Studi Empiris KERANGKA PEMIKIRAN

ketidakpastian ekonomi, didekati oleh kenaikan akan membawa penurunan dalam variasi cross-section LTA ratio bank: 2 ,t v σ 2 6 , 2 2 , 2 , , − = ∂ ∂ t v t t v t i x Var σ α σ σ ε 2.28

2.3. Studi Empiris

Baum, et al. 2002 melakukan penyelidikan untuk mengkaji secara empiris hubungan antara ketidakpastian makroekonomi dengan perilaku kredit bank di Amerika Serikat dengan didasarkan kepada hipotesis bahwa reaksi bank dalam menghadapi ketidakpastian adalah sangat beragam, dimana beberapa bank bereaksi lebih kuat dibandingkan yang lainnya. Dengan melakukan estimasi menggunakan persamaan reduce form dan menggunakan data tahunan serta data kuartalan yang menggambarkan perilaku bank secara individu, Baum, et al. 2002 menyimpulkan bahwa bank yang lebih besar, lebih profitable, serta lebih tinggi peringkatnya, membuat penyesuaian yang lebih kecil dalam loans to asset LTA ratio dibandingkan dengan bank yang lebih kecil, kurang profitable, dan memiliki peringkat yang rendah. Dalam kondisi adanya ketidakpastian makroekonomi yang besar, bank secara kolektif menjadi lebih konservatif, hal ini diwujudkan dengan melakukan kebijakan untuk mempersempit distribusi cross- section dalam LTA ratio bank. Sebaliknya, ketika lingkungan makroekonomi lebih tenang, bank akan lebih bebas untuk melakukan ekspansi, yang diwujudkan dengan tingkat penyebaran yang lebih luas dalam LTA ratio. Penelitian mengenai dampak ketidakpastian nilai tukar terhadap tingkat investasi pernah dilakukan oleh Darby, et al 1999. Dengan mengadopsi model Dixit-Pyndick dan menggunakan teknik estimasi OLS, Hasil temuannya menyimpulkan, sangat tidak mungkin, dari teori, untuk mengatakan bahwa menekan volatilitas nilai tukar akan secara otomatis meningkatkan investasi. Situasi tersebut akan terjadi dan situasi tersebut juga bisa tidak terjadi. Hasil temuan empiris lainnya juga menyatakan bahwa volatilitas nilai tukar dapat memberikan dampak negatif terhadap investasi tetapi hasil estimasi ini lebih kecil dibandingkan pengaruh pendapatan yang diharapkan expected earnings effect. Sementara itu, Nilsen 2002 menganalisis perdagangan kredit dan jalur kredit bank dan menunjukan bahwa faktanya, selama periode kebijakan kontraksi moneter terjadi pengurangan dalam kredit bank dan perusahaan memotong pengeluarannya secara independen terhadap perubahan dalam biaya modal. Nilsen 2002 juga menegaskan bahwa kebijakan kontaksi moneter menyebabkan perusahaan kecil tidak memiliki kemampuan untuk memperoleh sumber pembiayaan alternatif dan berusaha untuk meningkatkan penggunaan kredit bank. Studi mengenai kredit bank, guncangan kredit, dan mekanisme transmisi kebijakan moneter di Kanada dilakukan oleh Mensah, et al 2003. Dengan menggunakan model dinamis keseimbangan umum, hasil penelitiannya menemukan bahwa respon untuk guncangan kebijakan moneter sedikit lebih besar ketika model menyertakan friksi kredit. Guncangan kredit juga diamati memiliki pengaruh yang signifikan terhadap output, inflasi dan suku bunga jangka pendek. Mensah, et al 2003 menegaskan bahwa jalur kredit merupakan sisi yang penting dari dinamika ekonomi. Ketidaksempurnaan di pasar kredit adalah sebagian bertanggung jawab untuk mentransmisikan shock kebijakan moneter.

2.4. Kerangka Pemikiran Operasional