tertentu dalam mengajar. Marno 2010:65-73 menyebutkan ada sembilan keterampilan berikut komponen mengajar yang harus dikuasai oleh guru. a. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran 1. Komponen keterampilan dasar membuka: membangkitkan perhatianminat siswa, menimbulkan motivasi, dan memberi acuan. 2. Komponen keterampilan dasar menutup: meninjau kembali, mengevaluasi, memberi dorongan psikolog atau sosial. b. Keterampilan dasar menjelaskan Komponen: menggunakan bahasa yang sederhana, contoh yang baik dan sesuai, variasi dalam penyajian, struktur yang jelas dengan penekanan pada pokok-pokok, dan memberi latihan. c. Keterampilan dasar menggunakan variasi Komponen: variasi suara, variasi mimik, perubahan posisi, pemusatan perhatian, kontak pandang, dan kesenyapan diam sejenak. d. Keterampilan dasar memberikan penguatan Komponen: penguatan verbal, penguatan berupa mimik muka, mendekati anak, dengan sentuhan, dan berupa simbol atau benda. 11 e. Keterampilan dasar bertanya Komponen: kejelasan dan kaitan pertanyaan, kecepatan dan selang waktu, penyebaran kepada seluruh siswa, dan pemusatan. f. Keterampilan membimbing belajar aktif Agar siswa belajar aktif maka guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif baik fisik maupun mental. Komponen: memberikan berbagai pengalaman bermakna, dan merancang pembelajaran yang aktif. g. Keterampilan dasar mengelola kelas h. Keterampilan dasar membimbing belajar perorangan i. Keterampilan dasar membimbing belajar kelompok kecil Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuankecakapan guru yang ditempuh melalui pendidikan dan pengalaman untuk mengorganisasikan lingkungan belajar siswa dengan tujuan untuk membelajarkan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk menjadi guru profesional dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal maka guru harus menguasi keterampilan dasar berikut komponen- komponen mengajar baik secara teori maupun praktik.

2. Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

KETERAMPILAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS IV C SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 20 179

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 2 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUIPENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Sambirejo 02 Tahun 2013/2014.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUIPENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Sambirejo 02 Tahun 2013/2014.

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN GANTANG 2 MAGELANG.

0 0 97