Analisis Perubahan Pengaruh Ketidakpastian Ekonomi Terhadap Perilaku Kredit Bank

Q= ∑ = − + k i t k n r n n 1 2 1 2 ε 3.7 dimana η t ε adalah autokorelasi contoh pada lag 1 dan k adalah maksimum lag yang diinginkan. Jika nilai Q lebih besar dari nilai dengan derajat bebas k-p- q atau nilai P Q lebih kecil dari taraf nyata 0.05, maka model tidak memadai. 2 α χ − − 2 q p k χ Untuk memeriksa apakah dalam model GARCH masih terdapat efek ARCH atau tidak, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji ARCH LM. Jika model tidak memperlihatkan adanya efek ARCH heteroscedasticity, maka persamaan ragam bersyarat model GARCH telah dispesifikasikan dengan benar. Uji ARCH LM didasarkan pada hipotesis berikut: H : Tidak terdapat efek ARCH. H 1 : Terdapat efek ARCH. Tolak H jika nilai probabilitas lebih besar dari taraf nyata 5 persen.

3.2.2. Analisis Perubahan

Loans to Asset Ratio Pada bagian ini, akan disajikan analisis untuk perubahan loans to asset LTA ratio tanpa merujuk kepada ketidakpastian ekonomi. Analisis dikerjakan dengan menggunakan data bulanan yang dimulai pada 2002:01 sd 2005:11 dengan mengambil sampel dari dua belas bank komersial. Seperti yang telah dikemukakan bahwa bank merespon ketidakpastian ekonomi dengan sangat beragam dimana beberapa bank bereaksi lebih kuat dibanding yang lainnya. Analisis ini akan menjelaskan respon tersebut, dan menguji apakah mereka berbeda secara sistematis antar bank. Dalam analisis ini, kelompok sampel dibagi berdasarkan indikator “ukuran aset” yang mengukur apakah total aset bank pada waktu ke-t lebih besar dari tingkat rata-rata total aset pada periode tersebut. Jika total aset bank tertentu pada waktu ke-t lebih besar dari tingkat rata-rata total aset pada periode tersebut, maka bank yang dimaksud termasuk kategori bank dengan aset besar dan sebaliknya, jika total aset bank tertentu pada waktu ke-t lebih kecil dari tingkat rata-rata total aset pada periode tersebut, maka bank yang dimaksud termasuk kategori bank dengan aset kecil. Uji-t untuk kedua sampel kemudian digunakan untuk menilai perbedaan rata-rata sampel untuk tiga kategori: persentase perubahan positif berarti, kenaikan dalam LTA ratio, persentase perubahan negatif penurunan LTA ratio serta persentase perubahan absolut.

3.2.3. Pengaruh Ketidakpastian Ekonomi Terhadap Perilaku Kredit Bank

Perilaku kredit dalam penelitian ini dicerminkan dengan penyebaran LTA ratio bank, akan sangat bergantung kepada ekspektasi mengenai kondisi ekonomi dimasa yang akan datang. Mengevaluasi kemungkinan lingkungan ekonomi di masa depan menjadi sangat esensial. Jika secara keseluruhan kondisi ekonomi adalah sangat tidak pasti, bank mungkin akan kesulitan mengevaluasi proyek- proyek yang menguntungkan maupun memperkirakan kemungkinan terjadinya pinjaman yang gagal bayar default. Untuk menganalisis hubungan antara ketidakpastian ekonomi dengan perilaku kredit bank, penelitian menggunakan data total kredit dari dua belas bank komersial. Model yang digunakan mengacu kepada model yang dikembangkan oleh Baum, et al. 2002. Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan persamaan reduce form sebagai berikut: t t t i t i h TA L Disp ε β β + + = ∧ 1 3.8 dimana t i t i TA L Disp menunjukan penyebaran LTA ratio bank pada waktu ke-t. merupakan ketidakpastian ekonomi yang didekati oleh ragam bersyarat industrial production atau ragam bersyarat nilai tukar pada waktu ke-t. t h ∧ Pada kenyataannya, ketika bank sudah berkomitmen untuk tidak menarik kembali pemberian kreditnya, perubahan LTA ratio pada data yang diamati hanya mungkin merefleksikan keinginan bank mengubah penawaran kreditnya dengan keterlambatan lag. Oleh karena itu, persamaan dengan menggunakan lag ketidakpastian ekonomi juga akan digunakan. Penelitian ini juga memasukan variabel ekonomi lain sebagai kontrol untuk perubahan kebijakan moneter yaitu tingkat inflasi untuk melihat apakah ketidakpastian ekonomi pada periode sebelumnya masih berpengaruh signifikan terhadap perilaku kredit jika Bank Sentral mengubah kebijakan moneternya. Sehingga, persamaan 3.8 dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi persamaan berikut ini: t t t i t i h TA L Disp ε β β + + = − ∧ 1 1 3.9 t t t t i t i INFL h TA L Disp ε β β β + + + = − ∧ 3 1 1 3.10 1 − ∧ t h merupakan lag ketidakpastian ekonomi yang didekati oleh ragam bersyarat industrial production atau ragam bersyarat nilai tukar pada periode t-1. INFL merupakan tingkat inflasi periode 2002:1 sd 2005:11. Walaupun adalah generated regressor, koefisien yang diestimasi untuk ketiga model persamaan diatas adalah konsisten Pagan t h ∧ dalam Baum, et al., 2002. Keunggulan dari model persamaan 3.8, persamaan 3.9 dan persamaan 3.10 adalah dapat menghubungkan perilaku kredit bank secara langsung dengan masing-masing proxy yang mengukur ketidakpastian ekonomi. Jika model persamaan diatas didukung dengan data yang valid, maka 1 β diharapkan akan bernilai negatif . Oleh karena itu, hipotesis untuk ketiga model persamaan diatas dapat disusun sebagai berikut: H : 1 = β H 1 : 1 β Tolak H jika nilai probabilitas dari koefisien yang diestimasi lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan.

IV. GAMBARAN UMUM