V. KERAGAAN KEGIATAN IMPOR KOMODITAS KERAMIK DI INDONESIA
5.1. Kegiatan Impor Komoditas Keramik
Beberapa permasalahan yang dialami oleh para produsen dan pelaku bisnis di industri keramik Indonesia, menjadi alasan bagi para produsen untuk menjadi
importir keramik daripada memproduksi keramik di dalam negeri. Permasalahan tersebut diawali dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM dan gas alam,
rencana kenaikan tarif listrik, ancaman demonstrasi buruh, maraknya keramik ilegal dari China dengan harga yang lebih murah, hingga kebijakan pemerintah
yang kurang mendukung. Permasalahan tersebut membuat para produsen memiliki anggapan lebih menguntungkan menjadi importir daripada
memproduksi keramik di dalam negeri. Biaya produksi keramik di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan negara lain
1
. Dari segi bahan baku, selain mengimpor produk keramik barang jadi,
Indonesia juga mengimpor bahan baku keramik meskipun beberapa jenis bahan baku tersedia didalam negeri. Produsen keramik tableware TW keramik pecah-
belahperalatan rumah tangga mengimpor bahan baku keramik dan produk keramik setengah jadi yang sudah siap pakai untuk kemudian diselesaikan
finishing di Indonesia dan diekspor kembali Hasil Kajian Dirjen IKAH, Dept.Perindustrian, 2003.
2
http:www.wartaekonomi.com. ”Jejak Langkah Si Penjual Keramik”. Selasa, 6 Juni 2006.
Dari segi harga dan pasar, maraknya produk keramik impor dalam beberapa tahun terakhir ini dinilai oleh para produsen keramik Indonesia sangat merugikan.
Hal ini terjadi karena produk-produk keramik impor tersebut sudah menguasai pasar keramik domestik dengan strategi harga yang lebih murah dibandingkan
produk keramik domestik. Umumnya negara-negara pemasok keramik dapat menjual dengan harga yang lebih murah karena biaya produksi di negara pemasok
tersebut lebih rendah. Berdasarkan Tabel 6 lampiran 1 menunjukan bahwa dari semua jenis
produk yang dihasilkan oleh industri keramik Indonesia, ketiga jenis produk keramik yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan produk keramik yang
paling banyak diimpor. Oleh karena itu ketiga jenis produk keramik ini dijadikan objek penelitian yang diharapkan dapat mewakili industri keramik secara
keseluruhan. Selain dilihat dari sisi ekspor, ketiga jenis produk keramik yang dianalisis
dalam penelitian ini juga lebih banyak diekspor dibandingkan produk keramik lainnya. Maraknya produk keramik impor keramik lantai, tableware, dan saniter
di pasar keramik dalam negeri bukan berarti ketiga jenis produk keramik tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Dilihat dari jumlah yang diproduksi dan
diekspor menunjukan bahwa maraknya impor bukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dari ketiga jenis keramik yang dianalisis dalam penelitian ini, jenis keramik tableware
TW adalah produk keramik yang paling banyak diimpor. Volume impor keramik TW yang lebih besar tersebut disebabkan karena produk keramik