Negara Pemasok Keramik Impor dan Komoditas Keramik Impor Utama
dimana kedelapan produsen tersebut berstatus PMA Penanaman Modal Asing www.republika.co.id.
Besarnya peluang pasar produk keramik baik keramik lantaiubin, TW, maupun saniter di Indonesia, membuat Indonesia menjadi salah satu negara
tujuan ekspor produk keramik dari negara-negara produsen lainnya. Pada akhirnya selain produksi lokal, terdapat juga produk-produk keramik dari negara lain yang
juga mengisi pasar domestik. Secara keseluruhan untuk ketiga jenis produk keramik, China merupakan
negara pemasok utama produk-produk keramik impor ke Indonesia. Dimana serbuan keramik impor China khususnya yang ilegal telah merugikan produsen
dan industri keramik domestik. Berdasarkan hasil penelitian Dept. Perindustrian, bahwa produk keramik impor yang masuk ke Indonesia 90 persennya berasal dari
China. Produk keramik ilegal yang masuk ke Indonesia sangat merugikan negara,
karena produk-produk tersebut tidak membayar pajak yang telah ditetapkan. Berdasarkan data Bea dan Cukai China terjadi perbedaan nilai yang signifikan
antara data ekspor keramik China ke Indonesia dengan data impor keramik Indonesia dari China versi BPS.
Tabel 7. Perbedaan Data Ekspor China ke Indonesia dan Data Impor Indonesia dari China.
Tahun Satuan Bea
Cukai China
BPS Indonesia
Selisih
2003 US 62500
39400 23100
2004 US 80000
55900 24100
2005 US 91500
41300 50200
Sumber : Dept. Perindustrian, 2002.
Membanjirnya produk keramik impor mengancam industri keramik dalam negeri, karena harga beberapa produk impor lebih rendah sehingga persaingan
dilihat dari segi harga bukan kualitas. Daya saing keramik domestik lemah dari segi harga, karena struktur biaya di Indonesia yang masih tinggi.
Tabel 8. Negara Pemasok Utama Keramik Lantai HS 6907 dan 6908.
VOLUME Kg NEGARA
PEMASOK UTAMA 1999 2000 2001 2002 2003 2004
REP.RAKYAT CINA
65192 854183
7423828 18134039
49671479 136189215 THAILAND 738476
4048695 1625643
751205 868591
1854918 SPANYOL 104890
1181808 1167850
3676763 1572337
1078025 ITALIA 106722
597020 668587
706058 549164
504024 TAIWAN 6497
276330 1443559
64893 12029
1540931 HONGKONG 1267
5280 656593
325608 447003
1287110 SINGAPURA 8305
512324 98352
6285 71624
994033 AUSTRALIA 23022
3390 133926
266553 134479
109405
Sumber : ASAKI, diolah.
Kondisi keramik lantai jauh lebih aman jika dibandingkan dengan keramik tableware
TW dan keramik saniter. Dari segi kualitas produk keramik lantai lebih unggul dan tidak kalah bersaing dengan produk impor serupa. Selain itu
supply dalam negeri juga tetap terjaga. Untuk keramik lantai, China masih
menjadi negara pemasok terbesar diantara negara lainnya. Sama halnya dengan keramik saniter, negara-negara pemasok keramik lantai juga tidak hanya berasal
dari benua Asia saja, tetapi juga dari Eropa. Meskipun impor keramik lantai dari China cukup besar, akan tetapi harga produk impor dari China masih diatas harga
domestik sehingga produsen keramik lantai masih aman. Persaingan terjadi dari segi kualitas bukan harga.
Untuk keramik TW selain dari China, impor juga berasal dari Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Malaysia,
Perancis, Republik Korea, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Tabel 9. Negara Pemasok Utama Keramik Tableware
HS 6911dan 6912 .
VOLUME Kg NEGARA
PEMASOK UTAMA 1999 2000 2001 2002 2003 2004
REP.RAKYAT CINA
11664970 22802445
18517869 35795621
40522773 55818652
HONGKONG 25436 532821
370388 354140
1174323 627377
JEPANG 1740 34144
34147 286146
78817 31747
SINGAPURA 37525 257674
272936 38249
170366 132062
THAILAND 3952 72546
17845 110181
10575 46244
Sumber : ASAKI, diolah.
Dari tabel tersebut menunjukan bahwa negara yang pasokannya paling besar adalah China. Bahkan pada tahun 2002, produk impor China mencapai 97 persen
dari total impor pada tahun itu dengan harga rata-rata impor US 400 per ton Dept. Perindustrian, 2003. China memiliki daya saing dengan negara lain karena
tersedianya bahan baku keramik dengan kualitas baik serta rendahnya tarif BM Indonesia untuk keramik TW baik untuk HS 6911 maupun HS 6912 yaitu sebesar
5 persen. Selain itu dari tabel diatas terlihat bahwa negara-negara pemasok keramik TW utama semuanya berasal dari Asia.
Besarnya volume impor China disebabkan produksi keramik TW di China telah melampaui kebutuhan nasionalnya, oleh karena itu China mengekspor
produk-produk keramik tersebut ke berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. China juga membanjiri pasar dunia dengan harga yang murah. Berbeda dengan
keramik lantai yang permintaannya masih cukup tinggi di negaranya China, sehingga ekspor keramik lantai tergolong rendah.
