Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi impor diantaranya adalah produksi masing-masing jenis keramik domestik, harga domestik masing-masing jenis keramik, harga impor masing-masing jenis keramik, nilai tukar, Produk Domestik Bruto PDBGDP, dan dummy yaitu kondisi sebelum dan pada saat terjadinya krisis ekonomi. Dimana untuk menduga model volume impor digunakan analisis regresi linear berganda. Sementara keragaan kegiatan impor komoditas keramik meliputi negara- negara yang memasok keramik ke Indonesia; komoditi keramik impor yang paling besar; penguasaan pasar produk keramik impor; harga produk keramik impor; persaingan antar produsen keramik domestik dan produsen luar negeri; dan juga bahan baku keramik di Indonesia serta produksi industri keramik dalam negeri. Diharapkan dengan hasil analisis tersebut kita dapat mengungkapkan hal-hal yang lebih dalam mengenai impor komoditas keramik serta dapat dijadikan masukan bagi pemerintah maupun memberikan gambaran mengenai kondisi industri keramik Indonesia dimasa yang akan datang khususnya dalam menghadapi persaingan global. Selain itu dengan penelitian ini dapat diketahui apakah perilaku komoditas keramik Indonesia sesuai dengan teori ekonomi. Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Keterangan : : tidak termasuk ruang lingkup analisis penelitian. Perdagangan Komoditas Keramik di Indonesia Keramik Lantai, Keramik Tableware, dan Keramik Saniter Produksi Domestik Impor Keragaan Kegiatan Impor Komoditas Keramik di Indonesia 1. Kegiatan impor komoditas keramik. 2. Negara-negara pemasok keramik. 3. Perkembangan impor komoditas keramik dari beberapa aspek, yaitu aspek pasar, harga, persaingan, bahan baku, dan produksi. Implikasi Kebijakan Industri Keramik Indonesia Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Impor 1. Produksi keramik domestik 2. Harga keramik domestik 3. Harga keramik impor 4. Nilai tukar rupiah 5. Produk Domestik Bruto PDB 6. Dummy sebelum krisis dan pada saat krisis

3.3. Hipotesis

Hipotesis sementara yang digunakan dalam menentukan variabel-variabel yang mempengaruhi volume impor komoditas keramik Indonesia, adalah : 1. Produksi keramik domestik memiliki hubungan negatif dengan volume impor yang berarti semakin besar produksi keramik cateris paribus didalam negeri maka akan semakin kecil volume impor. 2. Harga keramik domestik memiliki hubungan positif dengan volume impor, artinya meningkatnya harga keramik didalam negeri akan meningkatkan volume impor keramik. Hal ini disebabkan ketika harga keramik didalam negeri meningkat cateris paribus konsumen akan beralih membeli produk keramik impor yang harganya lebih murah. 3. Harga keramik luar negeri memiliki hubungan negatif dengan volume impor, artinya meningkatnya harga keramik diluar negeri impor maka akan semakin kecil volume impor. Hal ini disebabkan ketika harga keramik diluar negeri meningkat cateris paribus konsumen akan beralih membeli produk keramik buatan dalam negeri yang harganya lebih murah. 4. Kurs nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing memiliki hubungan negatif dengan volume impor. Semakin tinggi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing maka volume impor akan semakin kecil. Terdepresiasinya mata uang domestik terhadap mata uang asing akan menyebabkan naiknya harga produk keramik diluar negeri terkait dengan nilai tukar domestik, sehingga konsumen akan beralih membeli produk keramik buatan dalam negeri. 5. PDB Produk Domestik Bruto Indonesia memiliki hubungan positif dengan volume impor, artinya semakin besar nilai pendapatan nasional Indonesia akan semakin besar volume impor. 6. Variabel dummy sebelum dan pada saat krisis ekonomi memiliki hubungan negatif dengan volume impor. Dummy bernilai 0 berarti sebelum krisis, sedangkan dummy bernilai 1 berarti pada saat terjadinya krisis. Pada saat dummy bernilai 1 pada masa krisis dari sisi konsumen permintaan impor maka volume impor akan menurun. Hal ini disebabkan pada masa krisis ekonomi, daya beli konsumen dalam negeri menurun. Akan tetapi dari sisi produsen keramik, munculnya beberapa permasalahan yang pada krisis ekonomi telah memicu masuknya produk keramik impor dari berbagai negara produsen keramik didunia ke pasar keramik dalam negeri.

3.4. Batasan Operasional Variabel

1. Komoditas keramik terdiri dari tiga jenis yaitu keramik lantai, keramik tableware , dan keramik saniter.

2. Volume Impor VI adalah jumlah kuantitas masing-masing jenis keramik

dalam satuan Kg yang berasal dari negara lain untuk diperjualbelikan di Indonesia.

3. Produksi keramik Q adalah jumlah kuantitas masing-masing jenis keramik

dalam satuan M 2 untuk keramik lantai dan dalam satuan Kg untuk keramik tableware dan saniter yang diproduksi atau dihasilkan oleh industri keramik Indonesia.