siswa kinestetik. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Mereka cenderung kehilangan konsentrasi jika tidak ada gerakan atau
sentuhan yang mereka lakukan. Ketika mendengarkan guru, siswa tipe kinestetik tidak selalu mencatat dan ketika membaca mereka lebih suka mengamati materi
dulu baru memperhatikan detailnya. Ciri-ciri siswa tipe kinestetik menurut DePorter 2000:85 antara lain 1
tidak bisa diam di tempat dalam waktu lama, menyentuh orang dan berdiri berdekatan; 2 belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca,
senang melakukan aktifitas fisik; dan 3 mengingat sambil berjalan dan melihat. Ada beberapa langkah dalam penerapan model pembelajaran VAK, yaitu 1
tahap persiapan, di mana guru membangkitkan minat siswa untuk belajar dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar; 2 tahap penyampaian,
guru hendaknya membantu siswa menemukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera dan cocok
untuk semua gaya belajar; 3 tahap pelatihan, guru membantu siswa dalam pengintegrasikan pengetahuan baru yang siswa dapatkan; dan 4 tahap
penampilan hasil, guru membantu siswa dalam menerapkan pengetahuan baru yang didapatnya dengan menyelesaikan soal-soal.
2.1.5 Media Pembelajaran Alat Peraga, Powerpoint, E-Learning dan
Lembar Kerja Siswa APEL
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua komponen yang penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Menurut Sugiarto 2009: 6-7, media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk
belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar serta menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah
.
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas alat peraga, powerpoint, e-learning, dan lembar kerja siswa yang kemudian disingkat
menjadi APEL. Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi siswa dan memberikan kesan yang mendalam dalam mengajar, panca indera dan seluruh
kesanggupan anak perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan apa yang dipelajari.
Powerpoint dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengeksplor pengetahuan siswa terhadap materi prisma dan limas. Penggunaan powerpoint dalam proses
pembelajaran memungkinkan tampilannya diberikan efek-efek gambar atau suara dan serangkaian pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk bereksplorasi.
E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan dalam proses pembelajaran ini
adalah jaringan komputer, sehingga memungkinkan untuk dikembangkan dengan berbasis web yang kemudian dikembangkan lagi melalui akses internet.
Penyajian e-learning berbasis web memungkinkan informasi pembelajaran di sekolah bersifat interaktif. Dalam penelitian ini pemanfaatan sistem e-learning
menggunakan sistem Moodle. Lembar kegiatan siswa student worksheet adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya.
Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar
memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.
2.1.6 Proses Pembelajaran dengan Model VAK Berbantu APEL