Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

4. Penyusunan hirarki ; PHA mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat, 5. Pengukuran ; PHA memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan bertujuan untuk menetapkan prioritas, 6. Konsistensi ; PHA melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas, 7. Sintesis ; PHA menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif, 8. Tawar-menawar ; PHA mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka, 9. Penilaian dan konsensus ; PHA tidak memaksakan konsensus tetapi men- sintesiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda, dan 10. Pengulangan proses ; PHA memungkinkan organisasi memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Rendahnya mutu produk jahe segar dengan kontinuitasnya yang tidak lancar sebagai bahan baku industri jahe di Indonesia mendorong dilakukannya berbagai upaya pengembangan bisnis jahe agar dapat memberikan manfaat benefit yang optimal kepada para pelaku agribisnisnya, baik yang di sektor hulu dalam hal ini adalah petani jahe maupun yang di sektor hilir dalam hal ini adalah pengusaha industri pengolahan jahe. Konsep manajemen strategi digunakan untuk merumuskan alternatif strategi yang diharapkan dapat menjadi solusi handal bagi permasalahan agribisnis jahe di Indonesia seperti yang dikemukakan sebelumnya. Proses perumusan strategi dimulai dengan mengidentifikasi lingkungan internal bisnis jahe di Indonesia sehingga hal-hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari bisnis tersebut bisa diidentifikasi dan dinilai. Pengidentifikasian lingkungan eksternal bisnis jahe di Indonesia juga perlu dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi peluang sekaligus ancaman yang dihadapi oleh bisnis tersebut. Hasil identifikasi tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam kerangka kerja perumusan strategi yang terdiri dari tiga tahapan yaitu : 1. Tahap masukan Input Stage, yaitu tahap meringkas informasi atau input dasar yang diperlukan dalam merumuskan strategi. 2. Tahap pencocokan Matching Stage, yaitu tahap memfokuskan dan meng- hasilkan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi bisnis dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal. 3. Tahap pemilihan strategi Decision Stage, yaitu tahap pemilihan strategi utama berdasarkan sejumlah alternatif strategi yang telah ditetapkan sebe- lumnya pada tahap 2. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah metode Analisis Hirarki Proses AHP untuk mengetahui prioritas strategi yang paling sesuai dengan kondisi bisnis jahe di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alur pemikiran seperti yang disajikan pada Gambar 3. Potensi Ekonomi Jahe Indonesia Kurangnya Kuantitas Penjualan Produk Jahe sebagai Obat Tradisional Prioritas Alternatif Strategi Pengembangan Bisnis Jahe di Indonesia Pemilihan Strategi Utama dengan AHP Formulasi Strategi Kurangnya Kualitas Produk Jahe sebagai Obat Tradisional Pengembangan Bisnis Jahe di Indonesia Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

BAB IV. METODE PENELITIAN