data.Dari  uraian  di  atas,  peneliti  menyimpulkan  bahwa  matematika  dan pembelajaran matematika diperlukan oleh siswa dari sekolah dasar hingga sekolah
lanjutan  karena  dapat  melatih  siswa  untuk  berpikir  kritis  dan  kreatif  guna menyelesaikan suatu permasalahan.
2.1.11. Materi Pembelajaran Matematika
Materi  yang  akan  disampaikan  peneliti  dalam  penelitian  ini  adalah perkalian  dan  pembagian  pecahan  dengan  standar  kompetensi:  5.  Menggunakan
pecahan  dalam  pemecahan  masalah;  dan  kompetensi  dasar:  5.3.  Mengalikan  dan membagi berbagai bentuk pecahan.
2.1.11.1. Perkalian pecahan
1. Perkalian bilangan asli dengan pecahan
Pada  perkalian  pecahan  model  konkrit  kita  dapat  menggunakan bermacam-macam alat peraga dan cara. Cara-cara itu antara lain ialah dengan luas
daerah Darhim, dkk, 1991:210. Dalam hal ini yang dimaksud dengan satuan luas ialah  daerah  bujur  sangkar  dengan  sisi  1  satuan  panjang.  Pada  gambar-gambar
berikut ini, satuan luas digambar dengan garis-garis yang ditebalkan. Berikut  ini  akan  ditunjukkan  gambar  luas  daerah  yang  menunjukkan
perkalian bilangan asli dengan bilangan pecahan. a.
2
1
1 2 x
Daerah yang diarsir menunjukkan luas daerah 2 x
Bila dibandingkan dengan luas satuan luasnya sama dengan   nya.
Jadi, 2 x   =  atau 2 x   =
�
=
b.
Perkalian bilangan asli dengan pecahan dapat juga diragakan dengan garis bilangan.
Contoh : 2 x
Dari titik 0 melangkah 2 kali dengan masing-masing langkah panjangnya .
Jadi 2 x =
+ =
Perhatikanlah bahwa perkalian bilangan asli dengan pecahan dapat dinyatakan sebagai penjumlahan berulang.
Secara umum, untuk setiap bilangan asli a dan bilangan pecahan berlaku :
1
1 2
3
Daerah yang diarsir menunjukkan luas daerah x 3 . Bila dibandingkan
dengan luas satuan luasnya sama dengan   nya. Jadi,
x 3 =  atau x 3 =
�
=   .
= 1
2 x
a x    =
�
2. Perkalian dua pecahan
Berikut ini akan ditunjukkan gambar luas yang menunjukkan perkalian dua pecahan satuan.
Secara umum untuk sebarang pecahan dan
berlaku : 3.
Perkalian pecahan dengan desimal Perkalian pecahan dengan bentuk desimal dapat dilakukan dengan mengubah
bentuk desimal ke bentuk pecahan. Contoh :   x 0,5 =   x
= =   disederhanakan
4. Perkalian pecahan dengan persen
Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengubah bentuk persen ke bentuk pecahan.
Contoh : x 25 =
x =
= disederhanakan
1
1
Daerah yang diarsir dobel menunjukkan luas daerah
x . bila dibandingkan
dengan luas satuan luasnya sama dengan nya.
Jadi x
= atau
x =
� �
=
x =
� �
5. Perkalian tiga pecahan berturut-turut
Contoh : Sebuah  kotak  kado  berbentuk  balok  dengan  panjang  3
dm,  lebar  1 dm,  dan
tinggi 1 dm. Berapa dm
3
volume kotak kado tersebut? Diketahui :
p =
3 dm ;
l =
1 dm ;
t =
1 dm.
Ditanya : volume kotak kado. Dijawab :
volume balok =
p
x
l
x
t
= 3 x 1
x 1 =
x   x =
= Jadi, volume kotak kado tersebut
dm
3
. 6.
Perkalian pecahan desimal Contoh:
Ayah  membeli  4  botol  susu.  Jika  tiap  botol  berisi  1,25  liter  susu,  berapa  liter susu yang dibeli ayah?
Dengan  penjumlahan  berulang  akan  didapat  konsep  perkalian  sebagai berikut:1,25 + 1,25 + 1,25 + 1,25 = 5
1,25 + 1,25 + 1,25 + 1,25 dapat ditulis 4 x 1,25. Jadi 4 x 1,25 = 5 Jadi, banyaknya susu yang dibeli ayah adalah 5 liter.
2.1.11.2. Pembagian pecahan
1. Kebalikan pecahan
Kebalikan pecahan   adalah   sebab   x   = 1
Hasil kali suatu bilangan dengan kebalikannya = 1
2. Pembilangan bilangan asli dengan bilangan pecahan
Bermacam-macam  cara  dari  model  abstrak  dapat  digunakan  untuk mengerjakannya.  Di  antaranya  pembagian  dapat  dinyatakan  sebagai  perkalian
dengan kebalikan pembaginya. Selain itu dapat menerapkan cara ini dengan menggunakan sifat bilangan 1
pada  perkalian.  Sebelumnya  perlu  diingat  kembali  bahwa  bentuk  a  : sama
dengan . demikian juga bentuk
: =
. Contoh :  3 :
= 3 :
= =
x 1 = x
3 : =
�
= 3 x = 6
Dari uraian cara di  atas dapat disimpulkan bahwa pembagian bilangan asli a dengan bilangan pecahan
berlaku :
3. Pembagian pecahan dengan bilangan asli
Contoh: Adik  mempunyai
batang  coklat  yang  akan  diberikan  kepada  3  temannya  dan masing-masing  teman  harus  mendapat  coklat  yang  sama  banyak.  Maka  coklat
yang diterima setiap teman adik adalah . . . bagian. Permasalahan di atas dalam kalimat matematika adalah
: 3 = . . . . � ∶
� �    ∶ =
� :
=
∶ ∶
= =
�
4. Pembagian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan
Contoh : :
= =
x 1 = x
: =
�
=   x =
Dari  contoh  di  atas  terlihat  bahwa  pembagian  bilangan  pecahan  dengan bilangan  pecahan  sama  dengan  mengalikan  pecahan  yang  akan  dibagi  dengan
kebalikan pecahan pembaginya. Secara umum untuk pembagian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan
berlaku:
5. Pembagian tiga pecahan berturut-turut
Contoh :
apa ila pe aha   iasa di agi de ga   ila ga  asli  aka pe ila g
dari pecahan tersebut tetap sedangkan penyebutnya dikalikan dengan bilangan asli itu  atau dalam bentuk umum
Pada  gambar  tampak  bahwa  bagian  dari  masing- masing anak adalah
atau : 3 =
∶ � �    ∶ �
= �
: =
: =
∶ ∶
=   =
�
∶ �    ∶
= �
: =
∶ ∶
= =
�
Pembagian  suatu  pecahan  dengan  dua  pecahan  lain  secara  berurutan  dapat dirumuskan sebagai berikut.
6. Pembagian pecahan desimal
Mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa Contoh:
:   :   =   x   x
2.1.12. Teori-Teori Belajar yang Mendukung