Keramik dinding diproduksi karena didasarkan pada sifat durabilitas yaitu kemampuan keramik untuk melapisi dinding dari bahaya lumut karena terkena air
terus-menerus di kamar mandi, sehingga dengan dilapisi oleh keramik dinding maka dinding akan lebih tahan lama dan mudah dibersihkan ASAKI, 2007.
Keramik saniter diproduksi karena memiliki sifat untuk mengontrol proses pembilasan. Dengan produk saniter dari keramik manusia dapat menghemat
penggunaan air, contohnya untuk kloset duduk yang disertai dengan alat pembilasan yang jauh lebih menghemat air daripada kloset dari semen biasa yang
lebih banyak menggunakan air dalam pembilasan ASAKI, 2007. Produk-produk keramik saniter antara lain yaitu : bak cuci keramik; baskom cuci; alas baskom
cuci; bak mandi; bidet; bejana; kloset; bak pembilasan; tempat buang air kecil urinals; dan perlengkapan sanitasi lainnya Buku Tarif Bea Masuk Indonesia.
Keramik pecah-belahperalatan rumah tangga tableware yaitu peralatan rumah tangga yang terbuat dari keramik. Terdiri dari bermacam-macam jenis
mulai dari gelasmug; piring; mangkok hingga gabungan dari ketiganya seperti satu set peralatan makan ASAKI, 2007.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu
Hapsari 2007, melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor gula Indonesia. Dalam menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi impor, peneliti menggunakan metode Ordinary Least Square OLS dengan analisis regresi linear berganda dan model Double Log. Variabel
yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor gula adalah produksi gula domestik, populasi, harga gula domestik, nilai tukar,
dummy tarif impor. Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa populasi dan
harga gula domestik mempunyai hubungan positif dengan volume impor gula, sedangkan variabel produksi gula domestik, nilai tukar, dan dummy tarif impor
berpengaruh negatif terhadap volume impor gula. Penelitian tentang impor yang dilakukan oleh Komarudin 2005, yaitu
menganalisis permintaan impor buah apel di Indonesia. Selain menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan impor buah apel, Komarudin juga
menganalisis tentang trendpola impor, harga impor, dan nilai tukar rupiah dari beberapa negara yang diamati. Pemilihan negara-negara tersebut didasarkan pada
negara terbesar yang mengekspor apel ke Indonesia. Dalam menguji faktor-faktor yang mempengaruhi impor apel Indonesia, variabel-variabel yang diduga
mempengaruhi impornya adalah harga impor buah apel, nilai tukar rupiah, PDB Indonesia, serta volume impor buah apel dari beberapa negara yang diamati.
Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor digunakan analisis regresi data panel model cross sectionally correlated and time wise
autoregressive . Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh nyata terhadap permintaan impor yaitu harga impor, lag permintaan impor dalam selang kepercayaan 95 persen sedangkan PDB dan nilai tukar
rupiah tidak berpengaruh nyata terhadap volume impor apel. Rahmawati 2005, melakukan penelitian tentang bagaimana dampak
kebijakan tarif impor gula serta variabel-variabel yang mempengaruhi volume impor gula. Dalam menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi volume
impor digunakan model Regresi Linier Berganda dengan metode Ordinary Least