155
12 Melakukan refleksi
Indikator melakukan refleksi terdapat deskriptor 1 menyimpulkan pembelajaran yang baru dilakukan, 2 menyebutkan poin-poin yang baru dipelajari, 3
menanyakan materi yang belum dipahami, 4 menulis rangkuman materi yang baru dipelajari. Pada indikator ini diperoleh skor 2,60 pada pertemuan pertama dan
diperoleh skor 2,65 pada pertemuan kedua sehingga diperoleh rata-rata 2,63 dengan kriteria baik. Siswa sudah menyebutkan poin-poin yang baru dipelajari dan
menuliskan rangkuman materi yang baru dipelajari. Beberapa siswa sudah berani menanyakan materi yang belum dipahami.
4.1.3.3. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan evaluasi hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui model Quantum Teaching dengan media CD interaktif dengan materi daur air pada
siklus II menunjukkan bahwa terdapat 72,97 atau 27 dari 37 siswa yang termasuk dalam kategori tuntas belajar, sedangkan 27,03 atau 10 dari 37 siswa termasuk
dalam kategori tidak tuntas belajar. Penilaian berdasarkan ketetapan indikator keberhasilan yang ingin dicapai, yaitu ketuntasan belajar individu siswa
≥ 75 dengan kategori baik. Nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100. Adapun rerata kelas yaitu
77,60 .
156
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Ketuntasan Klasikal Siklus II
Interval Nilai n Frekuensi f
Kategori Ketuntasan
Pert I Pert II
88-100 8 11
Sangat Baik
Tuntas 75-87 8
17 Baik
Tuntas 62-74 12
1 Cukup
Tuntas 0-61 9
8 Kurang
Tidak Tuntas
Jumlah 37 37
Rata-rata 74,6 79,1
Persentase Ketidaktuntasan
24,32 21,62 Persentase ketuntasan
75,68 78,38 Nilai Tertinggi
100 100
Nilai Terendah 50
50
Berdasarkan tabel 4.7, secara keseluruhan siswa berjumlah 37 menunjukkan perolehan hasil belajar IPA menggunakan model Quantum Teaching dengan media
CD interaktif, siswa mengalami ketuntasan belajar pada pertemuan I sebanyak 28 siswa atau 75,68 sedangkan 9 siswa atau 24,32 tidak tuntas. Pada pertemuan II
sebanyak 29 siswa mengalami ketuntasan belajar atau 78,38, sedangkan 8 siswa tidak tuntas atau 21,62. Rata –rata nilai secara klasikal pada pertemuan I sebesar
74,6 dengan nilai tertinggi 100 serta nilai terendah 50, sedangkan pada pertemuan II rata-rata klasikal 79,1 dengan nilai tertinggi 100 serta nilai terendah 50.
157
Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
Diagram 4.7 Ketuntasan klasikal siswa pada pembelajaran IPA siklus II
Dari diagram diatas tampak ketuntasan klasikal siswa pada pertemuan pertama mencapai 75,68 dan pada pertemuan kedua mencapai 78,38, akan tetapi
ketuntasan belajar klasikal IPA tersebut belum mencapai target yang diinginkan yang tercantum dalam indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya 80 dari
ketuntasan belajar klasikal. Melihat hasil evaluasi tersebut perlu dilakukan penelitian berikutnya sehingga peneliti melanjutkan ke siklus III.
4.1.3.4. Refleksi