Dari segi harga dan pasar, maraknya produk keramik impor dalam beberapa tahun terakhir ini dinilai oleh para produsen keramik Indonesia sangat merugikan.
Hal ini terjadi karena produk-produk keramik impor tersebut sudah menguasai pasar keramik domestik dengan strategi harga yang lebih murah dibandingkan
produk keramik domestik. Umumnya negara-negara pemasok keramik dapat menjual dengan harga yang lebih murah karena biaya produksi di negara pemasok
tersebut lebih rendah. Berdasarkan Tabel 6 lampiran 1 menunjukan bahwa dari semua jenis
produk yang dihasilkan oleh industri keramik Indonesia, ketiga jenis produk keramik yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan produk keramik yang
paling banyak diimpor. Oleh karena itu ketiga jenis produk keramik ini dijadikan objek penelitian yang diharapkan dapat mewakili industri keramik secara
keseluruhan. Selain dilihat dari sisi ekspor, ketiga jenis produk keramik yang dianalisis
dalam penelitian ini juga lebih banyak diekspor dibandingkan produk keramik lainnya. Maraknya produk keramik impor keramik lantai, tableware, dan saniter
di pasar keramik dalam negeri bukan berarti ketiga jenis produk keramik tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Dilihat dari jumlah yang diproduksi dan
diekspor menunjukan bahwa maraknya impor bukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dari ketiga jenis keramik yang dianalisis dalam penelitian ini, jenis keramik tableware
TW adalah produk keramik yang paling banyak diimpor. Volume impor keramik TW yang lebih besar tersebut disebabkan karena produk keramik
TW lebih banyak jenis atau macamnya dan memiliki perbedaan harga yang cukup besar dengan produk keramik impor. Dari segi persaingan, lonjakan impor
keramik ini membuat pemerintah menetapkan beberapa kebijakan untuk melindungi produsen domestik dan membatasi impor. Kebijakan pemerintah itu
antara lain adalah peningkatan tarif Bea Masuk BM, pengenaan tarif Safeguard, dan juga rencana verifikasi impor keramik di negara asal. Peningkatan impor juga
dapat mengindikasikan bahwa dari segi produksi didalam negeri belum efisien, sehingga aspek produksi di industri keramik dalam negeri perlu diperbaiki.
5.2. Negara Pemasok Keramik Impor dan Komoditas Keramik Impor Utama
Selain Indonesia yang memiliki industri keramik dan telah menghasilkan berbagai produk keramik berkualitas, terdapat juga beberapa negara sebagai
penghasil keramik bahkan telah mengekspor keramik tersebut ke beberapa negara termasuk Indonesia. Dari beberapa negara pemasok keramik ke Indonesia,
diantaranya adalah negara berkembang. Hal ini terjadi karena pendirian pabrik- pabrik pembuatan keramik akan menyebabkan polusi udara sebagai sisa dalam
proses produksi, dan negara maju tidak menginginkan adanya polusi udara tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab mayoritas pabrik keramik didirikan di
negara-negara berkembang. Begitu juga halnya dengan Indonesia, untuk keramik saniter di pasar domestik terdapat 8 produsen besar PT Surya Toto Indonesia, PT
Indo American CeramicAmerican Standard Indonesia, PT Inti Furin Keramindo, PT Radian Ceramika, PT Phoenix Sanitair, PT Inax Internasional, PT Pearl, PT
Sarana Purna Cipta dengan kapasitas keseluruhan mencapai 4.36 juta unit,
dimana kedelapan produsen tersebut berstatus PMA Penanaman Modal Asing www.republika.co.id.
Besarnya peluang pasar produk keramik baik keramik lantaiubin, TW, maupun saniter di Indonesia, membuat Indonesia menjadi salah satu negara
tujuan ekspor produk keramik dari negara-negara produsen lainnya. Pada akhirnya selain produksi lokal, terdapat juga produk-produk keramik dari negara lain yang
juga mengisi pasar domestik. Secara keseluruhan untuk ketiga jenis produk keramik, China merupakan
negara pemasok utama produk-produk keramik impor ke Indonesia. Dimana serbuan keramik impor China khususnya yang ilegal telah merugikan produsen
dan industri keramik domestik. Berdasarkan hasil penelitian Dept. Perindustrian, bahwa produk keramik impor yang masuk ke Indonesia 90 persennya berasal dari
China. Produk keramik ilegal yang masuk ke Indonesia sangat merugikan negara,
karena produk-produk tersebut tidak membayar pajak yang telah ditetapkan. Berdasarkan data Bea dan Cukai China terjadi perbedaan nilai yang signifikan
antara data ekspor keramik China ke Indonesia dengan data impor keramik Indonesia dari China versi BPS.
Tabel 7. Perbedaan Data Ekspor China ke Indonesia dan Data Impor Indonesia dari China.
Tahun Satuan Bea
Cukai China
BPS Indonesia
Selisih
2003 US 62500
39400 23100
2004 US 80000
55900 24100
2005 US 91500
41300 50200
Sumber : Dept. Perindustrian, 2002.