• Tingginya Suku Bunga Kredit Suku bunga yang begitu tinggi telah menyebabkan penurunan nilai aset
dan cash flow perusahaan. Sehingga, secara umum meskipun terdapat peluang untuk investasi maka nasabah yang dalam kondisi keuangannya perusahaannya
sangat lemah perusahaan yang leverage-nya lebih tinggi atau cash flow-nya lebih rendah cenderung melakukan pembenahan keuangannya terlebih dahulu daripada
melakukan ekspansi usaha. Hal ini menyebabkan rendahnya permintaan kredit yang terjadi Borensztein et al., 2000.
• Menurunnya Kualitas Nasabah Salah satu faktor yang mendorong melambatnya pertumbuhan kredit
adalah melemahnya kondisi neraca balance sheet perusahaan yang menjadi nasabah kredit. Meningkatnya kewajiban pembayaran hutang perusahaan
menyebabkan perbankan enggan menyalurkan kredit.
2.2.3. Ketidakpastian Ekonomi
Knight dalam Mensah 2004 membedakan antara risiko dengan ketidakpastian. Risiko diasumsikan muncul jika para pelaku ekonomi dapat
memperkirakan probabilitas numerik untuk suatu kejadian acak sedangkan jika para pelaku ekonomi tidak mampu memperkirakan probabilitas dari suatu
kejadian acak, maka hal tersebut dianggap sebagai ketidakpastian. Tidak seperti variabel ekonomi lainnya, ketidakpastian ekonomi merupakan sebuah variabel
yang hanya dapat didekati karena tidak dapat diukur secara langsung Kontonikas, 2001. Model ekonometrik yang mampu mendekati pengukuran ketidakpastian
ekonomi adalah model Autoregressive Conditional Heteroskedasticity ARCH dan model Generilizied Autoregressive Conditional Heteroskedasticity GARCH.
Pada dasarnya model ini mendekati ketidakpastian ekonomi melalui pengukuran ragam bersyarat dari suatu variabel ekonomi. Pada model ARCHGARCH ragam
residual sekarang dipengaruhi oleh informasi yang ada sebelumnya atau ragam residual bersifat heteroskedastisitas. Sehingga, disamping memodelkan
ketidakpastian bagi suatu variabel ekonomi, model ARCHGARCH juga diharapkan mampu menangani sifat heteroskedastisitas pada ragam residual
model suatu variabel ekonomi. Banyak faktor yang menyebabkan munculnya ketidakpastian ekonomi.
Namun, dari sekian banyak faktor tersebut, ketidakpastian ekonomi lebih sering disebabkan oleh ketiga faktor berikut: ketidakpastian di pasar fundamental,
perubahan dalam ekspektasi para pelaku ekonomi serta serangan spekulatif Neal, 1996. Ketidakpastian dipasar fundamental seperti jumlah uang beredar,
pendapatan nasional, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, indeks harga saham dan sebagainya, akan mempengaruhi ketidakpastian ekonomi karena ketidakpastian
ekonomi adalah fungsi dari faktor-faktor fundamental tersebut. Perubahan dalam ekspektasi mengenai fundamental maupun kebijakan ekonomi dimasa depan juga
mempengaruhi ketidakpastian ekonomi. Ketika pelaku ekonomi memperoleh informasi baru, mereka akan mengubah perkiraan mengenai kondisi ekonomi
seiring dengan perubahan ekspektasinya. Akhirnya, ketidakpastian ekonomi dapat juga disebabkan oleh serangan para spekulan yang berusaha mengambil
keuntungan pada kondisi-kondisi tertentu.
2.2.4. ARCH dan GARCH Model Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity ARCH secara