Produksi dan Produktivitas Teh Hitam Indonesia

20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 TAHUN TON 000

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Sebaran Data dalam Grafik

5.1.1. Produksi dan Produktivitas Teh Hitam Indonesia

Produksi teh hitam Indonesia dari tahun ke tahun selama kurun waktu 1979 sampai 2003 terus mengalami fluktuasi dengan kecendrungan meningkat. Pada saat terjadi gejolak politik dan ekonomi pada tahun 1997 produksi teh hitam Indonesia menurun. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada masa ini terjadi situasi yang kurang kondusif bagi kegiatan produksi. Tingkat keamanan yang rawan juga situasi politik yang tidak menentu membuat produsen berhati- hati. Namun pada tahun 1998, ketika nilai tukar rupiah terhadap dollar jatuh, mencapai di atas Rp 10000 per dollar Amerika Serikat, produksi teh pun meningkat seperti terlihat pada Gambar 2. Angka-angka tersebut masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan memberdayakan lahan- lahan pertanian milik petani ya ng belum dimanfaatkan secara intensif. Sumber : Departemen Pertanian 2003 diolah Gambar 2. Grafik Perkembangan Produksi Teh Hitam Indonesia Produksi teh Indonesia di atas masih kalah jauh dibandingkan dengan India. Pada tahun 1993 saja India sudah memproduksi 760826 ton dan dalam lima tahun terakhir angkanya selalu di atas 800 ribu ton. Pada tahun 2001, misalnya, tercatat 853701 ton, sedangkan di tahun 2002 tercatat 826165 ton. Produsen kedua terbesar teh adalah Cina yang pada tahun 1993 saja sudah memproduksi teh sebanyak sekitar 600 ribu ton dan dalam dua tahun terakhir 2001 dan 2002 produksinya sudah di atas 700 ribu ton. Kemudian disusul Sri Lanka yang memproduksi 233276 ton teh pada tahun 1993 dan pada tahun 2002 lalu sudah menjadi sekitar 310 ribu ton. Kenya di Afrika yang pada tahun 2001 lalu memproduksi 294631 ton dan tahun 2002 sebanyak 287044 ton, juga merupakan pesaing yang sulit dikalahkan Indonesia. Padahal, pada tahun 1970 produksi teh olahan negara itu sedikit di bawah Indonesia, yaitu 41077 ton produksi Kenya sedangkan Indonesia 44048 ton. Tabel 3. Peringkat Negara Produsen Teh Tahun 2001-2002 Negara 2001 2002 Produksi ton Persentase Produksi ton Persentase India 853701 27.9 826165 27.3 Cina 701699 23.1 703521 23.3 Sri Langka 296301 9.8 310032 10.3 Kenya 294631 9.8 287044 9.5 Indonesia 161202 5.3 157000 5.2 Lain- lain 752134 24.6 737870 24.4 Jumlah 3059668 100 3021632 100 Sumber : International Tea Committee,2003 Fluktuasi produksi dengan kecendrungan meningkat ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain fluktuasi permintaan teh hitam, produktivitas, peningkatan standar mutu sampai terjadinya krisis ekonomi. Nilai produktivias masih cenderung fluktuatif seperti terlihat pada Gambar 3. Berbagai upaya pengembangan perkebunan yang dilaksanakan selama ini belum sepenuhnya bisa memberikan peningkatan yang cukup berarti bagi produktivitas. Nilai produktivitas pada penelitian ini didapat dari pembagian antara total produksi teh hitam dibagi dengan luas lahan. Nugroho 2004 menyebutkan bahwa umumnya tanaman produksi teh telah berumur cukup tua bahkan masih ada yang merupakan peninggalan jaman Belanda sehingga produktivitasnya rendah, kemudian peremajaan yang berjalan kurang baik. Namun karena tiap tahun terjadi perluasan areal produksi maka produksi tiap tahunnya cendrung mengalami peningkatan. 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 19 79 19 81 19 83 1985 19 87 19 89 1991 19 93 19 95 19 97 1999 20 01 20 03 TAHUN KgHa Sumber : Departemen Pertanian 2003 diolah Gambar 3. Produktivitas Teh Hitam Indonesia 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Tahun

5.1.2. Tingkat Konsumsi Domestik Teh Hitam Indonesia