Keramik TW adalah jenis keramik yang paling besar terkena dampak lonjakan impor. Berdasarkan hasil penelitian KPPI Komite Pengamanan
Perdagangan Indonesia dalam kurun waktu dari tahun 1999 sampai 2004, industri keramik TW dalam negeri menerima kerugian serius yang disebabkan kenaikan
impor secara signifikan. Keramik saniter pun terkena lonjakan impor, karena prospek pasar produk
saniter yang bagus di Indonesia. Tingkat konsumsi bagi masyarakat kelas atas yang masih tinggi juga masih banyaknya kebutuhan akan produk saniter bagi
masyarakat kelas menengah bawah membuat industri keramik saniter menarik bagi produsen dari luar negeri untuk mengisi pasar lokal. Sama halnya dengan
keramik tableware TW, China pun menempati urutan pertama sebagai negara pemasok produk saniter ke Indonesia. China mengisi segmen pasar bagi kelas
menengah bawah dan lebih mementingkan volume daripada kualitas dan nilai produk. Keramik impor China tersebut banyak yang ilegal yang berarti tidak
membayar pajak, sehingga harganya lebih rendah dari produk dalam negeri yang sejenis. Komoditi utamanya yaitu keramik kloset jongkok.
Tabel 10. Negara Pemasok Utama Keramik Saniter HS 6910.
VOLUME Kg NEGARA
PEMASOK UTAMA
1999 2000 2001 2002 2003 2004 REP.RAKYAT
CINA 9398
137815 371612
977699 2120717
6859604 SINGAPURA 16613
23389 24631
7790 16959
106421 AMERIKA
SERIKAT 8820
7129 50312
19881 14168
41167 ITALIA 41147
143 8511
10355 18777
19653 SPANYOL 111
2599 2557
7462 57889
TAIWAN 6149 30265
3457 7973
8285 787
JEPANG 3311 2285
149 348
1626 3802
Sumber : ASAKI, diolah.
Dilihat dari perkembangan negara pemasok keramik saniter ke Indonesia dari tahun 1999 sampai 2004, bahwa untuk keramik saniter negara pemasoknya
lebih bervariasi tidak hanya dari Asia saja tetapi juga dari Eropa. Amerika serikat turut berperan karena salah satu pabrik keramik saniter di Indonesia merupakan
kerjasama dengan Amerika PMA dari Amerika, dimana merek keramik saniter perusahaan itu sudah terkenal dikalangan konsumen produk saniter. Meskipun
harganya relatif mahal tapi tetap memiliki segmen pasar sendiri yaitu masyarakat kelas atas, perusahaan, dan hotel-hotel berbintang.
Dilihat secara keseluruhan, bahwa negara China memang mendominasi pasar domestik dengan berbagai jenis keramik. China memang memiliki bahan
baku yang berkualitas dan memiliki struktur biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia dan juga negara lainnya. Sedangkan keramik
impor paling banyak adalah keramik tableware TW. Meskipun volume impor keramik lantai lebih besar dari keramik TW, akan tetapi dilihat dari volume
produksi keramik TW domestik yang jauh lebih kecil dari keramik lantai, dengan volume impor sebesar itu, keramik TW jauh lebih besar terkena dampak impor
keramik. Keramik TW juga memiliki bermacam-macam jenis dan bentuk sehingga lebih bervariasi dan banyak produk impornya.
5.3. Perkembangan Impor komoditas Keramik dari Beberapa Aspek 5.3.1. Aspek Pasar
Penguasaan pasar produk keramik impor tidak bisa dianggap sesuatu hal yang kecil. Dalam kurun waktu tahun 1999 hingga 2004, industri keramik
nasional dihadapkan pada maraknya produk keramik impor dengan harga yang
lebih murah. Dengan strategi harga tersebut produk keramik impor mendapat posisi yang cukup kuat dipasar dalam negeri. Hal itulah yang dianggap para
produsen sangat merugikan mereka, karena mempengaruhi sistem perdagangan didalam negeri dan menyebabkan persaingan yang tidak sehat antar sesama
produsen lokal dalam mengimbangi harga produk keramik impor. Bagi keramik tableware TW yang lebih terkena dampak lonjakan impor
ini, adanya produk keramik impor sangat merugikan. Pada tahun 1999 nilai persentase impor dalam menyerap pasar domestik hanya sebesar 46.9 persen
kemudian meningkat pada tahun 2000 menjadi sebesar 65.7 persen. Kemudian pada tahun 2001 persentase tersebut menurun menjadi sebesar 48.3 persen akan
tetapi pada tahun 2003 meningkat tajam menjadi sebesar 70.7 persen. Hal tersebut juga terjadi pada keramik saniter dan keramik lantai.
Tabel 11. Persentase Total Impor Nasional Terhadap Kebutuhan Domestik.
Tahun Keramik Lantai Keramik
Tableware Keramik
Saniter
2000 0.5 65.7
20.0 2001 0.6
48.3 4.7
2002 1.3 72.4
3.3 2003 2.9
73.9 6.5
2004 5.8 81.0
15.6 2005 November
5.3 68.5
13.8
Sumber : ASAKI 2000-2005.
Dari persentase tersebut menunjukan bahwa keramik impor tersebut mampu menyerap kebutuhan domestik. Hal ini terjadi karena dari keseluruhan keramik
impor yang masuk ke Indonesia terdapat beberapa keramik yang masuk ke Indonesia dengan cara yang ilegal. Selain itu beberapa produk keramik impor
memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan harga keramik domestik. Bagi