Teori Bruner Teorema Van Hiele

perkembangan kognitif siswa akan lebih beragam sehingga pengetahuan siswa tidak hanya terdiri dari satu sudut pandang saja dan siswa mampu memandang dengan sudut pandang yang berbeda-beda. 3 Belajar melalui pengalaman sendiri Dalam proses pembelajaran, pengetahuan akan selalu menempel pada ingatan siswa apabila pengetahuan baru tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman siswa itu sendiri. Sebaiknya pembelajaran dimulai dari pengalaman- pengalaman nyata siswa daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi yang tidak didasarkan pada pengalaman nyata. Kaitan penelitian ini dengan teori Piaget adalah adanya keaktifan siswa saat memanipulasi alat peraga, berdiskusi menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS untuk menentukan rumus luas permukaan dan volum limas dan pembelajaran dengan pengalaman sendiri akan membentuk pembelajaran yang bermakna.

2.1.1.2 Teori Bruner

Jerome Bruner dalam Suherman 2003:43 menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep- konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan. Dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga. Melalui alat peraga yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya. Tiga tahapan belajar yang dilalui anak menurut Bruner: 1 Tahap enaktif Dalam tahap ini anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi atau mengotak-atik objek. Siswa melakukan aktivitas dengan memegang, menyentuh, serta menghitung tinggi dan panjang objek secara langsung. 2 Tahap ikonik Kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya. Pada penelitian tahap ini terlihat saat siswa ditunjukkan jaring-jaring limas yang diperlihatkan guru sebelum menemukan rumus luas permukaan limas. 3 Tahap simbolik Anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil. Kaitan penelitian ini dengan teori Bruner adalah penggunaan alat peraga yang dapat membantu siswa dalam menyerap informasi yang disampaikan oleh guru.

2.1.1.3 Teorema Van Hiele

Dalam Suherman 2003: 51, Van Hiele menyatakan ada tiga unsur utama dalam pengajaran geometri yaitu waktu, materi pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan. Jika ketiganya ditata secara terpadu maka akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak ke tingkat berpikir yang lebih tinggi. Van Hiele menyatakan bahwa terdapat lima tahap belajar anak dalam belajar geometri, yaitu: 1 Tahap pengenalan visualisasi Dalam tahap ini anak mulai belajar mengenai bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya. 2 Tahap analisis Anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki benda geometri yang diamatinya dan ia sudah mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat pada benda geometri. 3 Tahap pengurutan deduktif informal Anak mulai mampu melaksanakan penarikan kesimpulan, namun belum berkembang secara penuh. 4 Tahap deduktif Anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yakni penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus. 5 Tahap akurasi Anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip- prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian.

2.1.2 Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII SMP ALI IMRON T.A 2015/2016.

0 3 27

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII SMP N. 4 TANJUNGBALAI T.A 2013.

0 8 27

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PRISMA DAN LIMAS Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Tentang Prisma Dan Limas Melalui Strategi Problem Solving Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali.

0 1 15

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis alat peraga sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP N 1 Bayat pada materi prisma dan limas.

0 0 168

Materi 29 Limas dan Prisma

0 3 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURWANTORO.

0 1 19

Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar: Prisma dan Limas di SMPN 3 Kedungwaru - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

3 13 79

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Materi Prisma dan Limas untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester II.

0 1 468

Bahan Ajar Luas Permukaan Prisma dan Limas Berbasis Pendekatan RME untuk Siswa SMP.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI PRISMA DAN LIMAS

0 0 8