Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
dummy tarif impor. Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa populasi dan
harga gula domestik mempunyai hubungan positif dengan volume impor gula, sedangkan variabel produksi gula domestik, nilai tukar, dan dummy tarif impor
berpengaruh negatif terhadap volume impor gula. Penelitian tentang impor yang dilakukan oleh Komarudin 2005, yaitu
menganalisis permintaan impor buah apel di Indonesia. Selain menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan impor buah apel, Komarudin juga
menganalisis tentang trendpola impor, harga impor, dan nilai tukar rupiah dari beberapa negara yang diamati. Pemilihan negara-negara tersebut didasarkan pada
negara terbesar yang mengekspor apel ke Indonesia. Dalam menguji faktor-faktor yang mempengaruhi impor apel Indonesia, variabel-variabel yang diduga
mempengaruhi impornya adalah harga impor buah apel, nilai tukar rupiah, PDB Indonesia, serta volume impor buah apel dari beberapa negara yang diamati.
Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor digunakan analisis regresi data panel model cross sectionally correlated and time wise
autoregressive . Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh nyata terhadap permintaan impor yaitu harga impor, lag permintaan impor dalam selang kepercayaan 95 persen sedangkan PDB dan nilai tukar
rupiah tidak berpengaruh nyata terhadap volume impor apel. Rahmawati 2005, melakukan penelitian tentang bagaimana dampak
kebijakan tarif impor gula serta variabel-variabel yang mempengaruhi volume impor gula. Dalam menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi volume
impor digunakan model Regresi Linier Berganda dengan metode Ordinary Least
Square OLS. Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi impor gula adalah
produksi gula domestik, konsumsi gula domestik, tarif impor gula, harga gula domestik, harga gula luar negeri, kursnilai tukar rupiah terhadap dolar, dan
pendapatan nasionalGNP Gross National Product. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa variabel produksi dan kurs
mempunyai hubungan yang negatif dengan volume impor gula, sedangkan variabel konsumsi dan tarif memiliki hubungan yang positif dengan volume
impor gula. Akan tetapi variabel harga domestik, harga luar negeri, pendapatan nasional tidak berpengaruh terhadap volume impor gula dalam taraf nyata 5
persen. Situmorang 2005, melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dan impor beras Indonesia. Dimana model yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan
impor beras terdiri dari lima persamaan struktural yaitu, luas areal panen tanaman padi, produktivitas padi, harga gabah ditingkat petani, impor beras Indonesia dan
harga impor beras Indonesia. Analisisnya menggunakan model persamaan simultan dengan metode Two Stages Least Squares 2SLS.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa dari variabel- variabel harga impor beras, produksi beras, jumlah penduduk, nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika, dan lag impor beras, hanya variabel harga impor beras yang berpengaruh nyata terhadap impor beras Indonesia.
Sedangkan penelitian tentang komoditas keramik pernah dilakukan oleh Samosir 2000, mengenai Analisis Faktor-faktor Penghambat UKM Produsen
Eksportir PE dan UKM Indirect Eksportir IE di Subsektor Industri Keramik Dalam Melakukan Ekspor dengan studi kasus Sentra Industri Kasongan,
Kabupaten Bantul, Propinsi D.I. Yogyakarta. Dalam penelitiannya Samosir menganalisis tiga permasalahan yaitu 1 bagaimana gambaran dari kegiatan
ekspor yang dilaksanakan oleh UKM PE dan UKM IE, 2 aspek-aspek apa saja yang terkandung dalam gambaran kegiatan tersebut, misalnya komoditi yang
dominan, negara tujuan ekspor, sistem pembayaran yang diterima dan lain sebagainya, dan 3 faktor-faktor apa saja yang menjadi permasalahan bagi UKM
PE dan UKM IE dalam melakukan kegiatan ekspor. Sehingga dengan diidentifikasinya faktor-faktor penghambat tersebut, maka dapat dirumuskan
kebijakan pemerintah yang dapat membantu UKM PE dan UKM IE dalam melakukan ekspor. Dari hasil penelitian bahwa kinerja ekspor UKM PE dan UKM
IE dipengaruhi oleh dua faktor penghambat yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang cukup mempengaruhi kinerja ekspor UKM antara
lain: 1 manajemen yang bersifat tradisional atau manajemen keluarga, 2 likuiditas atau modal kerja yang cenderung menurun akibat krisis ekonomi, dan
