5.2.3. Fungsi Penawaran Ekspor Teh Hitam Indonesia
Penawaran ekspor teh hitam Indonesia QX
t
diduga sebagai fungsi dari Harga ekspor FOB PX
t
, Nilai tukar rupih terhadap dollar ER
t
, dan Dummy krisis D
t
, serta penawaran ekspor teh hitam Indonesia tahun sebelumnya QX
t- 1
. Hasil dugaan parameter persamaan penawaran ekspor teh hitam Indonesia bisa dilihat pada Tabel 6.
Variasi keragaman model penawaran ekspor teh hitam Indonesia dapat dijelaskan oleh variasi variabel penjelas dalam model sebesar 58.98 sedangkan
sekitar 41.2 lagi dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model. Hal ini sesuai dengan nilai koefisien determinasi R
2
dari model penawaran ekspor teh hitam Indonesia yaitu 0.5898. Nilai F hitung yang diperoleh dari uji-F adalah 7.188
sedangkan nilai F tabel yaitu 3.05 pada taraf nyata 1. Hal ini berarti bahwa variabel Harga ekspor FOB, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dan dummy krisis,
serta penawaran ekspor teh hitam Indonesia tahun sebelumnya secara bersama- sama memberikan pengaruh nyata terhadap volume ekspor teh hitam Indonesia.
Hasil uji T menunjukan bahwa Penawaran ekspor teh hitam Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh hampir semua variabel penjelas yaitu Nilai tukar rupiah terhadap
dollar ER
t
, dan Dummy krisis D
t
, serta penawaran ekspor teh hitam Indonesia tahun sebelumnya QX
t-1
dengan taraf signifikansi tidak lebih dari 5. Hampir semua tanda parameter yang ada memiliki kesesuaian dengan logika.
Tabel 6. Hasil Pendugaan Fungsi Penawaran Ekspor Teh Hitam Indonesia
Parameter T for H0:
Elastisitas Variable
DF Estimate
Parameter=0 Prob |T|
Jangka Pendek INTERCEP
1 26328
1.232 0.2323
PX
t
1 2778.443
0.323 0.7502
0.043 ER
t
1 4.639
2.426 0.0248
0.181 D
t
1 -33288
-2.359 0.0286
QX
t-1
1 0.594
4.058 0.0006
R-Square 0.5898
F Value 7.188
ProbF 0.0009
Nilai tukar exchange rate rupiah terhadap dollar juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor secara nyata pada taraf
signifikansi 5 . Nilai tukar memiliki tanda parameter yang sesuai dengan harapan yaitu 4.639, artinya adalah peningkatan nilai nominal rupiah terhadap
dollar satu satuan akan meningkatkan volume penawaran ekspor teh hitam Indonesia sebanyak 4.639 satuan ceteris paribus. Hal tersebut menunjukan
bahwa melemahnya nilai tukar rupiah merangsang peningkatan volume ekspor. Hal ini terjadi karena harga yang diterima eksportir dalam dollar ketika ditukar
kedalam rupiah nilainya menjadi besar, ketika hal ini terjadi maka logikanya eksportir akan melakukan peningkatan terhadap penawarannya. Nitai tukar
memiliki nilai elastisitas jangka pendek 0.181 artinya peningkatan 1 pada nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika akan menyebabkan kenaikan volume
ekspor sebanyak 0.181. Penawaran ekspor teh hitam Indonesia juga dipengaruhi secara nyata oleh
dummy krisis pada taraf signifikansi 5 . Dummy krisis memiliki nilai parameter
–33288 yang berarti bahwa krisis menjadi faktor penghambat dalam penawaran ekspor teh hitam Indonesia dan menurunkannya hingga 33288 satuan ceteris
paribus . Lonjakan biaya dan hilangnya kepercayaan masyarakat domestik dan
internasional akibat kekacauan politik dan tingkat keamanan yang rawan telah mengganggu aktivitas ekonomi menjadi pemicunya. Para pelaku pasar cenderung
memilih untuk menunggu keadaan lebih stabil. Inflasi juga telah me ningkatkan harga kebutuhan pokok sehingga tuntutan pemenuhan kesejahteraan menjadi
pilihan para pekarja. Di lain pihak industri teh merupakan industi padat karya sehingga ketika hal tersebut terjadi maka biaya produksi meningkat jika tidak
maka produksi akan lumpuh dan menurunkan penawaran ekspor. Variabel lain yang berpengaruh nyata adalah penawaran ekspor tahun sebelumnya. Lag
penawaran ekspor ini nyata pada taraf signifikansi 1 dengan tanda parameter positif sebesar 0.594 yang berarti bahwa kenaikan permintaan tahun sebelumnya
sebanyak satu satuan akan meningkatkan permintaan tahun berikutnya sebesar 0.594 satuan ceteris paribus. Peningkatan penawaran ekspor tahun sebelumnya
akan memacu eksportir untuk lebih meningkatkan penawarannya. Pada hasil estimasi ini tanda parameter variabel harga sesuai dengan
hipotesa yaitu positif. Menurut hipotesa berdasar teori penawaran, kenaikan harga akan memicu eksportir meningkatkan penawaran. Hal tersebut terjadi juga pada
kasus ini kenaikan harga meningkatkam vo lume penawaran. Namun harga ekspor berdasarkan hasil dugaan tidak berpengaruh secara nyata terhadap model.
Terdapat beberapa hal yang memungkinkan hal tersebut bisa terjadi antara lain yaitu karena komoditas teh hitam adalah komoditas yang relatif inelastis, menurut
penelitian terdahulu perubahan yang terjadi pada harga tidak terlalu
mempengaruhi permintaan ataupun penawaran. Seperti pada masa krisis misalnya ketika harga tinggi volume penawaran Indonesia malah turun drastis karena
berbagai hal di dalam negeri seperti gejolak keamanan dan politik. Pada penelitian ini harga ekspor teh hitam Indonesia juga bisa dikatakan kurang responsif
terhadap penawaran ekspor hal ini terlihat dari nilai elastisitasnya yang kecil yaitu 0.043.
5.2.4. Fungsi Harga Domestik Teh Hitam Indonesia