Definisi Variabel KERANGKA PEMIKIRAN

terlambat. Disamping itu, sebagai kontrol untuk perubahan kebijakan moneter penelitian ini memasukan variabel tingkat inflasi dalam model penelitian. Keterangan: : Variabel Eksogen : Variabel Endogen Penyebaran LTA Ratio Bank Ragam Bersyarat Industrial Production Ragam Bersyarat Nilai Tukar Ketidakpastian Ekonomi Gambar 2.6. Kerangka Pemikiran Operasional

2.5. Definisi Variabel

Berikut adalah definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian: 1. Nilai Tukar Nilai tukar merupakan harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar Rp. 2. Industrial Production Total produksi yang dihasilkan oleh industri pengolahan besar dan sedang. Industrial production diukur dalam sebuah indeks tunggal. Indeks industrial production merupakan hasil pengolahan dari Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. 3. Total Aset Susunan semua aktiva yang ada dalam neraca bank. Penelitian ini menggunakan total aset dari dua belas bank komersial yaitu Bank Permata, Bank Buana, Bank Danamon, Bank NISP, Bank Lippo, Bank Internasional Indonesia BII, Bank Niaga, Bank Negara Indonesia BNI, Bank Ekspor Indonesia BEI, Bank Mandiri, Bank Central Asia BCA, Bank Tabungan Negara BTN. 4. Total Kredit Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jatuh tempo. Kredit yang digunakan dalam penelitian ini adalah kredit dari dua belas bank komersial yaitu Bank Permata, Bank Buana, Bank Danamon, Bank NISP, Bank Lippo, Bank Internasional Indonesia BII, Bank Niaga, Bank Negara Indonesia BNI, Bank Ekspor Indonesia BEI, Bank Mandiri, Bank Central Asia BCA, Bank Tabungan Negara BTN. 5. Inflasi Inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang secara umum. Inflasi dihitung berdasarkan Survei Biaya Hidup SBH tahun 198889 di 27 ibukota provinsi dan dikelompokkan menjadi 4 kelompok barang dan jasa. Mulai bulan April 1998, inflasi dihitung berdasarkan SBH tahun 1996 di 44 kota dan dikelompokkan menjadi 7 kelompok barang dan jasa. Mulai bulan Oktober 1999, IHK gabungan dihitung di 43 kota dikurangi kota Dili. Mulai bulan Januari 2004, inflasi dihitung berdasarkan SBH tahun 2002 di 45 kota dan dikelompokkan menjadi 7 kelompok barang dan jasa. Inflasi tahunan y-o-y dihitung secara point-to-point yakni dengan membandingkan indeks bulan yang bersangkutan dengan indeks bulan yang sama tahun sebelumnya.

2.6. Hipotesis Penelitian