3 upah tenaga kerja yang didominasi adanya kenaikan inflasi dan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Sedangkan faktor eksternal yang sangat
mempengaruhi kinerja ekspor UKM adalah : 1 kenaikan suku bunga perbankan yang cukup tinggi mengakibatkan kelangkaan modal tambahan untuk
memproduksi barang, 2 kenaikan harga baku lebih dipengaruhi adanya sebagian bahan baku terutama dalam finishing masih diimpor, 3 kurangnya informasi
pasar baik itu negara-negara yang menjadi orientasi pasar produk UKM maupun
desain produk yang belum mengikuti keinginan pasar up to date, dan 4 kurangnya dukungan Pemerintah Daerah dan rendahnya koordinasi antar instansi
terkait dalam melakukan pembinaan UKM setempat. Suhalis 1991, dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Penawaran
Ekspor Teh Hitam Indonesia dan Permintaan Impor Teh Hitam Dunia menganalisis tentang 1 penawaran ekspor teh hitam dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, 2 permintaan impor teh hitam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan 3 integrasi pasar teh hitam antara pasar London dan
pasar Jakarta. Dimana dalam penelitiannya untuk menganalisis permintaan impor teh hitam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, digunakan model regresi
linear berganda dengan model Double Log. Variabel–variabel yang digunakan untuk menduga permintaan impor teh hitam adalah permintaan impor teh hitam
dunia satu tahun sebelumnya dan permintaan impor teh hitam dua tahun sebelumnya, harga riil teh hitam di London yang telah dideflasi dengan domestic
absorption prices , dan GNP total perkapita lima negara pengimpor utama teh
hitam. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa permintaan impor teh hitam dunia
dipengaruhi oleh permintaan impor teh hitam satu tahun sebelumnya dan permintaan impor teh hitam dua tahun sebelumnya, sedangkan pengaruh faktor
harga dan GNP perkapita bersifat inelastis. Bahwa dari hasil elastisitas pendapatan, kebijakan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk merangsang
perubahan pengaruh konsumsi tidak akan efektif dalam meningkatkan volume impor teh hitam dunia.
Surifanni 2004, mengadakan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan impor kedelai dari Amerika Serikat AS dan aliran
impor kedelai ke Indonesia serta faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap aliran impor tersebut. Data yang digunakan dalam penelitiannya adalah data time
series pertahun dari tahun 1983 sampai tahun 2002 dan data cross section tahun
2001. Sedangkan untuk mengolah data digunakan software Minitab13.20. Model yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
impor adalah model impor sedangkan model yang digunakan untuk menjawab permasalahan aliran impor kedelai adalah model gravity. Dimana kedua model
tersebut diselesaikan dengan metode Ordinary Least Square OLS. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
komoditi yang digunakan dalam penelitian sebelumnya adalah komoditi pangan, sedangkan komoditi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah komoditi papan
tempat tinggal yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu keramik lantai, keramik tableware
, dan keramik saniter. Selain itu analisis impor yang dilakukan dalam penelitian ini secara umum tidak terspesifikasi untuk beberapa negara saja,
melainkan untuk semua negara yang terlibat dalam perdagangan komoditas keramik. Dalam penelitian ini juga akan dicantumkan hasil percobaan kombinasi
berbagai macam variabel yang digunakan untuk menduga model permintaan volume impor masing-masing jenis keramik. Akan tetapi dalam penelitian ini
tetap digunakan metode OLS, hal ini karena metode tersebut mudah digunakan dan diinterpretasikan hasil regresinya serta sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dengan adanya penelitian ini.
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu ini, bahwa secara umum variabel yang digunakan untuk menduga model permintaan impor antara lain adalah
produksi, harga komoditi itu sendiri, harga komoditi substitusi, nilai tukar, pendapatan baik GDP nasional maupun GDP perkapita, jumlah peduduk, dan
tarif. Sedangkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi impor suatu komoditi digunakan metode Ordinary Least Square OLS dengan analisis
regresi linier berganda.